Monday, 01 January 2022

Buyerarchy of Needs! Pikirkan Sebelum Membeli Baju

Faktanya menurut PBB bahwa industri fashion menghasilkan 8% emisi karbon dan 20% limbah air secara global.
June 23, 2023  | Dena Ayu
Buyerarchy of Needs
 

Bukan hal aneh bahwa kebiasaan yang sering terjadi yaitu membeli baju dengan alasan bosan dengan baju yang ada di lemari. Padahal ini merupakan kebiasaan buruk yang akan menyebabkan kerusakan lingkungan karena banyaknya limbah dari industri fashion. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa industri fashion menjadi peringkat kedua setelah industri minyak yang banyak menghasilkan polusi. Bisa dilihat di globalfashionagenda.org bisa jadi akan ada pemanasan global lebih cepat dan konsekuensinya perubahan iklim yang tidak bisa dikendalikan. 

buyerarchy of needs
Sumber: Instagram sarahlazarovic

Nah.. sebelum kamu membeli sesuatu kamu harus mengetahui sebuah teori yang menarik yaitu “Buyerarchy of needs” yang dikembangkan oleh Sarah Lazarovic, teori ini akan memberikan langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam mengurangi sifat konsumtif, dan pikirkan dulu sebelum memutuskan untuk membeli baju baru. 

Yuk ikuti tips Buyerarchy of needs agar kamu menjadi salah satu orang yang melindungi bumi ini dari pemanasan global. 

Use what you have (pakai yang ada)

Pikirkan sebelum membeli baju yang baru, cobalah untuk mencek ulang apakah di dalam lemarimu masih banyak baju yang layak dipakai atau kalian bisa mix dan match baju-baju lama yang kalian punya agar bisa dipakai kembali, lakukan perpaduan warna yang elegan. Bukan hanya itu, jika kamu mempunyai ide dalam fashion, bisa modifikasi model-model baju lama menjadi lebih baru lagi, misalnya cardigan bisa dijadikan dress cantik.  

Borrow (meminjam)

Ada sebagian orang yang sangat enggan “meminjam baju” dengan alasan itu sangat memalukan atau bisa saja karena tidak terbiasa meminjam kepada orang lain. Atau bisa jadi ada orang yang mempunyai prinsip “lebih baik beli dari pada harus meminjam”, Akan tetapi dikemudian hari bisa saja kamu akan melakukan peminjaman karena ukuran yang sama atau memang tidak ada jalan lain kecuali meminjam. Nah.. jika memang meminjam usahakan untuk mengembalikannya dengan keadaan baik tanpa lecet, hal ini akan berdampak kamu akan tetap dipercaya jika meminjam kembali. 

Baca juga:   Tips untuk Merawat Jaket Kulit

Swap (barter/bertukar)

Untuk kamu yang malu melakukan pinjam meminjam, coba deh lakukan barter atau bertukar pakaian dengan teman atau saudara sendiri. Hal ini tujuannya untuk saling menguntungkan satu sama lain, bukan hanya hal itu bertukar juga bisa menambah koleksi dengan mengurangi pakaian tanpa harus membeli baru dan mengeluarkan uang. 

Bagi kalian yang tinggal di kawasan Jakarta, Bandung, Bali atau Yogyakarta bisa ikuti kampanye “TukarBaju” yang diselenggarakan oleh Zero Waste Indonesia. Ini menjadi solusi untuk mengurangi limbah fashion. Kalian hanya membawa 5 baju bekas dan ditukar dengan baju baru. Seru kan?

Thrift (beli baju bekas)

Bukan karena tidak mau membeli baju baru, hanya saja untuk mengurangi limbah fashion, kamu bisa lakukan Thrift agar lebih hemat dibanding membeli baju baru. Biasanya membeli baju bekas dikenal dengan istilah “baju preloved”, baju yang ditawarkan kebanyakan yang branded, kualitasnya pun masih bagus, jadi untuk kamu yang ingin membeli baju yang branded bisa lakukan pembeli baju dengan thrift agar lebih hemat dan mengurangi badget. Banyak tempat yang melakukan jual beli baju preloved baik online atau offline, silakan mencoba!

Make (membuat sendiri)

Untuk kamu yang bisa membuat baju sendiri, nah.. kamu bisa menyalurkan bakat yang kamu punya ketika kamu ingin baju baru atau memodifikasi baju lama menjadi baru. Kalian bisa membeli bahan yang disukai sesuai kebutuhan jahitnya, atau bisa memanfaatkan bahan-bahan yang sudah ada menjadi baru. Manfaatnya ketika kamu menjahit baju sendiri bisa sesuaikan dengan ukuran badanmu dan model yang kamu inginkan. 

Buy (membeli)

Nah... jika memang kelima di atas tidak bisa dilakukan, kamu bisa lakukan pembelian baju sesuai kebutuhan bukan kemauan. Akan tetapi, sebelum membeli baju baru coba pikirkan matang-matang dan tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar membutuhkan baju itu? Atau hanya nafsu saja. Akankah sering baju itu dipakai? Dan siapkah untuk mempertanggungjawabkan atas limbahnya?. Silakan pikirkan sebelum melakukan pembelian baju baru. Okey.

Baca juga:   5 Cara Membedakan Sepatu Ori dan KW

Nah... kalian sudah paham bukan? ingat Buyerarchy of needs agar kamu menjadi salah satu orang yang melindungi bumi ini dari pemanasan global. Ke enam hal di atas menjadi penjelasan yang detail sebelum kamu melakukan pembelian baju. Silakan di coba!


With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!

Reference: 
https://globalfashionagenda.org/fashion-on-climate/
https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/industries/retail/our%20insights/fashion%20on%20climate/fashion-on-climate-full-report.pdf
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/beberapa-hal-yang-perlu-diperhatikan-sebelum-beli-baju-baru/
https://medium.com/@gumi_bamboo/tidak-kurang-dari-2-bulan-lagi-kita-akan-memasuki-tahun-baru-2020-tidak-terasa-waktu-berlalu-f8142fa24034
https://greeneration.org/publication/green-info/the-buyerarchy-of-needs-perhitungkan-kembali-sebelum-beli-baju/
https://www.finansialku.com/buyerarchy/
Copyright © 2023 - Style by Laruna - All rights reserved
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram