Copenhagen Fashion Week merupakan salah satu pekan mode jagoan di daratan Eropa, khususnya Skandinavia. Acara ini tidak kalah bergengsinya dengan pagelaran di kota lain seperti Milan dan Paris.
Dilansir dari Vogue, CPHFW seringkali jadi event mode internasional pertama yang digelar di satu tahun. Tidak heran kalau penikmat mode menujukan perhatiannya ke pagelaran ini. Sebab di Copenhagen Fashion Week, mereka bisa mengetahui kisi-kisi tren fashion yang bakal muncul di satu musim.
CPHFW sendiri digelar dua kali dalam setahun. Pada tahun 2022, Copenhagen Fashion Week digelar di bulan Februari dan Agustus. Simak ulasannya di bawah ini ya!
CPHFW pertama kali digelar pada tahun 2006. Semua bermula dari penggabungan antara dua pameran perdagangan pakaian Denmark tersohor, Dansk Modeuge dan Dansk Herremodeuge, yang sudah dihelat sejak tahun 1950-an.
Institut Mode Denmark menjadi pemilik hak paten Copenhagen Fashion Week. Popularitas Copenhagen Fashion Week kian menguat pada tahun 2017, dengan fokus menjadikan kegiatan ini sebagai episentrum mode di wilayah Skandinavia.
Penggagas Copenhagen Fashion Week hanya butuh waktu dua tahun untuk menancapkan pondasi visinya. Dan di tahun 2019, Copenhagen Fashion Week menjadi pekan mode paling bergengsi di Skandinavia.
Fokus utama pagelaran ini mengarah kepada ‘sustainability’. Tujuannya adalah agar para pelaku industri mode dalam skala global bisa lebih bertanggung jawab dalam menjalankan praktik bisnisnya.
“Copenhagen Fashion Week adalah tempat bertemunya budaya dan komersil dari industri mode Nordik. Ini memberikan kami tanggung jawab dan potensi untuk menciptakan perubahan dalam skala besar di dalam industri,” tutur petinggi Copenhagen Fashion Week, Cecilie Thorsmark.
‘Sustainability’ ini sendiri mengacu pada pengurangan dampak iklim dalam industri fashion dengan penetapan persyaratan soal keberlanjutan. Harapannya, fokus Copenhagen Fashion Week bisa menjadi standar baru dalam industri mode global.
Setiap pekan mode memiliki program khusus dengan harapan bisa memajukan industri di negaranya. Copenhagen Fashion Week sendiri mengusung gagasan CPHFW NEWTALENT dengan dukungan dari Circulose, yang merupakan produk perusahaan teknologi asal Swedia bernama Renewcell.
CPHFW NEWTALENT bertujuan mengembangkan serta mempromosikan desainer-desainer berbakat di wilayah Nordik. Program ini memberikan peluang bagi para desainer baru lewat dukungan finansial, bimbingan, kemitraan, dan berbagai servis lainnya.
“Kami dengan bangga memperkenalkan CPHFW NEWTALENT sebagai struktur formal tentang bagaimana Copenhagen Fashion Week berinvestasi pada generasi penerus dengan talenta luar biasa,” ujar Cecilie.
“Skema ini memungkinkan kami mengembangkan dedikasi terhadap talenta. Kami mengambil langkah penting ini untuk menyediakan program menyeluruh bagi para talenta guna membangun jenamanya dalam skala internasional serta memperkenalkan mereka kepada khalayak global.”
Seperti yang telah disebutkan, CPHFW digelar dua kali setiap tahunnya. Seri musim semi/panas 2023 sendiri dimulai pada tanggal 9 Agustus 2022 dan berlangsung selama empat hari berturut-turut.
Raksasa industri mode Denmark seperti Ganni, Stine Goya, Baum und Pferdgarten dan Saks Potts menjadi pusat perhatian seperti di tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, ada juga ‘pemain baru’ seperti A.Roege Hove, dan Jade Cropper.
Zalando Sustainability Award pun menjadi rangkaian penting dalam acara ini. Penghargaan ini diharap bisa memperkuat visi Copenhagen Fashion Week sebagai pencetus standar ‘sustainability’ dalam industri fashion.
“Bersama Zalando, kami berharap bisa mengirimkan sinyal kuat kepada industri bahwa perubahan positif sangat mungkin terdorong jika kami berani menuntut level keberlanjutan yang tinggi sebagai prasyarat untuk bekerja sama,” kata Cecillia di lain kesempatan.
Penghargaan diberikan kepada RANRA, perusahaan yang dicetus Arnar Mar Jonsson dan Luke Stevens. Sejumlah juri mengaku terkejut dan terkesan dengan perpaduan warna dan tekstur dari karya yang mereka usung.
“Saya dan juri terkesan dengan penggunaan warna yang indah, serta penggunaan kain yang menarik. Koleksi bebas gender membuatnuya semakin menarik dan inklusif,” kata Alice Marshall selaku Buying Director Women’s Apparel Zalando serta juri Zalando Sustainability Award, dikutip Evoke.
Usai menjamurnya tren ‘Barbiecore’, produsen dan penikmat industri mode tampaknya mulai memusatkan perhatian kepada warna. Sejumlah jenama yang menampilkan koleksinya dalam Copenhagen Fashion Week 2023 pun mengusung warna khusus untuk menarik perhatian.
Vogue meyakini bahwa warna oranye bakal menjadi tren baru pada tahun 2023 nanti. Selain itu, majalah mode terkemuka tersebut juga menggaungkan label Vanilla Latte-core sebagai calon pengganti tren Barbiecore. Vanilla Latte-core sendiri tampaknya terinspirasi dari minuman Vanilla Latte, dengan perpaduan warna krem, coklat, dan abu-abu.
Warna hitam juga banyak menghiasi runway CPHFW 2023. Kendati koleksi yang ditampilkan khusus untuk musim semi dan panas, namun beragam jenama cukup yakin bahwa publik takkan masalah menggunakan warna hitam dari kepala hingga kaki di bawah sengatan matahari.
Mungkin kamu bakal berkesimpulan bahwa penggunaan satu warna bakal menjadi tren di musim panas tahun 2023 nanti. Nyatanya tidak: Vogue pun melirik perpaduan warna dan corak bunga dalam konsep ‘Flower Power’ sebagai calon tren di masa mendatang.
Instagram Copenhagen Fashion Week: @cphfw
Situs New York Fashion Week: https://copenhagenfashionweek.com/
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!
