Disco fashion tahun 1970-an merupakan era keemasan dalam dunia mode. Dimulai dari panggung diskotek yang berkilauan hingga sederet pakaian dengan gaya yang unik, dekade ini telah menciptakan tren ikonik yang masih menginspirasi gaya masa kini. Mari kita lihat lebih dekat tentang bagaimana mode disco menghadirkan kilauan.
Mode disco menyatukan berbagai elemen dari subkultur tahun 60-an seperti hippies, drag queen, dan lain-lainn sehingga menciptakan sesuatu yang segar, berbeda, dan sangat inklusif.
Pakaian disco pada masa itu adalah gabungan dari berbagai gaya yang tidak terikat oleh batasan gender tertentu. Gaya rambut, aksesori, dan siluet secara keseluruhan sangat androgini, hal ini memudahkan siapa pun untuk berkreasi dengan tampilan yang mencolok dan unik.
Disco fashion membawa semangat kebebasan dan bereksperimen dengan pakaian, menghapuskan batas-batas konvensional.
Dalam diskotek seperti Studio 54, Funhouse, dan Xenon di New York City, serta The Palace di Paris, berpakaian untuk pergi ke diskotek adalah kesempatan bagi para wanita untuk menunjukkan kepribadian mereka layaknya mengenakan kostum.
Dengan cahaya berkedip, bola diskotek berputar, dan musik yang menggema, komunikasi seringkali lebih dilakukan melalui gaya dan penampilan daripada kata-kata.
Salah satu penemuan terkenal dari dekade ini adalah gaun wrap karya Diane von Furstenburg. Gaun ini sangat revolusioner karena menyediakan kenyamanan bergerak dan memberikan kilauan glamor yang sempurna untuk pesta dansa.
Gaun ini populer di kalangan wanita dari berbagai latar belakang budaya dan sosial dan juga menjadi salah satu simbol utama dari mode disco.
Tidak hanya di atas lantai dansa, gaya disco juga merembes ke mode jalanan dan pakaian kerja. Era 1970-an menjadi awal mula pakaian kasual yang semakin menguat.
Pakaian disco fashion telah memberikan pengaruh yang kuat dalam mengubah persepsi orang tentang apa yang pantas untuk dipakai di tempat kerja. Celana jeans menjadi lebih diterima sebagai busana santai, dan celana pendek juga menjadi pilihan populer bagi wanita untuk acara sosial.
Pakaian disco 1970-an yang populer di era itu menonjolkan gaya ekstrem dengan pakaian yang sangat longgar atau sangat ketat atau bahkan keduanya secara bersamaan. Tujuannya adalah untuk menonjolkan diri dan tampil berbeda dari yang lain.
Dalam mode disco, orang-orang mengenakan pakaian mencolok agar bisa mencocokkan diri mereka dengan lingkungannya yang beragam dan penuh kreativitas.
Kostum pesta dansa yang berkilauan dengan sequin, bulu, dan riasan yang mencolok juga menjadi ciri khas pakaian disco. Tampilan berkilau ini kontras dengan gaun putih dan rantai emas yang biasanya dikenakan oleh para pria.
Tak hanya pakaian saja, sepatu disco juga menjadi perangkat fashion yang sangat penting dan menjadi simbol status. Platform sepatu dan stiletto yang tinggi menjadi pilihan favorit, memberikan tampilan glamor yang sesuai dengan semangat malam.
Beberapa aturan fashion juga muncul untuk merangkai pakaian disco dengan gaya yang tepat. Misalnya, jika salah satu bagian dari pakaian berkilauan, maka bagian lainnya sebaiknya tidak begitu berkilauan, kecuali jika mengenakan jumpsuit.
Aturan selanjutnya adalah atasan yang digunakan sebaiknya nyaman, longgar, tanpa lengan atau berpotongan pendek, sedangkan bagian bawah pakaian sebaiknya pas dan menonjolkan bentuk tubuh.
Gaya disco pada tahun 1970-an merupakan perpaduan dari kebebasan berekspresi dan kesenangan berfashion yang luar biasa. Gaya ini mendorong orang untuk tampil beda dan berani mencoba hal-hal baru dalam pilihan pakaian mereka.
Itulah sekilas mengenai disco fashion era 1970-an yang berkilauan.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!