Ada yang masih ingat dengan keberadaan hair metal? Genre yang satu ini sempat merajai dunia musik di sekitaran tahun ’80-an hingga awal ’90-an. Beberapa orang juga mengenal genre satu ini dengan label lain, seperti glam metal atau pop metal.
Hair metal tidak hanya terkenal dengan petikan gitar dan ketukan drum yang cadas. Mereka juga tidak kalah ‘cadas’ dalam membentur norma fashion yang terbatas pada gender di tengah masyarakat.
Bisa dibilang, hair metal memperkenalkan fashion androgini dalam bentuk yang lebih ekstrim. Big hair dengan poni, stocking jaring-jaring, celana legging ketat, riasan wajah hingga gestur seksi membuat pria jadi terlihat sangat feminin.
Androgini pun kemudian erat kaitannya dengan musik heavy metal. Namun kalau ditarik lebih jauh, gaya androgini pada pria sudah dimulai sejak kehadiran Motley Crue dkk. Bahkan jauh sebelum band-band hair metal tersebut lahir.
Adalah Elvis Presley, sosok pertama yang dianggap sebagai pencetus cita rasa androgini dalam dunia rock. Elvis adalah penyanyi rock ’n roll kelahiran Tupelo. Mississippi, Amerika Serikat yang memiliki total 24 album dalam diskografinya.
Banyak orang sepakat bahwa Elvis adalah sosok pertama dalam dunia rock yang menembus batas gender dalam hal fashion. Seperti yang diutarakan the Observer, dikutip dari Bustle.com, berikut ini:
“Aspek terpenting dalam warisan Elvis adalah sesuatu yang sangat jelas: Elvis Presley menciptakan androgini sebagai templat standar untuk frontman rock/pop,” begitu pernyataan dari the Observer.
“Elvis tidak sukses karena mitos bahwa dia orang kulit putih pertama yang bernyanyi seperti orang kulit hitam. Elvis sukses karena dia penyanyi kulit putih pertama yang terlihat seperti perempuan kulit putih yang cantik.”
Kekuatan androgini pada Elvis tercermin dalam riasan wajah. Ia kerap kali menggunakan eyeliner di mata, sesuatu yang tidak lumrah digunakan oleh pria pada masa itu. Makeup pun jadi sesuatu yang sangat diperhatikan dalam film biopic Elvis.
“Elvis memiliki bulu mata yang sangat indah dan seduktif. Dia menggunakan eyeliner yang sangat banyak,” kata desainer film, Shane Thomas. Guna menciptakan mata yang sesuai, Thomas sampai rela merogoh kocek dalam-dalam.
Elvis kemudian menjadi inspirasi para rockstar in the making yang muncul setelah dirinya. Salah satunya Rolling Stone. Sang vokalis, Mick Jagger, sempat menarik perhatian setelah unjuk gigi dengan fashion androgini yang lebih berani ketimbang Elvis.
Pada tahun 1969, Mick Jagger memimpin Rolling Stone tampil di Hyde Park, London, mengenakan ‘man’s dress’ yang didesain oleh Michael Fish. Ini menjadi salah satu momen penting yang menginspirasi dunia untuk melebarkan fashion androgini dalam industri.
Mick Jagger tak menampik pengaruh Elvis terhadap dirinya. “Saya melihat Elvis sebagai penyanyi rock, dan jelas saja anda tertarik pada dia karena memiliki paras yang bagus,” kata Jagger kepada Jann S. Wenner dari majalah Rolling Stone pada tahun 1995.
Jagger kemudian menjelaskan tentang sentuhan androgini dalam fashion yang ia kenakan di atas panggung. “Saya selalu berpikir kalau Buddy Holly sangat banci [secara penampilan],” ucapnya.
“Dari suaranya, tidak harus dari penampilannya. Dan anda baru saja menyatukan itu semua. Saya hanya mendorongnya lebih jauh karena merasa itu hal wajar untuk dilakukan.”
Mick Jagger kemudian menginspirasi banyak orang untuk mulai memberikan sentuhan androgini dalam gayanya. Salah satunya David Bowie, penyanyi rock yang dikenal sebagai ikon gaya androgini dalam genre tersebut.
“Dia selalu melihat label pakaian saya. ketika dia bertemu saya, dia selalu memberikan pelukan. Saya merasakan dia memanjat ke balik kerah baju saya untuk melihat apa yang saya kenakan,” kata Jagger mengenang hubungannya dengan David Bowie.
Pengaruh Jagger bahkan masih terasa hingga sekarang. Desainer terkemuka asal Inggris, Harris Reed, mengaku jadi salah satu sosok yang mempengaruhi Harry Styles untuk melabrak batasan gender dalam fashionnya.
“Itu untuk menunjukkan ke mana gayanya bisa tertuju - bergerak dengan sedikit ke arah glam rock. Sedikit lebih… Jagger. Tidak begitu… flamboyan, tapi lebih cair. Semua yang berhubungan dengan saya sebagai seorang desainer,” kata fashion desainer, Harris Reed.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!