Bahan kain katun terbuat dari kapas dan faktanya ini menjadi tanaman tertua di dunia. Tanaman kapas ternyata telah ada sejak hampir 400 SM, tepatnya di negara India dan Meksiko dan masih dijadikan sebagai bahan dasar industri fashion hingga hari ini.
Dari semua bentul dan model pakaian, lebih dari sepertiganya menggunakan bahan tekstil dari kapas. Karena hal tersebut akhirnya budidayanya sudah terjadi dalam jumlah yang besar, khususnya di daerah tropis dan subtropis. Alasannya adalah kapas hanya tumbuh di daerah beriklim hangat. Pertanyaannya, sebenarnya mengapa ada begitu banyak orang yang akhirnya pakai bahan kain katun?
Dari atas sampai bawah, pakaian yang dikenakan seseorang tentu menggunakan bahan katun alias kapas. Lima fakta dibawah ini akan menjelaskan seberapa populernya katun sebagai bahan yang berkelanjutan.
Sangat mudah untuk bisa menemukan bahan katun sebagai bahan alami terbaik dunia. Terbukti bahwa bahan ini memiliki sejarah panjang dan berkesan untuk menjadi sebuah bahan dasar pakaian. Bukti tertuanya bisa ditemukan di negara India sejak 6000 SM. Faktanya, dulu kapas dijadikan sebagai salah satu barang mewah untuk membuat pakaian raja dan bangsawan.
Tidak pernah terpikirkan saat itu untuk bisa membuat kapas menjadi bahan untuk kaos yang hanya berfungsi sebagai kain pembersih rumah. Uniknya bahwa zaman dulu, kapas dijadikan sebagai hadiah dan diperdagangkan secara khusus kepada para tamu terhormat oleh bangsa Maya dan Aztec. Berjalannya waktu, akhirnya kain katun menjadi bahan standar untuk membuat baju kerja di Arab.
Sementara di Eropa masih sangat jarang penggunaan bahan kain katun. India telah membudidayakan dan memperdagangkan banyak variasinya di seluruh wilayah. Hingga akhirnya para penakluk Spanyol membawa kembali serta mempopulerkannya di Eropa. Meski begitu, sampai pada abad ke-17, kapas salami ini masih menjadi barang mewah yang nyata akibat kelangkaan produksi yang pada karya.
Namun, tingginya pemasukan bahan mentah dari Amerika membuat para produsen sangat membutuhkan metode terbaru dalam mempercepat dan menyederhanakan proses carding dari serat kapas. Saat ini sudah ada mesin khusus untuk pembuatan detail bahan kain katun dan digunakan pada tingkat industri yang lebih besar dalam meningkatkan produksinya secara pesat.
Perjalanan panjang kapas belum berhenti di abad berikutnya, dimana kapas bisa mencapai pangsa pasar secara global sebesar 80%. Bahkan sampai saat ini, dengan adanya peningkatan pada polyester dan serat sintetis, kapas masih kuat dan menguasai pasar sekitar 30%. Kapas menjadi pemicu dalam perubahan budaya dan teknis yang luas.
Ini juga mendorong para industri tekstil dan para industri fashion, menjadi jalan untuk produk baru dan pemasaran mode secara massal ke setiap lapisan masyarakat. Kapas menjadi sangat serbaguna dan memiliki peran baru di pasar global yang akhirnya berkembang pesat. Akibatnya, para desainer mampu menciptakan sebuah pola dan potongan baru dalam ekosistem mode yang semakin beragam.
Selama menggunakan pakaian dari bahan dasar katun, apakah Anda pernah mengetahui proses dari memanen sampai membuatnya siap jadi bahan dasar pakaian? Tanaman kapas sendiri akan muncul pada puncak pembungaan dengan isinya yang sangat halus dan berharga. Jenis tanaman satu ini hanya ditanam setahun sekali itu sebabnya disebut sebagai tanaman tahunan.
Proses pematangannya juga tidak teratur, ada bulan untuk menabur dan memanen. Saat akan menggunakannya, sisa dari daun dan biji harus dipisahkan dari serat kapas. Tentu saja tahap tersebut harus dilakukan dengan bantuan mesin ginning. Serat kapas yang tersisa harus ditekan dan memilinnya menjadi bal.
Selanjutnya akan dikirimkan ke pabrik pemintalan untuk diproses ke dalam bentuk yang tepat. Penggunaan mesin carding akan masuk pada tahap tersebut. Setelah itu, benang kapas akan diputar dengan mesin pemintal.
Agar semakin mengenal bahan satu ini, Anda harus tahu ciri-cirinya terlebih dahulu. Alasan mengapa bahan ini terus digunakan adalah sifatnya sangat cocok untuk diadopsi secara massal untuk skala besar alias global. Adapun kapas mampu menyerap kelembaban, garam, asam dan lemak. Kemampuan tersebut membuatnya tetap terasa kering, meski telah menyerap hingga 20% dari beratnya dalam air.
Dalam keadaan yang basah, serat dari kapas lebih tahan akan koyakan atau sobekan daripada dalam kondisi kering. Dari kondisi ini bisa membuktikan bahwa kapas memang sangat mudah untuk dicuci. Pernah mencoba salah satu kegiatan yang diajarkan di sekolah? Memasak kain katun berwana putih lalu menyetrikanya untuk membuatnya kering.
Tidak perlu khawatir, bahan katun ini tahan terhadap proses tersebut. Dalam kondisi yang tidak terlalu panas, kain katun tetap bisa bernapas dan sangat penting untuk menjaga kebersihannya. Ciri-ciri khusus terakhir adalah kelembutan dari kain katun yang membuat para penggunannya merasa nyaman.
Kapas mungkin terlihat biasanya saja dan tidak akan memiliki banyak jenis. Faktanya, varietas kapas memiliki kategori yang beragam. Kategori pertama berdasarkan kualitas yang dilihat dari panjang seratnya atau disebut juga staple. Jika semakin panjang serat, maka akan semakin tinggi kualitas dari kapas. Ada varietas yang memiliki serat pendek dan serat panjang, bahkan ada juga ekstra panjang.
Untuk benang yang terbuat dari serat lebih panjang umumnya akan menghasilkan kain yang lebih tahan lama dan lebih lembut. Karena hal ini juga akhirnya ada mode pakaian dari kain katun dihargai lebih mahal. Ukuran panjang serat kapas yang dipakai terbuat dari spesies premium atau serat panjang dan ekstra panjang. Tetapi untuk pakaian high-street sebagian besar menggunakan serat kapas dengan ukuran sedang. Tujuan terbaiknya adalah membuat pakaian dari bahan kain katun yang terasa lebih lembut dan tahan lama. Pemakaian katun bermutu tinggi dan 100% darin katun jelas bisa dibedakan. Sejarah panjang dibalik populernya serat kapas sampai saat ini sangat dihargai oleh para pelaku modedunia.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!