Dan bertahun-tahun juga fashion manusia telah mengalami perubahan. Siapa sangka hingga saat ini juga fashion kini sudah berputar-putar dengan berbagai macam perubahan.
Berkembangnya zaman akan menjadikan cara padang yang dimiliki oleh manusia begitu pula cara berpakaianpun akan memiliki perkembangan dengan sendirinya. Seperti saat ini pada ke-13 dimana sebelumnya di abad ke-12 adalah abad dimana fashion pria dan wanitanya mengenakan tunik yang membedakan hanya strata kelas yang dimilikinya.
Sedangkan saat ini pada abad ke-13 mempunyai perubahan yang mungkin sesuai dengan style dari manusia pada zamannya. Seperti apasih fashion pada abad ke-13? Yuk simak penjelasannya.
Sejarah mencatat bahwa pakaian selama abad ketiga belas di Eropa sangat sederhana untuk pria dan wanita, yang mana hanya cukup dengan seragam di seluruh benua. Bahan pakaian pria dan wanita relatif sama, dan berubah sangat lambat.
Sebagian besar pakaian, terutama di luar kelas yang lebih kaya, hanya sedikit berubah dari tiga atau empat abad sebelumnya. Abad ini melihat kemajuan besar dalam pewarnaan dan pengerjaan wol, yang sejauh ini merupakan bahan terpenting untuk pakaian luar.
Wol adalah bahan yang paling penting untuk pakaian, karena banyak kualitasnya yang menguntungkan, seperti kemampuan menyerap pewarna dan menjadi penyekat yang baik. Oleh karena itu, bahan wol menjadi bahan yang sangat populer pada saat itu.
Bagi orang kaya, warna dan kain langka seperti sutera dari ulat sutera itu sangat penting. Biru diperkenalkan dan menjadi sangat modis, diadopsi oleh Raja Prancis sebagai warna heraldik mereka.
Pada abad ke-13, produksi kain wol menjadi sangat marak di Inggris, Normandia, Picardie, Champagne dan seterusnya, dan produksi kain sutra di Lyon juga dimulai. Sehingga pada abad itu banyak sekali orang-orang yang menjual kain wol sebagai bahan pembuat pakaian. Kain wol yang diproduksi di Flanders, linen dan rami adalah bahan dasar untuk semua kelas sosial.
Bukan hanya itu, Kim Ryuko, taffeta dan satin, beludru, crepe de soova (sutra tipis menyusut), camelo (dicampur dengan kasmir dan sutra) populer sebagai pakaian. Tetapi kain berharga dari Timur, beludru dan satin yang dibuat di Italia, Genoa atau Venesia, bulunya, juga dikenakan oleh kaum bangsawan dan kaum borjuis kaya.
Pewarna campuran benang dengan warna berbeda memungkinkan munculnya berbagai macam warna baru. Warna yang modis adalah merah, biru dan hijau. Beludru merah dan merah dan satin diwarnai dengan kermes, yang hanya disebut benih. Lebih umum, gaude, woad dan madder digunakan yang memungkinkan variasi warna yang luas.
Itulah beberapa warna yang saat itu memang sangat mashur dikenakan, dikarenakan pada saat itu memang pilihan warna sangat sedikit, sehingga hanya beberapa yang bisa digunakan. Tapi dalam hal ini tidak mengurangi style para pria dan wanita pada abad itu. Mereka akan terlihat menawan sesuai dengan pakaian yang mereka kenakan.
Itulah sedikit tentang sejarah mengenai fashion dengan gaya Eropa pada abad ke-13 yang menjadi pembahan kali ini, dan akan menjadi pengetahuan lebih luas. Ternyata pada setiap abadnya style atau fashion seseorang akan berkembang dan mengikuti tren yang ada. Jadi, kamu bisa pahami ini sebagai salah satu kajian yang membahas tentang fasion di abad ke-13.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!
