Fashion di Tempat Kerja - Hari Jumat seringkali menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh para pekerja karena di beberapa tempat kerja, hari Jumat dikenal sebagai hari berpakaian santai atau hari Jumat santai. Namun, meskipun berpakaian santai, tetap harus memperhatikan etika fashion atau berbusana di tempat kerja.
Bukanlah hal yang baru tren memakai baju santai di hari Jumat. Ini merupakan sebuah tren berbusana santai sebelum bertemunya weekend.
Casual Friday dikenal sebagai dress-down Friday atau casual day yaitu tren aturan berpakaian Barat di mana bisnis melonggarkan aturan berpakaian pada hari Jumat. Perusahaan atau sejenisnya selalu mengharuskan karyawannya mengenakan jas, kemeja, dasi, dan sepatu, dapat mengizinkan pakaian yang lebih kasual atau kasual bisnis pada hari-hari tersebut.
Kebijakan ini sudah berlaku cukup lama yang mana menjadi populer bagi kalangan karyawan untuk memanfaatkannya untuk berpakaian sesuai stylenya. Kebijakan ini membolehkan bagi karyawannya untuk mengenakan pakaian yang lebih kasual.
Tetapi, mengenai ini sebenarnya tergantung pada perusahaannya masing-masing. Ada yang mewajibkan memakai casual Friday, ada juga yang masih tetap menggunakan seragam dari perusahaan.
Setiap hari Jumat banyak karyawan merasa akan selebrasi untuk menyambut akhir pekan yang ditunggu-tunggu. Tapi, sejak kapan sih adanya tren casual Friday? Okey mari simak penjelasannya
Dilansir dari Today I Found Out dan The Atlantic, fondasi dari tren Casual Friday lahir dari sebuah taktik pemasaran asosiasi garmen Hawaii bernama The Hawaiian Fashion Guild pada 1962.
Awal mulanya ini hanya menjadi teknik marketing dari The Hawaiian Fashion Guild yang mana tujuannya agar terjual lebih banyak kemeja Aloha. Yang mana teknik tersebut terinspirasi dari kampanye Honolulu pada 1946 sebuah pekan budaya Hawaii yang mana telah sukses menciptakan “Aloha Week”.
Hal ini menjadikan perayaan pasca perang dan membentuk identitas nasional bagi orang Hawaii. Bukan hanya itu ini membantu industri Hawaii Germen berkembang yang akhirnya di awal tahun 1990-an perayaan tersebut diperpanjang menjadi satu bulan dan dinamakan sebagai Festifal Aloha.
Meskipun berpakaian santai, tetap harus memperhatikan etika berbusana di tempat kerja. Pilih pakaian yang nyaman namun tetap sopan seperti kemeja atau kaus polo.
Meskipun berpakaian santai, tetap harus memperhatikan etika berbusana di tempat kerja. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau terlalu terbuka seperti tank top atau celana pendek.
Pilih celana yang sesuai seperti celana khaki atau celana kain. Hindari celana jeans yang terlalu kasual.
Pilih sepatu yang sesuai seperti sepatu kasual yang rapi seperti loafer atau sepatu flat.
Setiap tempat kerja memiliki aturan pakaian yang berbeda-beda. Pastikan untuk memperhatikan aturan pakaian yang berlaku di tempat kerja Anda.
Meskipun hari Jumat adalah hari berpakaian santai, tetap harus memperhatikan etika berbusana di tempat kerja. Jangan terlalu santai dengan mengenakan pakaian yang terlalu kasual seperti kaos oblong atau celana pendek.
Meskipun harus tetap memperhatikan etika berbusana di tempat kerja, tetap bisa menambahkan sentuhan pribadi pada penampilan seperti dengan memakai aksesoris atau memilih warna yang sesuai dengan kepribadian Anda.
Nah, itulah beberapa tips fashion yang cocok untuk berpenampilan di tempat kerja, bisa sesuaikan dengan etika berbusana yang ada di kantor atau perusahaan yang kamu tempati. Selamat mencoba!
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!