Monday, 01 January 2022

Fashion Genderless: Merayakan Kesetaraan Lewat Gaya di Indonesia

Fashion tidak mengenal gender. Kenakan apa yang membuatmu merasa percaya diri dan autentik.
March 11, 2025  | Muhammad Tri Putra
fashion genderless
 

Fashion tanpa gender, atau dikenal sebagai genderless fashion, adalah konsep yang menekankan kebebasan berekspresi dalam berpakaian tanpa terikat pada norma gender tradisional. 

Di Indonesia, tren ini semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia mode.

Memahami Konsep Fashion Tanpa Gender

Fashion genderless merujuk pada gaya berpakaian yang tidak mengklasifikasikan pakaian berdasarkan jenis kelamin. Ini berarti pakaian dirancang untuk dapat dikenakan oleh siapa saja, terlepas dari identitas gender mereka. 

Prinsip utama dari fashion ini adalah inklusivitas, di mana setiap individu memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka tanpa batasan stereotip gender. Secara global, konsep ini telah berkembang sejak akhir 1960-an, dan kini semakin diterima di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Tips dan Strategi Menerapkan Fashion Tanpa Gender dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Memilih Pakaian Netral

Pilihlah pakaian dengan potongan dan warna yang netral, seperti oversized hoodie, blazer, atau kemeja flanel, yang dapat dikenakan oleh siapa saja tanpa memandang gender. 

Selain itu, hindari pakaian dengan detail yang terlalu mencerminkan stereotip gender tertentu. Seperti renda atau motif floral yang sering diasosiasikan dengan pakaian feminin, serta potongan terlalu kaku yang sering dianggap maskulin. Sebagai gantinya, fokuslah pada bahan dan kenyamanan, misalnya kain linen atau katun yang cocok untuk semua orang.

Tips tambahan: Warna seperti hitam, putih, abu-abu, cokelat, dan navy menjadi pilihan utama dalam fashion tanpa gender karena fleksibel dan mudah dipadukan.

Baca juga:   Fashion Repair: Memperbaiki Pakaian yang Rusak Secara Kreatif

2. Mix and Match

Padukan berbagai item pakaian untuk menciptakan tampilan yang unik dan personal. Misalnya, memadukan celana jeans dengan kemeja longgar atau menggunakan aksesori seperti topi dan scarf untuk menambahkan sentuhan personal. Selain itu, layering (melapisi pakaian) juga menjadi trik yang efektif, seperti memakai kaos oversized di bawah jaket bomber atau kardigan panjang.

Tips tambahan: Gunakan sepatu yang netral seperti sneakers, boots, atau loafers yang bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan tanpa terlihat terlalu maskulin atau feminin.

3. Memanfaatkan Siluet Longgar dan Fleksibel

Salah satu karakteristik utama fashion tanpa gender adalah siluet pakaian yang lebih longgar dan fleksibel. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau menonjolkan bentuk tubuh tertentu, karena dapat memperkuat stereotip gender. Celana kulot, wide-leg pants, atau oversized blazer bisa menjadi pilihan utama untuk tampilan yang netral dan tetap stylish.

4. Mendukung Brand Lokal

Dukung brand lokal yang mengusung konsep fashion tanpa gender. Beberapa brand lokal yang menawarkan koleksi unisex antara lain Thenblank, Pennay Apparel, dan Joshetje. Selain itu, beberapa merek seperti Erigo dan Sejauh Mata Memandang juga mulai mengadopsi konsep desain yang lebih inklusif.

Tips tambahan: Jika ingin mendukung gerakan fashion berkelanjutan, pilih brand yang menggunakan bahan ramah lingkungan dan menerapkan konsep ethical fashion.

5. Menggunakan Aksesori Secara Kreatif

Gunakan aksesori seperti jam tangan, gelang, atau kalung yang bersifat netral untuk mengekspresikan kepribadian tanpa terikat pada stereotip gender. Pilih aksesori dengan desain minimalis atau material seperti kulit, logam, atau kayu yang lebih universal. Selain itu, tas seperti tote bag, sling bag, atau backpack juga bisa menjadi pelengkap fashion tanpa gender.

Baca juga:   6 Tips Fashion Memukau dengan Rok Tutu

Tips tambahan: Kacamata hitam dengan desain klasik atau bucket hat bisa menjadi elemen tambahan untuk menyempurnakan gaya tanpa gender.

6. Inspirasi dari Tokoh Lokal

Ambil inspirasi dari tokoh atau desainer lokal yang mempopulerkan fashion tanpa gender, seperti Harry Halim yang dikenal dengan rancangan tanpa batasan gender. Selain itu, musisi dan figur publik seperti Baskara Putra (Hindia), yang kerap mengenakan pakaian unisex dalam berbagai kesempatan, juga bisa menjadi referensi gaya.

Tips tambahan: Ikuti media sosial atau blog fashion yang membahas tren fashion tanpa gender untuk mendapatkan inspirasi outfit sehari-hari.

Sejarah dan Perkembangan Fashion Tanpa Gender di Indonesia

Di Indonesia, fashion tanpa gender mulai mendapatkan perhatian dengan munculnya desainer dan brand lokal yang mengusung konsep ini. Misalnya, desainer Hartono Gan menekankan pentingnya desain yang cair dan lepas dari stereotip warna atau bentuk tertentu. Sehingga pakaian dapat dikenakan oleh siapa saja tanpa memandang gender.

Selain itu, brand lokal seperti Erigo telah merilis koleksi pakaian yang bersifat netral gender, menunjukkan adaptasi tren ini dalam industri fashion tanah air.

Budaya lokal Indonesia juga memiliki sejarah panjang dalam memahami keragaman gender. Suku Bugis di Sulawesi Selatan, misalnya, mengenal lima kategori gender: makkunrai, oroané, bissu, calabai, dan calalai. Pengakuan terhadap keragaman ini menunjukkan bahwa konsep inklusivitas dalam identitas dan ekspresi gender bukanlah hal baru dalam budaya Indonesia.

Manfaat Fashion Genderless

Bagi individu, penerapan fashion tanpa gender dapat meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan kebebasan dalam mengekspresikan diri tanpa terikat pada norma atau stereotip tertentu. Secara sosial, tren ini mendukung kesetaraan dan mengurangi diskriminasi berbasis gender, dengan mendorong masyarakat untuk lebih menerima perbedaan dan keragaman. 

Baca juga:   5 Cara Membuat Capsule Wardrobe Minimalis untuk Tetap Stylish

Dalam industri fashion, pendekatan inklusif ini mendorong inovasi dan keberagaman desain, serta membuka peluang pasar yang lebih luas dengan menciptakan produk yang dapat diterima oleh berbagai kalangan.

Tantangan dan Peluang Industri Fashion Genderless di Indonesia

Meskipun semakin diterima, fashion tanpa gender masih menghadapi tantangan di Indonesia, seperti hambatan budaya dan stereotip yang masih kuat. Namun, dengan meningkatnya dukungan dari generasi muda dan peran media sosial dalam mengedukasi masyarakat, terdapat peluang besar untuk pertumbuhan tren ini. 

Strategi untuk mengatasi tantangan ini antara lain dengan meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusivitas, serta mendorong pelaku industri fashion untuk lebih berani dalam menciptakan desain yang melampaui batasan gender.

Fashion genderless adalah wujud perayaan kesetaraan dan kebebasan berekspresi dalam berpakaian. Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, kita dapat mendukung terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan menghargai keragaman. 

Mari bereksperimen dengan gaya tanpa gender dan rayakan keunikan diri kamu. Bagikan pengalaman atau pendapat kamu di kolom komentar, dan ikuti platform ini untuk konten serupa lainnya.

Keep up with the latest fashion trends with Laruna! Tampil stylish dan percaya diri dengan gaya yang selalu up-to-date,

Reference: 
https://old.magdalene.co/story/siapkah-indonesia-usung-genderless-fashion

https://www.jakartafashionweek.co.id/News-Flash/menetralisasi-gender-dalam-fashion-dari-perspektif-desainer-hartono-gan

https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-5693420/brand-lokal-erigo-hadir-di-ny-fashion-week-rilis-koleksi-gender-neutral

https://www.kompas.com/parapuan/read/532802972/mengenal-genderless-fashion-gaya-busana-yang-tak-memandang-feminim-atau-pun-maskulin
Copyright © 2023 - Style by Laruna - All rights reserved
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram