Quannah Chasinghorse atau yang biasa dipanggil Quannah Rose, model sekaligus aktivis keturunan Alaska Native, tampil memukau dalam pemotretan terbaru kolaborasi antara label fashion Guest In Residence milik Gigi Hadid dan desainer muda berbakat Nigel Xavier. Pemotretan ini bukan sekadar soal gaya, tetapi juga membawa pesan tentang keberlanjutan, ekspresi budaya, dan identitas yang autentik. Berikut penjelasan lengkap tiap gaya yang ia kenakan:
Quannah mengenakan sweater oversized berbahan rajut yang tersusun dari potongan kain warna pastel seperti pink, ungu, biru muda, dan mustard. Motif-motif grafis, garis zigzag, serta tekstur rajutan yang berbeda-beda menciptakan kesan patchwork yang dinamis. Ia memadukannya dengan kaus kaki kotak-kotak biru yang kontras tapi tetap harmonis. Gaya ini menyampaikan kehangatan dan kejujuran, memberi kesan playful namun artistik, seolah membawa kita ke dunia mimpi yang hangat dan penuh kenangan masa kecil.
Selanjutnya, Quannah dengan tampilan yang lebih cerah dan segar. Sweater hijau lime dipadukan dengan sentuhan warna kuning, jingga, dan hijau tua, membentuk kombinasi visual yang terinspirasi dari lanskap tropis. Celana pendek kotak-kotak kuning lembut dan kaus kaki kuning bergaris memberikan aksen sporty-retro. Aksesori bandana bermotif senada melengkapi gaya ini dengan sempurna. Tampilan ini mencerminkan semangat musim panas yang bebas, ringan, dan percaya diri.
Quannah tampil dengan sweater berwarna kontras kuat. Merah, biru, kuning, dan hitam. Motif geometris dan tribal dikombinasikan secara bebas, menciptakan efek visual yang intens dan menantang. Ia duduk dengan hoodie yang sedikit dinaikkan, memberi kesan introspektif dan tenang, meskipun warna-warna bajunya begitu ekspresif. Kaus kaki biru gelap bermotif kotak menjadi pelengkap yang tak mengganggu harmoni. Ini adalah gaya yang mencerminkan kekuatan, keberanian, dan kebebasan untuk tidak tunduk pada standar fashion arus utama.
Untuk yang terakhir, Quannah tampil dalam nuansa biru dan cokelat yang lebih terstruktur. Sweater dengan tulisan besar “Residence” dalam gradasi warna ungu dan biru, dipadukan dengan motif bergelombang dan pola garis yang artistik. Celana bermotif kotak-kotak dalam tone biru menambah kesan streetwear yang kontemporer. Hoodie yang dikenakan sebagian memberi sentuhan edgy yang khas. Gaya ini terasa sangat urban, namun tetap membawa sentuhan keunikan personal lewat warna dan struktur yang kompleks.
Fashion seperti yang ditampilkan Quannah Rose ini menekankan pada keberlanjutan fashion, nilai budaya, dan ekspresi pribadi. Sangat berpotensi besar menjadi tren utama di masa depan. Ada beberapa alasan kuat mengapa gaya seperti ini akan terus berkembang:
Semakin banyak konsumen, terutama Gen Z dan milenial, yang peduli dengan dampak industri fashion terhadap lingkungan. Mereka cenderung memilih brand etis, pakaian daur ulang, atau fashion yang diproduksi secara bertanggung jawab.
Di tengah budaya yang cepat dan seragam karena media sosial, gaya yang merefleksikan kepribadian dan latar belakang seseorang terasa lebih segar dan genuine. Gaya seperti Quannah Rose yang membawa identitas budaya ke dalam fashion dinilai unik dan powerful.
Dunia fashion kini makin terbuka terhadap keberagaman. Unsur budaya lokal, motif tradisional, dan kerajinan tangan punya tempat tersendiri di panggung mode global.
Gaya Quannah ChasingHorse dalam kolaborasi Guest In Residence X Nigel Xavier adalah bukti bahwa fashion bisa menjadi media ekspresi yang kuat, personal, dan penuh makna. Bukan hanya untuk terlihat keren, tapi juga untuk menyuarakan siapa kamu sebenarnya. Siapa tahu, setelah ini kamu jadi makin berani tampil dengan gaya yang benar-benar mencerminkan dirimu? Kamu ingin menirunya juga? Yuk, mulai eksplor gayamu sendiri dan jangan takut tampil unik di mana pun kamu berada!
Temukan artikel fashion terlengkap hanya di Laruna, stay stylish, stay updated!