Grunge style adalah salah satu mode yang paling ikonik dan berpengaruh dalam industri fashion. Gaya ini lahir pada tahun 1980-an dan mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1990-an.
Meskipun terkesan acak-acakan, Gaya Grunge memiliki daya tarik tersendiri dan menjadi simbol pemberontakan dan individualitas.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, asal usul Grunge style, serta karakteristik khas dari gaya ini pada pria dan wanita.
Gaya Grunge muncul pertama kali pada pertengahan tahun 1980-an, terutama di wilayah barat laut Amerika Serikat, tepatnya di kota Seattle. Gaya ini dipengaruhi oleh aliran musik alternatif yang juga dikenal dengan nama "grunge."
Istilah "grunge" pada awalnya digunakan oleh industri musik untuk menggambarkan jenis musik yang mulai populer di wilayah barat laut Amerika Serikat pada awal tahun 1990-an. Istilah ini telah muncul pada tahun 1972 tetapi baru menjadi dikenal secara global pada akhir tahun 1980-an.
Musik grunge memadukan elemen musik punk, heavy metal, dan rock alternatif, dan banyak band grunge yang menjadi ikon dari gerakan musik alternatif ini, seperti Nirvana, Soundgarden, dan Pearl Jam.
Seiring berkembangnya musik grunge, gaya berpakaian yang dipakai oleh para musisi dan para penggemar musik grunge juga menarik perhatian.
Mode Grunge memiliki karakteristik pakaian yang kusut, longgar, dan terlihat seperti pakaian dari toko barang bekas. Pakaian yang hancur atau robek menjadi salah satu ciri khas dari Gaya Grunge sebagai pesan pemberontakan terhadap konsumerisme dan standar kecantikan yang mapan pada masa itu.
Grunge Style kemudian menjadi sangat populer di kalangan masyarakat luas berkat pengaruh dari Kurt Cobain, gitaris utama dari band Nirvana.
Penampilan Kurt Cobain yang santai dan acak-acakan dengan sweater bergaris yang besar, celana jeans yang robek, dan sepatu Converse, menjadi ikon mode grunge pada masanya. Penampilan Cobain yang androgini dan nonkonformis mencerminkan semangat dari Gaya Grunge itu sendiri, yang juga mengedepankan nilai-nilai individualitas dan kenyamanan.
Tahun 1990-an merupakan puncak popularitas Gaya Grunge. Flanel menjadi salah satu pakaian yang paling ikonik dari Gaya Grunge dan sering digunakan dalam lapisan pakaian, dipakai di atas kaos atau tank top.
Wanita juga sering memadukan celana jeans mom dengan kemeja kotak-kotak besar, menciptakan tampilan grunge yang khas.
Grunge style memiliki beberapa karakteristik khas yang membuatnya mudah dikenali. Berikut adalah beberapa ciri khas dari Gaya Grunge:
Pakaian yang terlihat hancur, robek, atau usang adalah salah satu ciri khas dari Gaya Grunge. Pakaian yang tampak seperti dari toko barang bekas menjadi simbol pemberontakan terhadap konsumerisme dan kebiasaan mode yang mapan.
Lapisan pakaian adalah ciri penting dalam Gaya Grunge. Penggunaan kemeja flanel yang dipakai di atas kaos atau tank top adalah salah satu contoh paling umum dari lapisan pakaian dalam Gaya Grunge.
Mengenakan pakaian yang longgar adalah tujuan dari Gaya Grunge. Pakaian longgar memberikan kenyamanan dan kesan santai yang menjadi ciri khas dari gaya ini.
Gaya Grunge menekankan kesan acak-acakan dan santai. Rambut yang tidak disisir dan tampilan riasan yang minim adalah bagian dari estetika Gaya Grunge.
Itulah ulasan lengkap mengenai Grunge style mulai dari sejarah hingga karakteristik khas fashion style ikonik satu ini.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!