Monday, 01 January 2022

Harry Styles di Pemotretan Vogue: Ketika Gender Tak Lagi Jadi Batasan

January 4, 2023  | Yaumil Azis
harry styles vogue
 

Paras tampan bukan satu-satunya hal yang membuat mata dunia tertuju kepada pentolan One Direction, Harry Styles. Gaya sang penyanyi yang melampaui batas gender juga berhasil mencuri daya pikat masyarakat.

Sudah lama Harry Styles diketahui mengenakan pakaian wanita. Seperti dikatakan pramuniaga jeans Paige Denim di Beverly Hills kepada Daily Star tahun 2014 lalu. “Favorit Harry adalah jeans skinny perempuan dengan ukuran 30 dan kemudian jeans pria berukuran 28. Dari keduanya, dia lebih memilih yang wanita karena paling ketat.”

Lalu, pada tahun 2020 lalu, Harry Styles mengkonfirmasi isu tersebut dengan muncul mengenakan pakaian wanita pada majalah Vogue. Ia juga mengakui bahwa dirinya memang memiliki ketertarikan dengan pakaian wanita.

“Terkadang saya pergi berbelanja, dan melihat diri saya sendiri dalam balutan pakaian wanita dan berpikir itu luar biasa. Setiap kali anda membuat penghalang dalam hidup, anda hanya akan membatasi diri sendiri,” kata Harry.

“Ada begitu banyak kesenangan yang bisa dimiliki dalam bermain dengan pakaian. Saya tidak terlalu memikirkan soal apa arti dari itu - ini hanya bagian yang diperluas dalam menciptakan sesuatu,” lanjutnya.

Inspirasi gaya berpakaian Harry

Gaya berpakaian Harry jelas terinspirasi dari banyak figur publik yang lebih dulu terkenal dibanding dirinya. Mulai dari Prince, David Bowie, Freddy Mercury, hingga sosok yang dianggap sebagai awal mula fashion androgini di dunia musik rock, Elvis Presley.

“Orang-orang yang saya kagumi dalam musik - Prince dan David Bowie, Elvis dan Freddy Mercury dan Elton John - mereka benar-benar penampil sejati. Sebagai seorang anak-anak, itu adalah hal yang mengejutkan.”

Baca juga:   Gaun Pengantin dan Perhiasan YoonA di King The Land

“Sekarang saya akan mengenakan sesuatu yang terasa flamboyan dan tidak merasa gila saat memakainya. Saya pikir jika anda mendapatkan sesuatu yang bisa membuat anda merasa luar biasa, itu rasanya seperti pakaian pahlawan.”

Kemunculan Harry Styles dengan gaun wanita membuat publik memiliki opini yang terpecah dua. Sebagian mendukung, tetapi tak sedikit yang menentang. Aktivis politik Amerika Serikat, Candace Owens, jadi salah satu orang yang tak bisa menerima terobosan Harry Styles.

“Tidak ada masyarakat yang bisa bertahan hidup tanpa pria kuat,” kata Owens, sembari menyebut terobosan Harry Styles sebagai sebuah serangan kepada masyarakat. “Kembalikan pria-pria jantan,” tutupnya dalam cuitan di media sosial Twitter.

Pernyataan tersebut membuat Owens menjadi sasaran empuk komentar miring dari warga media sosial. Bahkan aktor asal Amerika Serikat, Elijah Wood, secara terang-terangan ikut menentang pernyataan Owens.

“Saya pikir anda tidak memahami definisi tentang apa itu pria. Maskulinitas saja tidak membentuk seorang pria,” kata Wood, yang meroket setelah membintangi trilogi Lord of the Rings sebagai Frodo Baggins.

Opini soal Harry Styles tentang kesetaraan gender dalam fashion

Owens tidak sendiri. Beberapa orang juga tidak setuju dengan keputusan Harry dalam pemotretan kontroversial tersebut. Penulis the Sun, Clemmie Fieldsen, bahkan meyakini kalau Harry bisa kehilangan banyak penggemar.

“Kariernya dimulai dengan jeans dan t-shirt robek yang membuat One Directioners [penggemar One Direction] pingsan. Tapi sekarang dia mematikan perasaan penggemar, termasuk saya sendiri,” katanya.

“Di mata saya, pemotretan Harry Styles untuk Vogue itu indah. Tapi apakah saya menganggap itu atraktif? Jawabannya tidak. Itu tidak membuat dia jadi penyanyi yang jelek, penampilan kurang, atau sebagai seseorang. Saya hanya takkan mencium poster dia sebelum tidur.”

Baca juga:   Dior Bawa Balet ke Dunia Fashion Pria dengan Gaya Flamboyan

Gender kerap kali membatasi kebebasan berekspresi manusia dalam fashion. Menggunakan pakaian yang identik dengan lawan jenis, khususnya pada pria, biasanya dianggap sebagai penurunan kekuatan.

Namun nyatanya, maskulinitas pria tidak selalu berkurang di mata orang lain khususnya dari lawan jenis. Keberanian dalam menunjukkan sisi feminim dianggap bisa menjadi daya pikat seorang pria di pandangan wanita.

“Tidak ada yang lebih seksi dari orang yang benar-benar nyaman dengan kulitnya sendiri. Gambar-gambar itu bukan cuma soal apa yang Harry kenakan. Ini soal bagaimana dia memakainya,” kata penulis the Sun, Dulcie Pearce.

“Ketika Harry mengenakan gaun, dia terlihat keren, yang di mana secara instan menjadikan dia seksi. Bukan gaun yang membuat dia seksi, tapi sosok di dalamnya. Pemotretan ini menunjukkan bahwa Harry adalah sosok petualang dan suka bereksperimen.”


With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!

Reference: 
https://vogue.sg/harry-styles-american-vogue-december-issue-cover-story/ (Diakses pada: 30 Oktober 2022)
Copyright © 2023 - Style by Laruna - All rights reserved
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram