Pertunjukan Chanel kali ini memfokuskan perhatian pada elemen mode sederhana namun ikonik, yaitu kancing, simbol dari perhatian detail teliti yang mendefinisikan koleksi Haute Couture Chanel.
Sebelum pertunjukan dimulai, sebuah film mode yang menampilkan Margaret Qualley, aktris dan putri dari Andie MacDowell, menyinari dinding panggung dengan narasi whimsical yang disutradarai oleh Dave Free. Alur cerita film ini bercerita tentang seorang wanita muda dalam pencarian kancing yang hilang hingga membawanya dalam perjalanan ke jantung Kota Paris.
Naomi Campbell muncul sebagai penyelamat yang datang secara kebetulan, memberikan tiket ke mode kepada Qualley. Klimaksnya terjadi di Rue Cambon yang terkenal, di mana Qualley bertemu dengan sosok Coco Chanel versi modern yang diperankan oleh Anna Mouglalis dengan penuh misteri. Mouglalis, dengan bariton yang langsung dikenali, bukanlah orang asing untuk peran ini, karena sebelumnya pernah membawa desainer legendaris tersebut menjadi hidup di layar.
Motif kancing berlogo Chanel tidak hanya muncul dalam film pendek, tetapi juga sebagai patung raksasa yang turun dari langit-langit panggung runway. Kancing yang mungkin terlihat sederhana itu ternyata memiliki peran penting dalam sejarah mode. Gabrielle "Coco" Chanel diakui sebagai tokoh yang merevolusi dunia mode dengan setelan wanita dan kancing di bagian depannya dianggap vital untuk membantu wanita "membebaskan diri dari segala sesuatu yang menghalangi mereka bergerak bebas".
Dalam peragaan koleksi kali ini, direktur kreatif Virginie Viard membawa kancing ke tingkat baru. Kancing ini tidak hanya memiliki nilai fungsi, tetapi dianggap sebagai perhiasan dalam mempercantik koleksi yang merayakan kebebasan gerak di dunia balet dan tari.
Perhiasan kancing digunakan oleh Viard sebagai elemen dramatis di panggung balet. Busana dengan hiasan leher renda tulle yang mencolok membuka pertunjukan, mempersiapkan penonton untuk potongan seperti gaun mini hitam berbentuk A yang menangkap esensi siluet penari balet. Koleksi ini dikombinasikan dengan leotard dan stoking balet yang meluncur elegan di atas runway.
Tahun 2024 menandai satu abad sejak Coco Chanel pertama kali merancang busana balet. Palet warna aquarelle pink dan putih koleksi ini membawa kembali gaya yang bersemangat dari Ballets Russes sebagaimana yang diimpikan oleh Léon Bakst dan Sergei Diaghilev.
"Dansa adalah tema yang sangat penting di Chanel. Kami erat terkait dengan institusi balet, koreografer, dan penari, dan kami seringkali menciptakan kostum untuk balet," ungkap Viard.
Gaun-gaun dalam koleksi ini mencerminkan korset ketat dan rok tulle bergelombang yang khas dari Ballets Russes. Koleksi ini juga mencakup rok lurus pendek transparan, gaun panjang, dan jumpsuit, semuanya dengan bordiran rumit yang menggambarkan tirai, pita kecil, saku tulle ilusi, dan sabuk renda, semakin memperkaya tema balet ke dalam setiap pakaian.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!
