Kenali Tren Beach Pajamas Tahun 1920s & 1930s

Sekarang ini pakaian yang dikenakan ketika berlibur ke pantai sangat beragam, dan tidak semua orang mengenakan pakaian khusus untuk berenang tetapi lebih kepada gaya personal masing-masing. Padahal terdapat tren beach pajamas di tahun 1920s hingga 1930s yang sangat populer karena memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggunanya di masa itu.

Beach pajamas atau piyama pantai merupakan pakaian santai musim panas yang dirancang untuk dikenakan di pantai atau lingkungan resor, pakaian ini terbuat dari bahan yang cenderung ringan seperti katun atau rayon agar merasa nyaman ketika digunakan di cuaca hangat.

Atasannya berupa kemeja dengan lengan pendek, panjang, atau tanpa lengan, terkadang dilengkapi jubah atau jaket tipis, sedangkan untuk bawahannya memiliki potongan yang lebar dan longgar seperti celana panjang kulot sehingga memudahkan penggunanya untuk lebih bebas bergerak.

Sebelumnya, pakaian yang dikenakan untuk berenang atau berjemur cenderung lebih konservatif seperti pakaian renang dengan rok panjang atau gaun renang yang cukup menutupi tubuh. Seiring berjalannya waktu terjadi perubahan gaya hidup yang terus berkembang setelah Perang Dunia I, para desainer mulai membuat pakaian pantai yang lebih longgar, nyaman, dan modern yaitu beach pajamas.

Beach pajamas menjadi sangat populer dari tahun 1920s hingga tahun 1930s. Tidak hanya karena kenyamanannya, tetapi juga karena dapat memberikan gaya ketika berada di pantai. Selain itu, beach pajamas juga mencerminkan semangat bebas dan santai sesuai dengan keinginan banyak wanita di masa itu. Beach pajamas telah meleburkan batas antara pakaian tidur, pakaian santai, dan pakaian olahraga, serta menjadi pelopor untuk pakaian dengan desain eye-catching yang bisa digunakan kapanpun dan dimanapun.

Tetapi setelah era 1930an berakhir, beach pajamas mulai kehilangan popularitasnya dan sudah tidak dipergunakan lagi secara luas karena beberapa alasan, antara lain :

• Berubahnya mode pakaian renang ke desain yang lebih praktis dan terbuka, sehingga memberikan lebih banyak peluang tubuh untuk berjemur dibawah sinar matahari dan hal ini sangat menarik perhatian banyak orang.
• Mulainya Perang Dunia II pada akhir 1930an, membuat gaya hidup dan dunia mode mengalami perubahan besar karena bahan pakaian yang sederhana lebih diutamakan dibanding pakaian bergaya, dan hal ini dilakukan guna memaksimalkan bahan pakaian yang terbatas untuk tujuan militer.
• Berubahnya gaya hidup setelah Perang Dunia II, masyarakat beralih ke pakaian yang lebih santai dan praktis untuk digunakan sehari-hari atau di pantai, sedangkan beach pajamas dianggap terlalu mewah dan formal.
• Munculnya pakaian renang modern yang ringan, nyaman, lebih pendek dengan desain yang beragam, dan lebih umum sesuai kebutuhan perenang.
• Perubahan sosial dan budaya membuat pandangan terhadap beach pajamas dianggap kuno atau kurang relevan dengan gaya hidup modern seperti sekarang.

Pada akhirnya, meskipun beach pajamas sudah tidak digunakan lagi sebagai pakaian santai di pantai, terkadang desain dan gaya beach pajamas masih dihidupkan kembali oleh sebagian orang atau kelompok sebagai nostalgia terhadap mode retro di pesta bertema kostum. 

Tak hanya sebatas untuk nostalgia, sekarang ini para desainer juga membuat model pakaian seperti beach pajamas atau piyama pantai dengan desain yang lebih modern dan sesuai dengan tren yang disukai banyak wanita.

With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!