Selama tahun-tahun ini, Perang Dunia II menjadi peristiwa bersejarah yang membentuk banyak aspek kehidupan, termasuk dunia mode.
Keterbatasan dan perubahan sosial akibat perang mempengaruhi cara orang berpakaian dan berpenampilan, terutama di dunia Barat. Mari kita telusuri bagaimana kondisi saat itu mempengaruhi fashion style 1940 pada wanita dan pria.
Tahun 1940-an adalah masa ketika Perang Dunia II mendominasi panggung dunia. Keterlibatan besar-besaran negara-negara dalam perang mengakibatkan kebutuhan akan sumber daya dan material perang dalam jumlah besar, termasuk bahan-bahan untuk pakaian. Bahan-bahan seperti sutra, nilon, kulit, karet, dan lainnya digunakan dalam produksi perang sehingga mengakibatkan kelangkaan untuk fashion konvensional.
Dalam konteks ini, pakaian harus dijatah dan diatur pemakaiannya. Di Amerika Serikat dan beberapa bagian Eropa, pakaian dijatah dan orang harus mengandalkan pakaian lama atau yang telah diubah fungsinya. Banyak bahan yang biasanya digunakan untuk mode menjadi langka. Kondisi ini membuat para perancang busana harus menjadi efisien dan inovatif dalam menciptakan desain.
Fashion style pada wanita dan pria selama tahun 1940-an mencerminkan kondisi perang dan perubahan sosial yang terjadi. Wanita mengenakan pakaian yang lebih praktis dan sederhana di berbagai situasi.
Gaun wanita tahun 1940-an memiliki siluet yang simple dan pas, dengan bahu kotak, pinggang berikat ramping, dan panjang rok hingga di bawah lutut. Banyak wanita di Inggris memakai gaun utilitas yang dapat dibeli dengan kupon penjatahan.
Di Amerika Serikat, Claire McCardell mempopulerkan gaun-gaun yang nyaman dengan bahan-bahan kasual seperti denim, serta kain berwarna-warni seperti seersucker dan jersey.
Di Jerman, wanita diinstruksikan untuk mengenakan pakaian tradisional, seperti gaun dirndl yang dibuat oleh desainer Jerman. Riasan wajah, celana panjang, bulu, parfum, dan pakaian glamor adalah fashion item terlarang.
Setelah perang, perancang Prancis, Christian Dior, memperkenalkan "New Look" yang mengubah gaya fashion wanita dengan bahu bulat dan rok berlipat yang menonjolkan pinggul. Ini menjadi simbol berakhirnya masa penjatahan dan mengisyaratkan kembalinya wanita ke kehidupan domestik.
Pada sisi pria, banyak yang tidak mengenakan seragam militer dan mengenakan jas di tempat umum. Banyak orang menggunakan jas lama dari tahun 1930-an.
Di Inggris, jas satu baris menggantikan jas dua baris untuk menghemat tenaga kerja dan bahan. Trousers (celana panjang) dengan manset dilarang, meskipun gaya ini kurang populer, dan banyak pria membeli ukuran yang terlalu panjang dan harus memotong ulang.
Di Amerika Serikat, "Victory Suit" mengikuti spesifikasi serupa, tetapi aturan lebih longgar. Gaya "zoot suit" yang longgar dan berwarna-warni populer di kalangan beberapa imigran Italia dan Meksiko muda, meskipun ada larangan membuatnya.
Tidak mungkin membahas mode tahun 1940-an tanpa menyebutkan para ikon yang membentuk trend dan gaya di era ini. Banyak aktris ternama dari Era Keemasan Hollywood menjadi ikon fashion pada tahun 1940-an.
Nama-nama seperti Ava Gardner, Bette Davis, Rita Hayworth, Grace Kelly, Ingrid Bergman, Katharine Hepburn, dan Doris Day menjadi inspirasi bagi banyak wanita dalam hal pakaian dan gaya.
Mereka mampu mengenakan setelan rok yang elegan, gaun dengan rok penuh yang memberi kesan ramping di pinggang, serta berani mengadopsi gaya androgini dengan setelan atau celana panjang yang lebar dan sepatu datar monokrom. Keberanian dan eksperimen dalam berpenampilan menjadi ciri khas ikon-ikon ini.
Salah satu perancang mode paling berpengaruh pada tahun 1940-an adalah Christian Dior. Dior berhasil menciptakan revolusi dalam gaya fashion wanita pasca-perang. "New Look" yang diperkenalkannya mengubah siluet dan estetika pakaian wanita dengan bahu bulat yang mengesankan, rok berlipat yang memperlihatkan pinggul, dan panjang rok yang turun hingga pertengahan betis.
Koleksi ini menjadi lambang berakhirnya masa penjatahan dan kembalinya mode yang lebih feminin dan elegan. Keberhasilan Dior ini juga berhasil menghidupkan kembali industri mode Prancis setelah periode yang sulit.
Itulah sedikit ulasan mengenai fashion style para wanita dan pria di tahun 1940-an, ikon fashion era pascaperang dunia kedua hingga perancang mode terkenal di era tersebut.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!