Menurut Elizabeth Cline, penulis The Conscious Closet: The Revolutionary Guide to Looking Good While Doing Good, beberapa komponen sepatu membutuhkan waktu ratusan bahkan lebih dari 1.000 tahun untuk terurai di tempat pembuangan sampah. Seperti kebanyakan sepatu pada umumnya memiliki bahan berbahaya yang disatukan dengan lem beracun yang akan bertahan selamanya dan besar kemungkinan tidak pernah hilang.
Mengingat hal itu, saat ini berbagai label mode berkelanjutan mulai berkembang pesat berkat banyak konsumen peduli terhadap keberlangsungan bumi dan meningkatnya kepedulian dari berbagai komunitas perubahan iklim yang membuat keberlanjutan menjadi topik hangat untuk banyak merek saat ini. Oleh karena itu menemukan sepatu baru yang terbuat dari bahan berkelanjutan menjadi item yang paling dicari.
Tak hanya memperhatikan pemilihan untuk bahan seperti karet sintetis, busa EVA, plastik, kulit. Sepatu juga harus dibuat dalam sistem yang berkelanjutan, seperti proses pembuatan di pabrik yang dapat menghemat energi dan air, tidak menggunakan atau membuang bahan kimia berbahaya sembarangan, dan membayar upah layak serta dijual oleh perusahaan yang memiliki komitmen terhadap lingkungan. Mungkin ini terdengar cukup sulit, namun kenyataannya industri fashion sangat kompleks dan tidak cukup transparan, sehingga sulit untuk mendapatkan informasi seluk beluk untuk merasa nyaman dalam melakukan pembelian suatu produk. Untuk itu, berikut beberapa pilihan daftar sepatu berkelanjutan atau ramah lingkungan yang bisa kamu pertimbangkan
Adidas, merek sepatu yang sudah tidak asing lagi didengar. Salah satu merek sepatu berkelanjutan terbesar di dunia, dibuat dengan mempertimbangkan kelestarian. Pada tahun 2018, merek Jerman tersebut berkolaborasi dengan Stella McCartney untuk meluncurkan desain vegan Stan Smith. Setahun kemudian, keduanya meluncurkan versi lain dari sepatu vegan. Sepatu warna-warni menampilkan bintang pelangi yang dilubangi, tali pelangi, dan gambar McCartney di bagian lidah.
Perusahaan pun saat ini sudah berencana untuk berkomitmen menggunakan 100 persen polyester daur ulang di semua produknya pada tahun 2024. Sesuai dengan janji berkelanjutannya, Adidas memperkenalkan Stan Smith Mylo. Sepatu pertama yang terbuat dari kulit jamur. Mylo adalah bahan turunan jamur yang dibuat oleh Bolt Threads, sebuah perusahaan bioteknologi. Kulit vegan ditampilkan di bagian atas luar sepatu, berlubang tiga garis dan branding yang khas. Sepatu ini menampilkan midsole yang terbuat dari karet alam.
Lainnya di Stan Smith, karya "Forever" diluncurkan pada bulan Januari, terlihat hampir identik dengan aslinya. Legenda tersebut sekarang dibuat dengan PRIME GREEN, serangkaian bahan daur ulang yang berkinerja tinggi membentuk setidaknya 50 persen bagian atas dan tanpa poliester murni. Bahkan kotak sepatu biru Adidas yang ikonik menerima desain ulang dengan mempertimbangkan alam. Saat ini dibuat dengan sekitar 90 persen kertas daur ulang.
Adapun koleksi Adidas x Parley-nya yang menciptakan sepatu menggunakan sampah plastik yang dibersihkan dari pantai terpencil dan masyarakat pesisir. Parley membersihkan plastik dari area yang tercemar, lalu mengirimkan bahan yang telah dibersihkan ke Adidas untuk dibentuk dan dipintal menjadi “Ocean Plastic”, benang berperforma tinggi yang digunakan dalam berbagai macam sepatu, kemeja, dan celana ketat. Setiap koleksi dibuat dengan setidaknya 75% sampah diambil dari laut. Koleksi Adidas x Parley adalah langkah besar bagi perusahaan sepatu seperti Adidas. Jelajahi seluruh koleksi penyelamat lautan di sini.
Tahukah kamu, Nike dianggap sebagai pemimpin keberlanjutan dalam industri mode dan pakaian olahraga global dengan beberapa target paling agresif untuk mengecilkan jejak karbonnya. Pada tahun 2019, Nike mengumumkan upaya 'Move to Zero', merek sneaker populer menuju nol karbon dan nol limbah untuk "membantu melindungi masa depan olahraga".
Dalam upaya terbarunya untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik, bahan berkelanjutan meliputi polyester daur ulang (terbuat dari botol plastik), kapas daur ulang, kapas organik bersertifikat, dan nilon daur ulang (termasuk bahan yang bersumber dari jaring ikan dan karpet tua).
Desain baru untuk musim panas termasuk Air VaporMax 2021, yang membentang dari tumit hingga ujung kaki, menampilkan 75 persen bahan daur ulang, dan ujung jari kaki mengandung sekitar 60 persen.
Ada juga Air Max Pre-Day, dibangun dengan 20 persen limbah daur ulang. Gaya alas kaki tambahan termasuk Nike Crater Impact, serta Cosmic Unity yang digerakkan oleh performa, Air Zoom SuperRep 2 Next Nature, dan lainnya yang semuanya dibuat dengan bahan daur ulang. Setiap desain menampilkan gabus daur ulang 9 persen.
Pada tahun 2022, Nike meluncurkan Mercurial Vapor Next Nature sebagai pengingat momentum untuk Air Zoom Alphafly, sepatu bola performa tinggi yang dibuat dengan 50 persen bahan daur ulang bagian tumit, pelat midsole, dan bagian atas dibuat hanya dari bahan yang terbuat dari limbah produksi daur ulang.
Cariuma, salah satu merek sepatu kets yang bertanggung jawab akan sumber bahan bakunya secara transparan. Memiliki deskripsi mendetail dari setiap bahan yang bisa kamu lihat di situs webnya. Cariuma memastikan semua bahan baku memenuhi standar tanpa merusak lingkungan.
Materialnya meliputi gabus, PET daur ulang, minyak mamona, serta kulit dan suede yang disertifikasi oleh Leather Working Group. Terlebih lagi, untuk memastikan keselamatan pekerja, tidak ada bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam proses pembuatannya. Sebaliknya, Cariuma menggunakan bahan kimia bersertifikasi Bluesign (skema yang diverifikasi secara independen) untuk mewarnai bahannya.
Cariuma juga menjalankan komitmennya untuk mengurangi dampak lingkungan bahkan setelah sepatu dibuat. Itu memastikan untuk mengemas sepatu dalam bahan yang 100% didaur ulang dan dapat didaur ulang. Pemasok pengemasannya semuanya disertifikasi oleh Forest Stewardship Council, sebuah organisasi nirlaba yang menetapkan standar untuk pengelolaan hutan yang bertanggung jawab. Cariuma mengutamakan lingkungan dalam daftar prioritasnya, dan bahkan menanam dua pohon di Hutan Hujan Brasil untuk setiap pasang sepatu yang terjual.
Ada satu hal yang dilakukan Cariuma yang tidak dilakukan oleh banyak merek lain yaitu membeli offset karbon untuk setiap sepatu yang dikirimkannya. Itu berarti pengiriman dan pengangkutan semua produk Cariuma adalah 100% netral karbon.
Everlane adalah salah satu merek sepatu berkelanjutan dengan berbagai pilihan sepatu dan sepatu kets bergaya ramah lingkungan. Merek ini memiliki beberapa model sepatu kets, termasuk Court dan Forever Sneaker. Court terbuat dari kulit full-grain dari penyamakan kulit yang Bersertifikat Emas dari Leather Working Group. Solnya terdiri dari campuran karet alami dan daur ulang yang 94,2% bebas dari plastik murni. Sedangkan Forever Sneaker yang memiliki versi slip-on untuk pria dan versi platform untuk wanita sepenuhnya dapat didaur ulang dan kamu dapat menyerahkan pasangan sepatu bekas kamu di toko Everlane mana pun atau mengirimkannya ke merek tersebut untuk didaur ulang.
Everlane juga menggunakan kemasan berkelanjutan, mereka telah berbagi sejumlah sertifikasi berkelanjutan yang mereka miliki dan program seperti No New Plastic initiative. Mereka memiliki sertifikasi seperti REACH, bluesign, dan ZDHC untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produksi.
Sepatu berkelanjutan yang terkenal di internet ini sangat nyaman dan terlihat bagus. Ada empat bahan utama yang digunakan Allbirds, termasuk wol Merino, Tencel Lyocell (alternatif berkelanjutan untuk viscose), Sweet Foam, EVA berbahan dasar tebu yang digunakan pada sol sepatu Allbirds. Tali sepatu Allbirds terbuat dari botol plastik daur ulang, nilon daur ulang dapat ditemukan di pakaian aktif merek, dan potongan lainnya terbuat dari TrinoXO (bahan yang mengandung chitosan/senyawa yang terbuat dari cangkang kepiting. Untuk sepatu yang tidak terbuat dari bahan lain, Allbirds menggunakan serat yang secara bertanggung jawab diambil dari pohon kayu putih. Perusahaan ini juga disertifikasi oleh Forest Stewardship Council.
Perusahaan tersebut telah netral karbon sejak 2019, ketika menjadi anggota pendiri Climate Neutral, merupakan sebuah organisasi nirlaba yang membantu merek mengurangi jejak mereka sebagian dengan mengimbangi emisi mereka melalui proyek lingkungan. Sejak bergabung, merek tersebut telah menggunakan kredit karbon untuk mengimbangi 100% emisinya dengan inisiatif pendanaan termasuk Big Smile Wind Farm, Envira Amazonia Project, Argentina Regenerative Wool dan Montana Grazing Project. Tujuan utama Allbirds adalah mengurangi karbon merek melalui pertanian regeneratif, bahan terbarukan, dan energi yang bertanggung jawab. Allbirds juga telah menetapkan target konsistennya untuk tahun 2025 seputar penggunaan energi dan airnya.
Rethink, Recycle, Renew. Konsep penambahan terbaru Converse untuk Renew Collection yang terus berkembang. Mengikuti jejak rekanan Nike dengan minat mereka pada inovasi daur ulang pasca-konsumen, Converse Renew Line memulai debutnya pada tahun 2019 menyambut trio siluet musim baru ke dalam ringkasan revolusionernya. Variasi dari Converse Renew Chuck 70 Recycled Knit dan Renew Recycled Knit Hi bergabung dengan rosta yang berwawasan lingkungan untuk menyediakan desain yang modern dan ramah lingkungan dari staples All Star.
Mengusung perpaduan antara keberlanjutan dan kesederhanaan, Converse Renew Recycled Knit Hi menawarkan interpretasi futuristik dari klasik lapangan tahun 1917 yang awet muda. Bagian atas rajutan yang dibuat dari PET, katun Renew, dan polyester daur ulang pasca-konsumen menjadikannya pakaian seperti kaos kaki yang ringan dan ramah musim panas, dengan outsole karet berbintik-bintik multi warna yang ditata dengan foxing semi-transparan dan toe-cap tonal yang serasi. Sama seperti kampanye Adidas Parley Ocean Plastic® dan inisiatif Nike 'Move to Zero', Renew Collection Converse yang eksperimental bergabung dengan rangkaian pakaian olahraga perintis dalam misinya untuk melindungi planet dan masa depan olahraga.
Adapun Block-tone Converse CTAS 70 yang ditata dengan sulaman 'Life's Too Short To Waste' seperti Chuck Taylor All Star Crater dan All Star Crater Knit High Top yang mengeksplorasi penggunaan teknologi Regrind - Busa Kawah Limbah Luar Angkasa yang sama terlihat di koleksi hippie luar angkasa Nike yang inovatif.
Veja adalah merek sepatu yang cukup transparan untuk menunjukkan gambaran lengkap tentang praktik perusahaan di situs webnya sendiri. Melabeli filosofi perusahaan mereka sebagai 'proyek'. Merek ini berfokus pada penggunaan bahan organik, mentah, seperti Sepatu Lari Condor 2 Alveomesh VEJA yang diluncurkan pada tahun 2021, mereka dibuat untuk kenyamanan dan daya tahan serta dibuat dengan kombinasi bahan daur ulang dan bio termasuk tebu dan karet. Adapun sepatu Lari Marlin LT V Knit VEJA di klaim sebagai sepatu yang ringan dan atletis, dinamai ikan marlin yang merupakan salah satu ikan tercepat di laut. Terbuat dari bahan daur ulang dan biomaterial termasuk tebu, lateks, dan minyak ricinus.
Veja juga memanfaatkan botol plastik daur ulang dengan membuat jaring kedap air untuk beberapa model sepatunya. Botol-botol tersebut dilaporkan dikumpulkan dari jalan-jalan Brasil di Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Selain itu, VEJA telah berkomitmen terhadap transparansi emisi CO2 dan proses produksinya. Perusahaan yang berbasis di Prancis ini memproduksi dan mengambil bahannya di Brasil mengikuti prinsip perdagangan yang adil dan inklusi sosial, termasuk membantu mencarikan pekerjaan bagi anggota masyarakat yang paling rentan secara sosial.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!
