
Jenna Ortega benar-benar membuktikan dirinya bukan hanya aktris muda berbakat, tapi juga ikon fashion gothic generasi baru. Sejak pertama kali memerankan Wednesday Addams, gaya Jenna di luar layar semakin konsisten membangun identitas visual yang gelap, edgy, namun tetap glamor. Tur promosi Wednesday Season 2 menjadi panggung utama bagi Jenna untuk memperlihatkan transformasi gaya tersebut, dengan sederet penampilan yang memadukan couture, street edge, hingga eksperimental artwear.
Mari kita breakdown satu per satu look-nya, dari London, Paris, hingga Seoul

Di London, untuk premiere Wednesday Season 2 Part 1, Jenna langsung bikin dunia mode terdiam. Ia mengenakan gaun transparan karya Ashi Studio yang diberi julukan snakeskin couture karena motifnya menyerupai kulit ular. Potongan gaun yang ketat dengan efek skin-like membuat siluet tubuhnya terlihat tegas dan dramatis. Detail ujung kain yang frayed memberi kesan unfinished namun artistik, seakan-akan gaun itu baru saja diambil dari dunia gelap Addams Family.
Makeup-nya juga tak kalah berani. Jenna tampil dengan bleached brows yang membuat wajahnya semakin misterius, ditambah spider lashes yang memanjangkan bulu mata hingga terlihat teatrikal. Bibirnya diberi sentuhan lipstick gelap untuk mengikat seluruh tampilan gothic ini. Hasil akhirnya? Gothic, modern, tapi tetap feminin dengan aura yang powerful. Tidak heran media seperti People, Teen Vogue, dan South China Morning Post menjadikannya sorotan utama.

Hanya sehari setelahnya, Jenna pindah panggung ke Paris dengan tampilan berbeda. Kali ini ia jatuh cinta pada karya Vivienne Westwood, rumah mode yang memang dikenal dengan estetika punk meets baroque. Jenna memilih gaun dengan detail corset dramatis, yang membentuk siluet tubuh sekaligus menegaskan kesan klasik nan provokatif khas Westwood.
Tambahan ruffles di beberapa bagian membuat look ini tidak kaku, sementara cross necklace besar menjadi focal point yang langsung menarik perhatian. Makeup-nya tetap haunting: bleached brows dipertahankan, lalu smoky eyes yang lebih dalam ditambah dengan bibir plumping gloss. Hasilnya adalah perpaduan antara gothic aristokrat dan sensualitas modern. Teen Vogue bahkan menyebut penampilan ini sebagai salah satu momen fashion terbaik Jenna sepanjang 2025.

Masih di Paris, Jenna melanjutkan tur dengan dua penampilan standout yang berbeda nuansa, tapi sama-sama mengguncang dunia fashion. Pertama, ia mengenakan beige ruched dress dari koleksi “Leech” karya Elena Velez. Gaun ini unik karena dilengkapi strands menyerupai rambut yang menjuntai dari kain, eksperimental, edgy, sekaligus agak disturbing. Look ini menegaskan keberanian Jenna untuk keluar dari pakem red carpet tradisional dan masuk ke ranah seni performatif.
Look kedua kembali ke Vivienne Westwood, kali ini dengan gown cokelat yang lebih berat. Detail corset, kain berumbai (frayed details), hingga exposed boning membuat gaun ini terasa haunting, seperti sosok Victorian ghost yang dibangkitkan. Jenna melengkapinya dengan cross necklace besar, mempertegas simbolisme gothic sekaligus menjadikannya statement penuh drama. Tidak heran Harper’s BAZAAR menulis artikel khusus hanya untuk look ini.
Saat menghadiri screening Netflix di New York, Jenna memilih gaya yang lebih sederhana tapi tetap mematikan. Ia mengenakan slip dress hitam dengan detail kulit yang memberi tekstur berbeda. Bagian punggung dress ini dibuat fully backless, menciptakan kesan sensual sekaligus effortless.
Untuk sentuhan edgy, Jenna memadukan slip dress lembut ini dengan boots gothic lace-up setinggi lutut. Perpaduan kontras antara satin halus dan leather boots keras membuat look ini sempurna untuk disebut everyday gothic chic—sederhana tapi punya daya ledak. Makeup-nya lebih kalem, dengan taupe smoky eye yang menonjolkan tatapan intens tanpa terlihat berlebihan. Look ini bisa jadi inspirasi buat siapa saja yang ingin menerjemahkan gaya Jenna ke outfit sehari-hari.

Sebelum premiere resmi, Jenna sempat hadir di acara Netflix Tudum 2025 dengan tampilan yang lebih eksperimental. Ia mengenakan trench coat kulit ombre karya desainer Markgong. Gradasi warnanya unik, dari hitam pekat di bagian atas yang perlahan memudar ke beige di bawah. Trench ini dipadukan dengan headscarf dan sunglasses gelap, menciptakan aura super dramatis dan misterius.
Look ini menunjukkan sisi lain Jenna: bukan hanya gothic princess, tapi juga fashion risk-taker yang berani bermain dengan siluet oversized dan layering. Menurut South China Morning Post, outfit ini menjadi highlight karena berbeda dari tipikal gaun red carpet, tapi tetap punya kekuatan visual yang tak kalah mencolok.

Puncaknya, dalam tur pers di Seoul, Jenna menutup rangkaian tampilannya dengan sesuatu yang benar-benar artistik. Ia mengenakan bodysuit sheer dari Simone Rocha Spring 2025, yang dihiasi print gambar abstrak misterius. Di atasnya, Jenna menambahkan rok tulle tweed hitam yang memberi volume dramatis. Untuk mempertegas detail, ia melengkapi dengan chain belt besar dan platform mary-janes.
Makeup kali ini dibuat minimal, agar fokus tetap ke busana. Rambutnya ditata half-up hair, dipadukan dengan bleached brows khasnya. Look ini menyampaikan pesan yang jelas: gothic bisa bertemu dengan high fashion artful, dan Jenna tahu bagaimana memainkannya. Tatler Asia menyebut gaya ini sebagai “masterclass in gothic couture.”
Dari London hingga Seoul, setiap penampilan Jenna Ortega di tur Wednesday Season 2 membentuk narasi visual yang konsisten: gothic bukan sekadar gaya, tapi identitas. Ia memadukan couture dari rumah mode besar, desainer eksperimental, hingga tren streetwear dengan sentuhan personal yang kuat.
Yang membuat penampilannya begitu berkesan bukan hanya busananya, tapi juga bagaimana Jenna menghadirkan aura Wednesday Addams dalam dirinya tanpa terlihat repetitif. London memberi kesan modern gothic, Paris menghadirkan aristokrat dan eksperimen, New York membumi dengan everyday gothic, Tudum memamerkan sisi eksperimental, dan Seoul menutup dengan fashion statement yang artistik.
Temukan artikel fashion terlengkap hanya di Laruna, stay stylish, stay updated!




