Topi bowler hat populer sejak tahun 1880-an dan pada awal abad ke-20 bowler hat menjadi topi pria utama. Bowler hat sangat populer sehingga kebanyakan para pria memilikinya, dikarenakan membuat penampilan lebih kece dan keren, memang pada saat itu, bowler hat sangat diminati.
Nama tersebut berasal dari nama penciptanya. Mereka menciptakan topi yang tidak akan tersangkut di dahan hutan. Awalnya topi digunakan untuk berkuda dan berburu, kemudian topi bowler sama-sama dipakai oleh wanita dan pria.
Jika dilihat dari bentuknya dapat didefinisikan bahwa bowler hat pada tahun 1880-an yaitu Topi Bowler (atau Derby (Amerika Serikat); de. Melone; fr. Chapeau melon; it. Bombetta; nl. Bolhoed) adalah hiasan kepala, topi flanel dengan mahkota bundar, kecil, pinggiran bulat, hampir selalu hitam.
Saking populernya bowler hat pada tahun itu sampai ke Negara Amerika barat, bahkan di beberapa negara bowler hat menjadi bagian dari pakaian adat seperti yang terjadi di Bolivia yang menjadikan bowler hat sebagai pakaian adat.
Pada awal tahun 1910-an, muncul juga gagasan bahwa pria yang memakai bowler hat merupakan penduduk biasa satu dari banyaknya penduduk.
Bower hat adalah bagian utama dari gambar Charlie Chaplin dan artis René Magritte, yang membuat kultus dari topi biasa. Dalam mode pria, topi bowler dipakai hingga tahun 1960-an, tetapi bahkan sekarang topi bowler tetap menjadi pakaian vintage dan tradisi dalam mode.
Sebelumnya yuk tengok sejarah bowler hat yang populer pada masanya, dan bahkan masih ada yang memakainya pada saat ini, berikut adalah sejarah dari bowler hat.
Yuk, simak seperti apa sejarah dari bolwer hat. Seperti yang telah diketahui bahwa bowler hat muncul pada tahun 1849 dan populer pada tahun 1880-an. Awal mulanya bowler hat ini tidak dirancang untuk fashion melainkan untuk kepraktisan.
Awalnya Earl of Leicester kedua, Sir Thomas William Coke, yang memiliki tanah seluas 25.000 hektar bernama Holkham Hall, yang masih menjadi tempat duduk Earl of Leicester hingga saat ini. Dimana penjaga hutannya akan berkeliling kebun dengan menggunakan bowler hat dengan menunggang kuda. Akan tetapi, pada saat itu topi dengan atas tinggi dan berbentuk silinder itu seringkali terhempas oleh angin atau tersangkut oleh dahan pohon.
Sementara itu, adik dari laki-lakinya yaitu Edward Coke mulai memikirkan bagaimana cara topi tersebut tidak terhempas angin dan menyangkut di dahan pohon. Ternyata setelah dipikirkan ia membuat ide dengan rancangannya, dan membawanya ke pembuat topi yaitu James Lock dan Co, di tahun 1949 lebih tepatnya 25 Agustus. Rancangan topi tersebut sukses dengan desain topi kecil, simple, dan kokoh sehingga tidak perlu khawatir lagi untuk terhempas oleh angin atay dahan pohon lagi.
Pada saat itu, kepala pembuat topi pada saat itu Thomas Bowler yang membuat prototipe pertama dengan saudaranya William Bowler.
Jika dilihat dari sejarahnya memang sangat menakjubkan, dikarenakan untuk menciptakan sebuah karya harus bermula dari permasalahan yang terjadi kemudian dipecahkan menjadi sebuah karya, yang mana mungkin saat ini masih digunakan oleh sebagian pria di dunia.
Jadi, itulah sejarah dari bowler hat yang populer pada abad ke 20-an. Adakah keinginan untuk memakainya?
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!
