Sejarah Puma adalah kisah yang tak lepas dari persaingan saudara. Didirikan oleh Rudolf Dassler pada tahun 1948, Puma memiliki akar yang sama dengan Adidas, merek olahraga ternama lainnya. Kedua merek ini awalnya merupakan satu perusahaan yang bernama "Gebrüder Dassler Schuhfabrik" yang didirikan oleh Rudolf dan adiknya, Adolf Dassler.
Pada tahun 1923, dua bersaudara, Rudolf dan Adolf Dassler, memulai bisnis pembuatan sepatu yang mereka beri nama Gebrüder Dassler Schuhfabrik, atau Geda untuk singkatnya. Adolf, yang lebih muda, sudah punya pengalaman membuat sepatu olahraga khusus sejak sebelum Perang Dunia I. Setelah mereka bekerja sama, Adolf fokus mengembangkan desain sepatu, sementara Rudolf mengurus penjualan dan pemasaran.
Bisnis mereka berkembang pesat. Pada tahun 1926, mereka pindah ke pabrik yang lebih besar dan bisa memproduksi 100 pasang sepatu setiap hari. Sepatu sepak bola dan lari menjadi produk utama mereka. Bahkan, sepatu lari yang mereka buat dipakai oleh atlet terkenal saat itu, Lina Radke, saat ia memecahkan rekor dunia lari 800 meter.
Popularitas sepatu Dassler semakin meningkat, terutama saat Olimpiade Berlin tahun 1936. Banyak atlet terkenal, termasuk Jesse Owens, yang menggunakan sepatu buatan Dassler. Perusahaan terus berkembang dan pada tahun 1938, mereka bisa memproduksi 1.000 pasang sepatu setiap hari. Sayangnya, Perang Dunia II membuat produksi mereka terhambat.
Beberapa cerita yang beredar tentang perselisihan mereka melibatkan Perang Dunia II. Salah satu cerita mengatakan bahwa Adi dan istrinya berlindung di tempat perlindungan bom yang sudah dihuni oleh Rudolf dan keluarganya saat terjadi serangan udara Sekutu. Adi berkata, dan Rudolf diketahui terlibat salah paham.
Ada juga rumor bahwa Adolf mencurigai Rudolf, yang telah dipaksa masuk militer, membantu mengatur perintah yang mengharuskan pabrik Dassler berhenti memproduksi sepatu dan mengubah produksinya untuk kepentingan perang. Sebaliknya, dikatakan juga bahwa Rudolf percaya Adolf memberikan informasi kepada Sekutu yang menyebabkan penangkapan dan pemenjaraannya selama satu tahun setelah perang berakhir.
Apa pun yang menyebabkan perpecahan antara kedua saudara itu, hal tersebut membuat Adolf membentuk Adidas dan Rudolf membentuk Ruda, sebelum kemudian mengubah nama perusahaannya menjadi Puma. Kedua perusahaan tetap berada di Herzogenaurach dan menciptakan persaingan tidak hanya di antara keluarga tetapi juga di seluruh kota.
Di sisi Sungai Aurach, Rudolf memulai bisnisnya dengan 14 karyawan pada tahun 1948. Pada tahun yang sama, beberapa anggota tim sepak bola Jerman Barat mengenakan sepatu bot Puma, dan hubungan dengan pelatih Sepp Herpberger membantu perusahaan mencapai kesuksesan pertama.
Awalnya, Puma fokus pada produksi sepatu olahraga. Namun, seiring berjalannya waktu, Puma berhasil memperluas jangkauannya dengan memproduksi berbagai macam produk olahraga lainnya, seperti pakaian olahraga, aksesoris, dan bahkan parfum.
Salah satu langkah penting dalam perkembangan Puma adalah ketika mereka mulai merambah dunia fashion. Puma tidak hanya dikenal sebagai merek olahraga, tetapi juga sebagai merek fashion yang trendi. Kolaborasi dengan desainer terkenal dan selebriti semakin memperkuat posisi Puma di dunia fashion.
Puma selalu berupaya untuk menghadirkan inovasi dan teknologi terbaru dalam produk-produknya. Mereka mengembangkan teknologi seperti FutureFoam dan Ignite yang memberikan kenyamanan dan performa yang optimal bagi para atlet. Selain itu, Puma juga sangat memperhatikan desain produk mereka sehingga terlihat stylish dan modern.
Puma juga sangat populer di Indonesia. Banyak anak muda yang menggemari produk-produk Puma karena desainnya yang keren dan kualitasnya yang baik. Puma sering kali mengadakan berbagai macam acara dan kampanye untuk mendekatkan diri dengan konsumen di Indonesia.
Keep up with the latest fashion trends with Laruna! Artikel fashion terlengkap hanya di sini.