Slow fashion merupakan bentuk praktik fashion yang berfokus pada penciptaan produk jangka panjang, dan memprioritaskan kualitas daripada kuantitas atau jumlah produksi.
Slow fashion atau fesyen lambat menjadi sebuah langkah awal dari industri pakaian untuk peduli terhadap lingkungan, serta berupaya mengajak konsumen agar lebih memiliki kesadaran dalam membeli, menggunakan, dan mendaur ulang pakaian. Slow fashion memiliki tujuan utama untuk meminimalisir dampak pencemaran limbah tekstil terhadap lingkungan, akibat pola produksi dan konsumsi fashion yang tidak berkelanjutan serta perlakuan yang baik kepada pekerja dari sisi kemanusiaan.
Sesuai namanya, slow fashion atau fesyen lambat memerlukan waktu lebih lama dalam proses produksinya. Hal ini terjadi karena slow fashion membutuhkan material yang berkualitas, diproduksi natural dari bahan alami sehingga menjadikan produk slow fashion ramah lingkungan karena dapat mudah terurai di alam.
Salah satu keunggulan dari slow fashion adalah keberlanjutannya, dilihat dari produknya yang dapat bertahan lama, berkualitas tinggi dan memiliki model klasik. Sehingga konsumen dapat memakainya terus-menerus tanpa takut ketinggalan zaman walaupun diluar sana banyak tren fast fashion yang terus berganti. Beberapa contoh material slow fashion seperti, katun, linen, viscose, serta tencel. Ada harga ada rupa, meskipun harga produk slow fashion sedikit lebih tinggi namun sebanding dengan kenyamanan ketika dipakai, kualitasnya yang bagus dan yang terpenting adalah ramah lingkungan.
Mengingat pentingnya kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan, kita bisa ikut berkontribusi mulai dari isi lemari dirumah dengan menerapkan gaya hidup slow fashion seperti dibawah ini :
Fokus pada pakaian atau aksesoris yang sudah ada bisa membuat kita berpikir dua kali ketika tergoda untuk membeli baju, sepatu, atau tas baru. Dengan begitu, kita bisa mengalokasikan keuangan untuk keperluan lain yang lebih penting daripada membeli suatu barang hanya berdasarkan pada keinginan bukan kebutuhan jangka panjang.
Guna mengurangi kebiasaan membeli barang baru, kita bisa meminjam atau menukar pakaian yang dimiliki kepada teman dekat atau keluarga. Meskipun masih jarang dilakukan, hal ini bisa menjadi salah satu cara menyiasati keterbatasan pakaian yang kita miliki.
Keberadaan jasa penyewaan pakaian dan aksesoris menjadi kesempatan baik bagi kita untuk menghemat biaya pengeluaran dan mengurangi kebiasaan belanja pakaian yang hanya sesekali digunakan.
Daripada membeli barang yang harganya murah tetapi kualitasnya kurang bagus, lebih baik membeli barang yang harganya sedikit lebih mahal namun memiliki kualitas baik sehingga bisa awet untuk pemakaian jangka panjang. Bisa juga dengan membeli preloved (baju bekas) yang harganya lebih ringan tetapi kualitasnya masih baik.
Setelah kita terbiasa menerapkan gaya hidup slow fashion, saatnya untuk mengajak keluarga dan teman dekat untuk turut serta mengurangi limbah tekstil yang mampu merusak lingkungan.
Itulah beberapa hal yang perlu kita ketahui dari slow fashion, yang ternyata memiliki banyak keunggulan dan juga ramah lingkungan. Jangan lelah untuk terus belajar dan mengajak semua orang menerapkan gaya hidup slow fashion ya, agar lingkungan tetap terjaga dengan baik!
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!