Dari tahun 1880 hingga 1930 yang menandakan periode akhir abad ke-19 hingga memasuki awal abad ke-20, fashion gaun pengantin mengalami evolusi yang menarik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perubahan fashion gaun pengantin dari tahun 1880-1930 dan melihat kembali tren serta gaya yang dominan pada setiap dekadenya.
Pada tahun 1880-an, fashion pengantin masih terpengaruh oleh gaya Victoria. Gaun-gaun pengantin memiliki leher yang tinggi, rok yang penuh, dan detail seperti renda, hiasan bulu, dan kancing yang elegan. Siluet yang paling populer adalah siluet dengan pinggang yang terdefinisi dan lekuk tubuh yang menonjol. Gaun pengantin dari era ini menghadirkan kesan keanggunan dan kehalusan.
Pada tahun 1890-an, fashion pengantin mengalami perubahan menuju gaya yang lebih sederhana dan elegan. Gaun-gaun pengantin memiliki siluet yang lebih ramping dengan pinggang yang lebih rendah. Kerah rendah dan lengan berbentuk gigot yang melebar menjadi tren pada era ini. Bahan-bahan seperti satin, brokat, dan renda digunakan untuk menambah sentuhan kemewahan pada gaun-gaun tersebut.
Pada awal abad ke-20, fashion pengantin mengikuti gaya Edwardian yang lebih santai dan lembut. Gaun-gaun pengantin memiliki siluet longgar dengan lekukan yang lembut dan leher rendah. Kain-kain seperti renda menjadi sangat populer, memberikan kesan romantis dan feminin pada gaun-gaun pengantin. Selain itu, aksen seperti puffed sleeves (lengan yang menggembung) dan ruffles juga sering ditemui dalam fashion pengantin pada periode ini.
Pada tahun 1910-an, fashion pengantin cenderung lebih konservatif. Gaun pengantin biasanya tertutup dari leher hingga pergelangan tangan, dengan kerah yang tinggi dan lengan panjang. Ruffles dan detail yang rumit seperti aplikasi dan bordir memberikan sentuhan mewah pada gaun-gaun pengantin di era ini. Siluetnya tetap ramping dengan pinggang yang didefinisikan, menciptakan tampilan yang anggun dan sopan.
Pada tahun 1920-an, fashion pengantin mengalami perubahan yang signifikan. Gaya flapper yang lebih bebas dan berani mempengaruhi tren gaun pengantin. Gaun-gaun pengantin memiliki siluet drop waist yang ramping dan lebih menyatu dengan tubuh. Gaun-gaun dengan lengan pendek dan aksen seperti renda dan pita menyilang menjadi populer. Selain itu, veil panjang hingga ke gereja menjadi tren yang banyak digunakan untuk menyeimbangkan siluet yang sederhana.
Pada tahun 1930, gaya fashion pengantin kembali ke kesederhanaan dengan gaun-gaun dari sutra atau satin. Gaun-gaun ini biasanya memiliki lengan panjang dengan desain minimalis seperti aplikasi atau bordir yang sederhana. Gaun-gaun ini menonjolkan kesan kemewahan melalui bahan-bahan berkualitas dan siluet yang tetap ramping. Selain itu, detail seperti kerah rendah dan rok yang sederhana tetap menjadi tren dalam era ini.
Periode dari tahun 1880 hingga 1930 menampilkan perubahan yang menarik dalam fashion gaun pengantin. Dari keanggunan Victoria pada tahun 1880-an hingga gaya flapper yang berani pada tahun 1920-an, setiap dekade menawarkan gaya dan tren unik. Gaun pengantin dari setiap era mencerminkan nilai-nilai dan perubahan sosial pada saat itu.
Itulah sepenggal sejarah fashion gaun pengantin era 1880 sampai 1930, periode akhir abad ke-19 memasuki abad ke-20 yang menarik untuk dikulik.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!
