Menariknya, gaya berbusana stylish yang diadopsi dan dikembangkan dari style era Edwardian ini dengan cepat meluas ke seluruh wilayah Inggris dan mencapai puncak popularitasnya antara tahun 1956 dan 1957.
Bagaimana kemunculan tren fashion yang disebut “Teddy Boy” ini? Bagaimana mode itu secara cepat meluas ke seluruh wilayah Inggris? Seperti apa gaya tampilannya? Cari tahu semuanya melalui ulasan di bawah ini. Simak terus ya!
Melansir halaman the Edwardian Teddy Boy, gaya berpakaian Teddy Boy berasal dari adaptasi dan pengembangan style busana yang dikenakan oleh para dandies pada periode Raja Edward VII, tahun 1901-1910, yang dikenal sebagai era Edwardian.
Awalnya pada tahun 1940-an ditujukan untuk pemuda kelas menengah atas, kelompok penjahit custom tailoring di Saville Row berusaha menghidupkan kembali style busana era Edwardian tersebut sebagai mode baru yang dinamakan New Edwardian.
Kemudian pada tahun 1951, mode ini diadaptasi, dikembangkan dengan berbagai variasi style, dan makin populer banyak dikenakan oleh remaja kelas pekerja. Seolah enggan berbagi gaya busana dengan remaja kelas pekerja, style fashion New Edwardian ini mulai ditinggalkan remaja kelas menengah atas.
Meski tren mode New Edwardian di kalangan remaja kelas pekerja ini telah berkembang sejak tahun 1951, istilah Teddy Boy baru muncul pada tahun 1953 ketika sebuah headline surat kabar Daily Express menyingkat Edward menjadi Teddy dan menciptakan istilah 'Teddy Boy'.
Dengan cepat meluas ke seluruh wilayah di Inggris, tren mode ini mencapai puncak popularitasnya antara tahun 1954-1957. Bahkan jadi sebuah subkultur, remaja yang mengenakan attire tampilan Teddy Boy mendapat sebutan pemuda Teddy Boy.
Banyak dikenakan juga oleh kelompok geng, fashion Teddy Boy sering dikaitkan dengan tindak kekerasan dan kriminalitas. Mengecewakan, karena bagi pemuda yang tidak terlibat, tetapi ingin tampil stylish dengan tren mode Teddy Boy, tak lepas dari stigma buruk yang terlanjur beredar di masyarakat Inggris saat itu. Ditambah dengan munculnya tren mode baru lainnya, style fashion Teddy Boy mulai redup pada tahun 1960-an.
Meski terinspirasi dan diadopsi dari gaya berbusana New Edwardian, tampilan gaya Teddy Boy berbeda dari gaya New Edwardian yang diperkenalkan oleh kelompok penjahit custom tailoring di Saville Row.
Dimodifikasi dengan cara memasukkan unsur-unsur pakaian Amerika Barat seperti Dasi Maverick dan Rompi Sutra Brokat, variasi ini lah yang membedakan antara tampilan New Edwardian yang dikenakan oleh kelas menengah atas dan kelas pekerja.
Tampilan style Teddy Boy dicirikan dengan kombinasi drape jackets, celana panjang drainpipe high-waisted, kemeja, rompi sutra brokat brokat, dilengkapi dengan aksesoris seperti dasi Maverick, dan kaus kaki yang terekspos.
Terlihat seperti setelan zoot yang dikenakan oleh Italian-American, panjang Drape Jacket atau jas drape itu sendiri bisa mencapai ujung jari tangan pemakainya atau sepanjang lutut. Jaket atau jas ini biasanya berwarna gelap, dan terkadang memiliki kerah beludru serta penutup saku.
Kemeja yang biasa dikenakan sebagai inner adalah kemeja putih berkerah cut-away atau kemeja putih dengan kerah high-necked loose, yang biasa juga dikenal dengan kerah Mr. B. Kemeja-kemeja itu nantinya dilengkapi dengan dasi Maverick atau dasi Slim Jim.
Pilihan jenis rompi lebih bervariasi, mulai dari single breasted tanpa kerah atau kerah berlekuk hingga kerah selendang, tetapi umumnya bahannya terbuat dari sutra brokat yang pada saat itu merupakan jenis rompi yang banyak dikenakan oleh penjudi dan penembak American Wild West.
Celana panjang drainpipe high-waisted yang biasa dikenakan dalam tampilan Teddy Boy berpotongan mirip dengan celana skinny. Sedikit perbedaannya, sementara skinny terus meruncing sampai bagian open leg, bagian bawah celana panjang drainpipe berpotongan lurus, sehingga sedikit lebih longgar di bagian bawah kaki dibanding celana berpotongan skinny.
Celana panjang ini umumnya dikenakan dengan suspender atau ikat pinggang. Bagian depan celana menampilkan lipatan ganda dan saku samping bersudut dengan flap atau saku belakang jetted.
Sepatu yang populer dikenakan untuk style Teddy Boy adalah sepatu Oxford hitam polos dan sepatu bersol krep yang umumnya dikenal pada saat itu sebagai 'Brothel Creepers'. Sementara itu, gaya rambut mengadopsi gaya rambut yang dipopulerkan oleh aktor Amerika, Tony Curtis. Rambut panjang yang diolesi minyak dengan model quiff di bagian depan dan bagian sisi disisir ke belakang sehingga membentuk model Duck Ass di bagian belakang.
Awal tren mode Teddy Boy lebih sering menampilkan perpapuan attire dengan shade yang lebih dark. Seiring berjalannya waktu, warna yang lebih terang untuk Jaket atau Jas Drape seperti Powder Blue dan warna lainnya mulai dikenakan dan menjadi populer.
Tidak sepopuler tren mode Teddy Boy, gaya yang disebut Teddy Girl juga muncul dan dikenakan oleh wanita gadis terutama yang mendampingi pemuda Teddy Boy. Style Teddy Girl umumnya ditampilkan dengan ciri-ciri celana capri, blazer, gaya rambut pixie dengan poni pendek di depan, dan saddle shoes, yang mana bentuknya mirip seperti sepatu oxford tapi lebih feminim.
Celana capri atau celana cropped yang sering dikenakan gadis style Teddy Girl memiliki potongan high-waisted, pinggul bulat, kaki ramping, dan panjang setengah betis. Kadang, rok midi pensil dikenakan untuk menggantikan celana capri.
Selain saddle shoes, juga populer dikenakan jenis sepatu seperti flat balet, atau sepatu pantofel wanita, dilengkapi dengan kaos kaki yang populer pada saat itu yang disebut Bobby Socks.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!