10 Teknologi Hijau dalam Proses Produksi Fashion - Teknologi hijau juga dikenal sebagai teknologi berkelanjutan atau ramah lingkungan. Teknologi hijau merupakan jenis teknologi yang dirancang dan digunakan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan maupun sumber daya alam. Dengan tujuan utamanya adalah mengurangi polusi, meningkatkan efisiensi sumber daya, mendukung praktik yang ramah lingkungan, dan mempromosikan keberlanjutan.
Namun tahukah kamu jika ternyata teknologi hijau sebenarnya memiliki cakupan yang lebih luas lagi? Salah satunya adalah penerapannya dalam industri fashion. Teknologi hijau yang digunakan di industri fashion merupakan sebuah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif produksi fashion terhadap lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Berikut adalah 10 contoh teknologi hijau yang digunakan dalam proses produksi fashion, antara lain :
Teknologi hijau dapat digunakan untuk menghasilkan serat dan bahan tekstil yang lebih berkelanjutan. Contohnya terdapat pada katun organik, serat daur ulang, serat yang terbuat dari bahan alam semacam tencel atau serat selulosa yang berasal dari kayu berkelanjutan. Ada juga serat yang terbuat dari limbah plastik daur ulang.
Penggunaan serat berkelanjutan ini diharapkan dapat mengurangi kebutuhan akan serat konvensional, yang memerlukan banyak pestisida dan membutuhkan air yang lebih besar dalam proses produksi fashion.
Selanjutnya, teknologi hijau yang digunakan dalam proses produksi fashion adalah teknologi pewarnaan ramah lingkungan. Contohnya pewarna alam atau pewarna yang dibuat melalui proses ramah lingkungan, dan pewarnaan yang meminimalkan jumlah limbah.
Penggunaan pewarna alam yang efisien juga dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pewarnaan konvensional dari industri tekstil, sehingga sebaiknya digunakan dalam proses produksi fashion mengingat manfaat yang bisa diambil sangat besar.
Proses produksi fashion yang menerapkan teknologi hijau, dapat menggunakan perangkat lunak komputer untuk membuat pola dan mesin pemotong berbasis komputer yang tepat.
Penggunaan teknologi yang modern ini dapat mengurangi limbah kain dan juga meningkatkan efisiensi produk, karena bahan bakunya digunakan secara maksimal dengan meminimalkan limbah kain yang digunakan.
Teknologi hijau lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi fashion adalah teknologi daur ulang kain, yakni sebuah teknologi yang memungkinkan terjadinya proses daur ulang pada kain bekas. Penggunaan teknologi daur ulang kain ini juga dapat mengurangi jumlah limbah tekstil, dan mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru dalam proses produksi fashion.
Teknologi hijau yang semakin berkembang membuat proses produksi fashion juga semakin canggih, melalui teknologi manufaktur digital seperti pemotongan dan jahitan yang mulai berbasis komputer.
Penggunaan teknologi produksi manufaktur digital ini dinilai efisien, karena potongan dan jahitannya lebih presisi sehingga dapat mengurangi pemborosan bahan dan energi yang terjadi selama proses produksi.
Teknologi hijau terus berusaha menggantikan sumber energi konvensional dengan pemakaian energi terbarukan seperti matahari atau angin, agar dapat membantu mengurangi jejak karbon atau emisi karbon dari fasilitas produksi fashion.
Proses produksi yang menerapkan teknologi hijau berupaya untuk melibatkan penggunaan bahan-bahan berasal dari sumber daya yang dapat diperbarui atau bahan daur ulang. Misalnya, memakai bahan pelapis dan perekat yang ramah lingkungan, sehingga aman dan tidak membahayakan keselamatan lingkungan.
Teknologi informasi dan perangkat lunak analitik juga termasuk salah satu teknologi hijau yang digunakan untuk mengoptimalkan rantai pasokan. Dengan demikian, langkah ini mengurangi jarak perjalanan produk, dan mengurangi emisi karbon terkait dengan pengiriman dan distribusi produk fashion.
Teknologi blockchain dapat digunakan untuk melakukan pelacakan jejak bahan fashion dari sumbernya hingga menjadi sebuah produk yang siap dipasarkan. Teknologi ini termasuk teknologi hijau yang dapat digunakan dalam proses produksi fashion. Ini mampu memastikan keberlanjutan bahan dan melakukan transparansi dalam rantai pasokan.
Teknologi hijau digital dan sistem produksi berbasis permintaan memungkinkan produsen fashion dapat meminimalkan limbah. Produksi barang sesuai permintaan konsumen dan bukan tentang produksi besar-besaran adalah salah satu caranya.
Itulah 10 teknologi hijau yang digunakan dalam proses produksi fashion, dimana penggunaanya di industri fashion menjadi langkah awal yang positif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Produsen dan konsumen harus bekerja sama menerapkan teknologi ini untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Ini dikarenakan dunia fashion merupakan salah penyumbang besar terkait polusi lingkungan dan penggunaan sumber daya yang berlebihan.