Bahan Ramah Lingkungan dalam Produksi Sepatu - Salah satu masalah besar di era modern yang sampai hari ini belum terselesaikan dengan baik adalah penanganan limbah industri, baik itu dari limbah pakaian bekas, kain sisa produksi pabrik, dan semua benda atau zat buangan yang dihasilkan dari proses perindustrian. Dimana hal tersebut tentu saja memiliki dampak besar terhadap keberlanjutan lingkungan, dan juga kelangsungan hidup ekosistem di muka bumi.
Selain itu ada juga limbah lain dari dunia fashion yang biasanya langsung dibuang dan menjadi sampah yaitu sepatu, meskipun jumlahnya tidak sebanyak pakaian bekas dan limbah industri tekstil tapi tetap berkontribusi pada bertambahnya limbah. Sebab, setiap orang tidak mungkin hanya memiliki sepasang sepatu, minimal tiga atau empat pasang sepatu, dan bahkan bisa puluhan sepatu bagi orang yang suka mengoleksinya.
8 Bahan Ramah Lingkungan dalam Produksi Sepatu
Para produsen sepatu patut mempertimbangkan dampak lingkungan yang akan terjadi dan semestinya terus berinovasi menciptakan produk sepatu yang ramah lingkungan. Seperti menggunakan 8 bahan berikut yang bisa digunakan dalam produksi sepatu, yaitu :
1. Kulit ramah lingkungan
Penggunaan kulit ramah lingkungan yang dikenal dengan eco-friendly leather atau sustainable leather bisa menjadi alternatif bahan yang lebih berkelanjutan, daripada kulit hewan konvensional jika digunakan sebagai bahan untuk pembuatan sepatu.
Contoh bahan kulit ramah lingkungan yang dapat digunakan dalam produksi sepatu :
- Kulit tumbuhan, diolah menggunakan zat-zat alami dari tanaman seperti pada pohon palem yang melalui proses penyamakan kulit dengan penggunaan bahan kimia rendah daripada penyamakan kulit konvensional
- Kulit buatan dari jamur, dibuat melalui proses kultivasi atau pengolahan pertanian tertentu dengan penggunaan sedikit energi dan bahan kimia untuk menghasilkan tekstur jamur yang menyerupai kulit hewan
- Kulit buatan, dari berbagai jenis bahan seperti poliuretan (PU) atau polivinil klorida (PVC) yang dapat mengurangi dampak lingkungan terkait dengan peternakan hewan dan proses penyamakan kulit
- Kulit buatan dari tumbuhan, dapat berasal dari berbagai tanaman seperti apel, jagung, atau pisang yang diproduksi dengan bahan-bahan organik lainnya dan menggunakan teknik lebih berkelanjutan
- Kulit buatan dari serat serutan, terbuat dari serat-serat kulit sisa industri kulit atau limbah kulit yang diolah ulang sebagai bahan baku untuk mengurangi pembuangan limbah dan pemanfaatan sumber daya yang efisien
Ada juga beberapa keuntungan yang akan diperoleh jika memakai kulit ramah lingkungan, antara lain :
- Mengurangi dampak lingkungan
- Pilihan yang etis dalam hal kepedulian terhadap hak-hak hewan sebagai sesama makhluk hidup
- Mendorong inovasi dan teknologi dalam hal pengembangan bahan-bahan baru yang lebih berkelanjutan dan efisien
2. Kanvas organik
Kanvas organik terbuat dari serat-serat tumbuhan yang ditanam tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia sintetis, kanvas organik ini biasanya digunakan untuk membuat bagian atas sepatu sebagai alternatif bahan yang lebih ramah lingkungan daripada bahan sintetis atau konvensional.
Berikut adalah sejumlah keuntungan yang akan diperoleh, jika menggunakan bahan kanvas organik untuk produksi sepatu, yaitu :
- Sumber bahan berkelanjutan, karena serat tumbuhan yang digunakan ditanam menggunakan metode pertanian berkelanjutan sehingga dapat mengurangi dampak lingkungan
- Dekomposisi lebih cepat, karena kanvas organik lebih mudah terurai sehingga dapat berkontribusi mengurangi masalah limbah jangka panjang
- Reduksi mikroplastik, dengan menggunakan kanvas organik maka akan mengurangi resiko pelepasan mikroplastik saat terjadi pemakaian sepatu
- Label ramah lingkungan, dengan adanya label ramah lingkungan dapat menarik konsumen lain yang peduli terhadap lingkungan
Banyak hal yang jadi pertimbangan, mengapa kanvas organik digunakan sebagai bahan dalam produksi sepatu, seperti :
- Kualitas dan ketahanan, yang dimiliki kanvas organik sangat memadai untuk penggunaan sehari-hari
- Perawatan dan pembersihan, meskipun kanvas organik cenderung rentan terhadap kotoran dan noda namun tetap menjadi pilihan karena karakteristiknya yang unik dan awet, asalkan dirawat serta dibersihkan dengan tepat agar selalu terlihat bagus
- Biaya produksi, sedangkan untuk biaya bahan kanvas organik mungkin lebih rendah tapi secara keseluruhan masih dipertimbangkan apalagi jika produksinya menggunakan metode yang lebih ramah lingkungan
3. Bahan daur ulang
Penggunaan bahan daur ulang dalam produksi sepatu menjadi cara yang efektif untuk mengurangi dampak lingkungan, karena memanfaatkan kembali bahan yang sudah ada seperti plastik, karet, dan kain bekas. Misalnya, bagian sol pada sepatu bisa terbuat dari karet ban bekas atau bahan daur ulang lainnya.
Berikut contoh bahan daur ulang yang dapat digunakan dalam produksi sepatu, antara lain :
- Daur ulang plastik, berasal dari botol plastik bekas, tali plastik, dan bahan-bahan plastik lainnya yang diolah ulang menjadi bahan untuk membuat berbagai komponen sepatu seperti bagian atasnya atau bagian solnya
- Daur ulang karet, berasal dari ban bekas atau limbah karet lainnya yang bisa diolah menjadi bagian dalam sol dan sol luar sepatu yang tahan lama
- Daur ulang kain, berasal dari kain bekas atau limbah tekstil yang dapat diolah menjadi bahan untuk membuat bagian atas sepatu dan lapisan dalam, selain itu daur ulang ini juga menjadi cara bagus dalam mengurangi limbah tekstil
- Daur ulang kulit, dari serat-serat kulit sisa atau limbah industri kulit yang juga dapat diolah menjadi bahan untuk produksi sepatu
- Daur ulang logam, dari resleting atau cincin pengikat sepatu yang dapat diolah menjadi aksesoris fungsional pada sepatu
Beberapa keuntungan yang akan diperoleh jika menggunakan bahan daur ulang dalam produksi sepatu, yaitu :
- Mengurangi volume limbah, yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan juga mengurangi kebutuhan akan bahan mentah baru
- Mengurangi penggunaan sumber daya alam, karena dengan mendaur ulang dan menggunakan bahan yang sudah ada dapat mengurangi permintaan terhadap sumber daya alam baru seperti minyak bumi untuk plastik atau bahan kimia untuk pewarnaan
- Label ramah lingkungan, produk daur ulang yang memiliki label ramah lingkungan dapat menjadi sarana promosi dengan mengajak konsumen untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya daur ulang dan pengurangan limbah
4. Rami
Penggunaan rami sebagai bahan untuk produksi sepatu merupakan pilihan yang ramah lingkungan, karena rami adalah serat alami dari tanaman rami yang tumbuh dengan cepat, menggunakan sedikit pestisida, dan rendah jejak karbon.
Berikut sejumlah keuntungan yang akan didapat, jika menggunakan bahan rami untuk produksi sepatu, antara lain :
- Ramah lingkungan, karena rami ditanam dengan sedikit bahan kimia, air, dan pupuk sehingga mengurangi dampak lingkungan terkait produksi bahan
- Daur ulang alami, karena serat rami merupakan bahan organik sehingga mudah terurai dengan cepat dan dapat mengurangi limbah yang sulit terurai seperti plastik
- Serat berkualitas, sepatu yang terbuat dari rami umumnya memiliki struktur kekuatan dan ketahanan yang baik
- Sifat transpirasi dan ventilasi, serat rami memiliki kemampuan sirkulasi dan penguapan yang baik sehingga membuat kaki tetap kering dan nyaman
- Estetika, sepatu dari bahan rami mempunyai tampilan alami dan tekstur yang menarik sehingga memberi nilai tambah pada desainnya
Dalam penggunaannya, terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa memilih rami sebagai bahan produksi sepatu, seperti :
- Kekakuan dan fleksibilitas, dengan karakteristik rami yang cenderung kaku dibanding bahan lainnya bisa dioptimalkan untuk membuat desain sepatu yang memiliki kekuatan dan fleksibilitas
- Pemeliharaan dan perawatan, perlu dilakukan pengarahan bagi pemilik sepatu berbahan rami agar mengetahui cara merawat dan membersihkan sepatu rami dengan benar
- Kombinasi dengan bahan lain, kombinasi serat rami dengan bahan lain bisa mungkin terjadi dengan memastikan kenyamanan dan daya tahan dari kedua bahan tersebut
- Ketersediaan dan biaya, mengingat ketersediaan bahan rami yang masih terbatas di beberapa pasar maka kemungkinan besar dapat berpengaruh pada biaya produksi yang akan semakin besar pula
5. Tencel atau modal
Bahan tencel atau modal adalah serat buatan yang dihasilkan dari selulosa kayu pohon eucalyptus atau pohon beech, tencel dan modal termasuk bahan ramah lingkungan karena proses pengolahan dan produksinya menggunakan teknologi yang dapat didaur ulang serta dikelola secara berkelanjutan.
Dibawah ini beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan tencel atau modal sebagai bahan pembuat sepatu, antara lain :
- Ramah lingkungan, karena proses produksi tendel dan modal menggunakan pelarut yang dapat didaur ulang, sehingga dapat mengurangi penggunaan limbah kimia berbahaya
- Kenyamanan dan kelembaban, bahan tencel dan modal memiliki kemampuan untuk menyerap kelembaban dengan baik sehingga mampu memberikan kenyamanan dan tetap kering dengan sirkulasi udara yang baik
- Pewarnaan, dalam hal pewarnaan tencel dan modal juga sama-sama dapat meresap pewarna dengan baik dengan menghasilkan warna-warna cerah yang menarik dan tahan lama
- Kekuatan, meskipun tencel dan modal cenderung lebih lembut dari serat lainnya tapi masih memiliki kekuatan yang cukup untuk dijadikan sebagai bahan produksi sepatu, terlebih jika dikombinasikan dengan bahan lainnya
Kemudian, penting untuk mempertimbangkan faktor tertentu ketika ingin menggunakan tencel atau modal untuk produksi sepatu, yaitu :
- Ketersediaan dan biaya, mencoba memastikan pasokan yang konsisten adalah hal penting yang harus dilakukan karena dapat mempengaruhi biaya produksi nantinya
- Kombinasi bahan, untuk memberikan kenyamanan, daya tahan, dan estetika yang optimal maka bahan tencel dan modal dapat dikombinasikan dengan bahan lain
- Perawatan, agar sepatu yang terbuat dari tencel atau modal dapat bertahan lama maka perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan yang tepat
6. Wol organik
Wol organik berasal dari serat hewan ternak yang dikelola dengan praktik pertanian berkelanjutan dan etis. Wol organik menjadi pilihan yang baik dalam pembuatan lapisan dalam sepatu dibanding wol konvensional karena menghargai kesejahteraan hewan dan lingkungan.
Berbagai keuntungan dari penggunaan wol organik sebagai bahan produksi sepatu, antara lain :
- Kesejahteraan hewan, wol organik diperoleh dari hewan ternak yang dipelihara dengan baik dengan menerapkan standar kesejahteraan lebih tinggi daripada praktik konvensional
- Pertanian berkelanjutan, dalam pertanian wol organik juga menerapkan konsep berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan dan mendorong keseimbangan ekosistem
- Kualitas serat, wol organik memiliki kualitas baik dalam hal isolasi termal dan penyerapan kelembaban untuk membuat sepatu nyaman di segala kondisi cuaca
- Estetika, pada tampilannya wol organik mempunyai tekstur yang unik sebagai nilai tambah pada desain sepatu
- Dekomposisi lebih cepat, wol organik dapat terurai secara alami dalam lingkungan sehingga dapat mengurangi dampak limbah jangka panjang
Penggunaan wol organik sebagai bahan produksi sepatu juga mempertimbangkan sejumlah hal, seperti :
- Biaya dan ketersediaan, perlu membuat perencanaan produksi yang matang mengingat ketersediaan wol organik masih terbatas dan memiliki biaya lebih tinggi dibanding wol konvensional
- Etika, beberapa konsumen mungkin menghindari produk alas kaki dari hewan meskipun wol organik dihasilkan dari praktik produksi yang lebih etis daripada wol konvensional
- Pemeliharaan, perlu pemeliharaan yang benar dan lebih hati-hati untuk menjaga kebersihan dan keawetan sepatu berbahan wol organik
- Alergi, penting untuk memberikan informasi mengenai bahan yang digunakan untuk membuat sepatu karena beberapa orang memiliki alergi terhadap wol
7. Cat dan perekat ramah lingkungan
Penggunaan cat dan perekat ramah lingkungan sebagai pengganti bahan kimia berbahaya dalam produksi sepatu, merupakan salah satu langkah penting untuk memastikan bahwa keseluruhan produk terbuat dari bahan berkelanjutan termasuk pada proses finishing dan perakitan.
Dibawah ini adalah contoh cat dan perekat ramah lingkungan yang dapat digunakan dalam produksi sepatu, antara lain :
Cat ramah lingkungan
- Cat berbasis air, menggunakan air sebagai pelarut untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan emisi pada cat berbasis pelarut, selain itu cara berbasis air juga memiliki jejak karbon yang lebih rendah
- Cat alami, menggunakan pigmen alami dari ekstrak tumbuhan atau mineral sebagai pewarna pada produk, cat alami juga dapat mengurangi penggunaan pewarna kimia dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah
- Cat tanpa timbal, digunakan untuk menghindari efek berbahaya dari timbal bagi kesehatan manusia dan lingkungan
Perekat ramah lingkungan
- Perekat berbasis air, mengandung air sebagai pelarut utama untuk mengurangi emisi bahan-bahan kimia berbahaya, perekat berbasis air ini juga memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada perekat berbasis pelarut organik
- Perekat ramah lingkungan, beberapa perekat dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan agar lebih mudah terurai untuk mengurangi dampak lingkungan
Penggunaan cat dan perekat ramah lingkungan juga memiliki pertimbangan tertentu, seperti :
- Kinerja dan kualitas, memastikan cat dan perekat ramah lingkungan mampu memberikan daya rekat yang cukup kuat dan tahan lama, untuk memenuhi standar kinerja yang diharapkan dalam sepatu
- Biaya dan ketersediaan, beberapa cat dan perekat ramah lingkungan mungkin memerlukan biaya lebih tinggi dan ketersediaan bahan yang terbatas jika dibandingkan dengan produk konvensional
- Sertifikasi dan standar, selektif dalam memilih cat dan perekat yang memiliki sertifikasi dan memenuhi standar tertentu untuk memastikan produk tersebut benar-benar ramah lingkungan
- Rekayasa produk, beberapa bahan ramah lingkungan mungkin perlu pendekatan desain dan proses yang berbeda untuk menghasilkan produk yang sesuai standar kualitas dan keamanan
8. Inovasi bahan baru
Banyak inovasi terjadi dalam pengembangan bahan baru yang ramah lingkungan, berkinerja tinggi, dan seringkali memiliki karakteristik yang unik. Seperti bahan berbasis jamur atau bahan yang tumbuh secara biologis yang sering dieksplorasi untuk digunakan dalam berbagai komponen sepatu.
Berikut contoh inovasi bahan baru yang dapat digunakan dalam produksi sepatu, yaitu :
- Bahan berbasis jamur, tanaman jamur tumbuh dengan cepat tanpa menggunakan sumber daya yang besar, dapat diolah menjadi bahan yang kuat dan tahan lama untuk membuat sepatu bagian atas atau solnya
- Bahan berbasis alga, sebagai bahan alternatif yang lebih berkelanjutan karena alga mudah ditanam dengan cepat untuk membantu mengurangi jejak karbon
- Tekstil daur ulang lanjutan, hasil pengembangan teknologi yang memiliki kualitas baik dan dapat bersaing dengan bahan baru untuk membuat bagian atas sepatu
- Serat karbon daur ulang, digunakan dalam produksi untuk membantu mengurangi dampak lingkungan akibat dari bahan serat karbon yang biasanya sulit didaur ulang
- Bahan berbasis nanoteknologi, bahan yang memiliki pengaturan nanostruktur dapat memberikan sifat-sifat khusus seperti tahan air, anti kotoran, atau konduktivitas bisa terapkan pada bagian sepatu yang membutuhkan sifat-sifat tersebut
- Bahan berbasis susu, inovasi bahan baru lainnya termasuk pengembangan bahan berbasis susu yang kuat dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sepatu
- Bahan cerdas, bahan-bahan yang mampu merespon suhu, cahaya, atau tekanan bisa digunakan dalam produksi sepatu yang dapat beradaptasi dengan lingkungan atau aktivitas penggunanya
- Bahan berbasis limbah pertanian, beberapa penelitian juga dilakukan untuk mengubah limbah pertanian seperti daun pisang atau jerami menjadi bahan yang bisa digunakan dalam produksi sepatu
Dalam penggunaannya untuk produksi sepatu, inovasi bahan baru juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti :
- Kualitas dan kinerja, bahan inovasi baru harus memenuhi standar kualitas dan kinerja yang diharapkan dalam sepatu
- Ketersediaan dan biaya, kemungkinan besar bahan inovasi baru memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi karena keterbatasan pasokan jika dibandingkan dengan bahan konvensional
- Keberlanjutan, memastikan jika inovasi bahan baru benar-benar lebih ramah lingkungan daripada bahan tradisional agar dapat memberi manfaat positif pada siklus hidup produk
- Keamanan dan kesehatan, memastikan bahwa inovasi bahan baru aman digunakan dan tidak berdampak pada kesehatan para pekerja serta pengguna sepatu
- Penggunaan teknologi baru, penciptaan inovasi bahan baru biasanya memerlukan teknologi produksi yang lebih canggih sehingga penting untuk memastikan fasilitas produksi dapat mengakomodasi perubahan tersebut
Sepatu yang dikatakan ramah lingkungan tidak hanya dilihat dari bahannya saja yang digunakan, tetapi juga pada seluruh siklus hidup produk mulai dari metode produksi, transportasi, dan penggunaanya hingga akhir. Pilihan bahan produksi sepatu yang lebih berkelanjutan juga melibatkan desain yang tahan lama, baik pada pemeliharaan, dan daur ulang yang tepat setelah masa pakai sepatu berakhir.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!