Sepasang sepatu biasanya diproduksi sesuai dengan model sepatu yang didesain tepat dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Dalam hal ini, misalnya tidak mungkin sepasang sepatu olahraga diproduksi menggunakan bahan kulit, karena pengguna sepatu olahraga adalah orang-orang yang aktif, jadi membutuhkan bahan sepatu yang lebih awet dan fleksibel.
Atas hal tersebut, bahan pembuat pelapis sepatu harus benar-benar dipertimbangkan dengan tepat. Selain mempengaruhi kualitas sepatu, bahan yang digunakan juga dapat mempengaruhi harga sepasang sepatu.
Terlebih saat ini bisnis pembuatan sepatu lokal kian meranjak, seperti dikutip dari situs Kementerian Perindustrian, Indonesia tercatat sebagai negara eksportir produk alas kaki terbesar ketiga di dunia, dengan total 406 juta pasang alas kaki.
Jadi, tulisan ini sangat cocok bagi kamu yang sedang mempertimbangkan untuk bisnis menjual sepatu atau hanya sekadar ingi tahu bahan-bahan pelapis sepatu yang sedang ingin kamu koleksi.
Yuk, simak jenis bahan untuk membuat sepatu dalam ulasan berikut!
Dalam membuat sepatu dengan kulit asli, kulit yang digunakan adalah kulit sapi, kulit kambing dan domba.
Jenis bahan dasar sepatu yang dibuat dengan menggunakan kulit asli dapat membuat sepatu menjadi lebih awet. Namun begitu, hal ini juga bergantung pada perawatan dari pemilik sepatu.
Kulit sintetis merupakan bahan campuran dari kulit asli dan bahan-bahan kimia produksi dari pabrik. Bahan kulit sintetis biasanya sering digunakan dalam membuat produksi sepatu sebab harganya yang relatif murah. Jenis kulit sintetis biasanya memiliki tekstur mengkilap.
Bahan kulit sintetis ini biasanya digunakan untuk membuat sepatu-sepatu formal baik untuk dewasa maupun anak-anak.
Bahan suede sebetulnya dapat dikatakan sebagai bagian dari kulit sintetis. Bahan suede berasal dari bagian bawah kulit hewan yang memiliki khas tekstur lembut dan lentur. Sepatu dari bahan suede teebilang cukup awet dan berdaya tahan baik.
Namun sayanganya, bahan suede agak memiliki sifat sensitif alias rentan rusak jika tidak dirawat dengan baik. Terlebih, jika penggunananya kurang memperhatikan perawatan kebersihan sepatu bahan suede, biasanya debu akan mudah menempel dan membuat sepatu cepat tampak kusam.
Dikutip dari situs resmi textiles.uii.ac.id, celana jeans dibuat dari kain denim, kain denim ditemukan di Perancis pada abad ke-18. Layaknya jeans, denim dapat digunakan untuk pembuatan produksi sepatu lantaran bahan kainnya awet.
Sepatu dengan bahan denim biasanya diperuntukkan untuk desain sepatu berwarna biru, abu-abu dan hitam. Bahan jenis ini tergolong kuat dan tahan lama
Bahan kanvas yang digunakan untuk membuat sepatu sebetulnya mirip dengan serat kain katun. kain yang memiliki serat besar maupun serat kecil. Dalam hal ini, jenis kain kanvas ada kain kanvas WP dan kain kanvas SR-10 dan kain kanvas terpal.
Keutamaan penggunaan sepatu dari bahan kamvas ialah dapat memiliki sirkulasi udara yang baik, bahan kainnya ringan dan berpori banyak sehingga sangat nyaman di kaki.
Bahan knit pada sepatu sebetulnya sama dengan bahan knit yang digunakan untuk membuat cardigan rajut. Bahan rajutan ini, juga memiliki sirkulasi udara yang cukup baik.
Penggunaan bahan knit untuk produksi pembuatan sepatu, belakangan ini juga kian digemari lantaran bahannya ringan dan nyaman untuk penggunaan alas kaki sepatu.
Kulit buck sebetulnya hampir mirip dengan bahan suede.
Namun begitu, tekstur buck ketika dipegang terasa lebih kasar daripada suede. Biasanya bahan ini cocok digunakan untuk produksi pembuatan sepatu formal dan juga sepatu-sepatu boots.
Bahan lak jika dilihat mata akan tampak menyerupai bahan kulit sintetis. Jenis kulit ini diolah dari kulit bagian atas, dan melalui proses pengamplasan atau pemolesan seperti kulit buck.
Perbedaan lak dan buck terdapat pada proses akhir kulit, dimana kulit lak umumnya diberikan warna hitam dan mengunakan pelapis seperti plastik untuk memberikan kesan mengkilap.
Itulah ulasan tentang bahan-bahan pembuat pelapis sepatu yang dikenakan untuk di bagian luarnya. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!