Industri fashion telah menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar di dunia dengan pertumbuhan yang pesat dan pengaruh global yang signifikan. Namun, dampak dari limbah produksi pakaian juga berdampak serius pada lingkungan.
Pakaian adalah salah satu kebutuhan dasar manusia, tetapi seringkali kita lupa bahwa pembuatan, penggunaan, dan pembuangan pakaian juga memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Dampak tersebut dirasakan oleh manusia dan juga lingkungan.
Dampak bahan pakaian terhadap lingkungan adalah isu serius yang perlu diwaspadai. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak bahan pakaian terhadap lingkungan dan mengidentifikasi solusi berkelanjutan untuk mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh industri fashion.
Industri tekstil adalah salah satu pengguna udara terbesar di dunia. Proses pembuatan bahan pakaian seperti kapas, wol, dan rayon membutuhkan banyak udara. Selain itu, pewarnaan dan finishing pakaian juga memerlukan penggunaan udara yang signifikan. Banyak daerah di dunia, terutama yang mengalami kekeringan, telah dipengaruhi oleh konsumsi udara yang tinggi ini.
Solusi: Memilih pakaian yang terbuat dari bahan organik atau daur ulang, yang membutuhkan lebih sedikit udara dalam proses produksinya.
Pencucian pakaian yang mengandung serat sintetis seperti poliester atau nilon melepaskan serat mikroplastik ke dalam udara. Serat ini akhirnya mencemari air laut dan air tawar, mengancam kehidupan laut dan kesehatan manusia.
Solusi: Menggunakan alat penangkap serat mikroplastik saat mencuci pakaian, atau memilih pakaian yang lebih tahan lama untuk mengurangi frekuensi pencucian.
Proses produksi, transportasi, dan distribusi pakaian menyebabkan emisi karbon yang tinggi. Terlebih lagi, pakaian sering diproduksi di negara-negara yang jaraknya jauh dari pasar konsumen, yang memerlukan banyak energi untuk transportasi.
Solusi: Mendukung merek yang berkomitmen pada produksi lokal, menggunakan energi terbarukan, dan mengurangi jejak karbon produksi mereka.
Kapas pertanian menggunakan pestisida yang merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Penggunaan pestisida ini dalam produksi kapas menyebabkan kerusakan ekosistem dan polusi udara.
Solusi: Memilih pakaian yang terbuat dari kapas organik atau bahan alternatif yang meminimalkan penggunaan pestisida.
Produksi pakaian yang terus-menerus untuk mengikuti tren menyebabkan permintaan produksi yang tinggi. Hal ini mengakibatkan banyak energi yang digunakan dan lebih banyak emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dalam setiap siklus produksi
Solusinya: Mendaur ulang pakaian yang sudah tidak terpakai dapat mengurangi limbah tekstil. Atau Membeli pakaian yang berkelanjutan : Ada beberapa bahan yang tersedia yang lebih baik untuk alam seperti bahan viscose berkelanjutan yang terbuat dari pohon, dan wol berkelanjutan. Selain itu, membeli pakaian yang berkualitas dan tahan lama juga dapat mengurangi limbah tekstil.
Industri fashion juga menghasilkan limbah tekstil dalam jumlah besar. Banyak pakaian pembuangan setelah digunakan hanya beberapa kali, yang berkontribusi pada penutupan limbah di tempat pembuangan sampah.
Solusi: Memilih pakaian yang tahan lama, mendaur ulang atau mendonasikan pakaian yang tidak digunakan, dan mendukung perusahaan yang memiliki program daur ulang pakaian.
Dampak bahan pakaian terhadap lingkungan adalah masalah serius yang memerlukan tindakan segera. Sebagai konsumen, kita memiliki peran penting dalam mengurangi dampak ini dengan membuat pilihan yang lebih berkelanjutan. Memilih pakaian yang terbuat dari bahan ramah lingkungan, mendukung merek yang berkomitmen pada melakukan produksi berkelanjutan, dan mengurangi pemborosan adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil. Dengan tindakan kolektif, kami dapat membantu melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang sambil tetap tampil modis dan berkualitas.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!