Dark Academia Style bukan tren baru. Tapi tahun 2025 membuktikan bahwa gaya ini bukan sekadar fase sesaat. Kamu mungkin sudah sering melihat orang-orang di media sosial memakai coat panjang, turtleneck gelap, atau rok lipit dengan nuansa klasik. Semuanya mengarah ke satu estetika, Dark Academia.
Gaya ini kembali menggaet hati Gen Z karena kombinasi visualnya yang kuat, kesan intelektual. Serta kesan misterius vintage yang terasa unik dan berbeda dari gaya-gaya urban lain yang serba cerah dan modern.
Jika kamu ingin tampil beda tapi tetap estetik, Dark Academia bisa jadi jalan tengah yang menarik.
Dark Academia Style adalah gaya berpakaian yang terinspirasi dari kehidupan akademik klasik. Seperti suasana universitas tua di Eropa, perpustakaan kayu tua, atau suasana ruang baca saat hujan.
Gaya ini identik dengan warna gelap seperti cokelat tua, hitam, abu-abu, atau hijau zaitun, serta bahan-bahan seperti tweed, wool, dan corduroy.
Tapi lebih dari sekadar baju, Dark Academia adalah gaya hidup yang mencerminkan minat terhadap sastra klasik, sejarah, dan seni.
Jadi bukan hal aneh kalau kamu menemukan outfit Dark Academia sering dikombinasikan dengan buku lawas, kamera film, atau aksesoris bernuansa antik.
Beberapa faktor membuat gaya ini bangkit lagi tahun ini. Pertama, kejenuhan terhadap fast fashion yang terlalu repetitif. Kedua, meningkatnya ketertarikan Gen Z pada konten estetik dan artistik yang memiliki makna lebih dalam.
Terakhir, munculnya kembali minat terhadap mode vintage dan nostalgia tahun 90-an yang makin marak di TikTok dan Instagram Reels.
Media sosial juga punya peran penting. Banyak konten kreator yang membagikan lookbook Dark Academia untuk kebutuhan foto yearbook atau sekadar inspirasi OOTD.
Dari situ, outfit ini menyebar cepat dan menjelma jadi gaya yang punya statement.
Untuk kamu yang ingin tampil maskulin tapi tetap klasik, gaya Dark Academia bisa dieksekusi dengan cara yang sangat fleksibel. Kemeja putih dengan rompi cokelat tua, celana kain lipit, dan sepatu oxford menjadi dasar utama.
Tambahkan coat panjang atau trench untuk tampilan musim hujan yang dramatis.
Pria yang mengenakan gaya ini biasanya tampil lebih tenang, intelek, dan punya nuansa retro yang kuat. Aksesori seperti jam saku atau kacamata bulat tipis bisa jadi pelengkap yang tak kalah penting.
Untuk perempuan, rok plaid atau midi skirt menjadi elemen sentral. Dipadukan dengan blouse klasik, turtleneck, atau blazer fitted, gaya ini menciptakan kesan pintar sekaligus romantik. Sepatu loafers atau mary jane dengan kaus kaki tinggi menambah sentuhan khas Dark Academia.
Sementara itu, pilihan outerwear seperti coat bergaya Inggris atau cardigan rajut tebal memberi kesan hangat sekaligus estetik.
Banyak perempuan memadukan gaya ini dengan riasan natural serta rambut bergaya messy bun atau loose waves.
Salah satu momen unik Dark Academia muncul di tren pemotretan yearbook. Di tahun 2025, semakin banyak pelajar dan mahasiswa yang mengusung gaya ini untuk sesi foto kenangan.
Alasannya? Karena gaya ini bisa menampilkan sisi formal, artistik, dan klasik secara bersamaan.
Kamu bisa bayangkan: foto hitam putih, memakai outfit bernuansa kuno, dengan ekspresi wajah serius atau semi-melankolis. Hasilnya bukan hanya foto biasa, tapi visual yang punya narasi dan kesan tak lekang oleh waktu.
Dark Academia outfit yearbook pun menjadi keyword yang cukup sering muncul di Pinterest dan Instagram. Ini menunjukkan bahwa tren ini tidak hanya terbatas pada gaya harian, tapi juga mulai merambah ke momen-momen dokumentatif.
Hal menarik dari Dark Academia adalah sifatnya yang tidak terikat musim maupun gender. Kamu bisa memakainya di musim hujan maupun musim panas dengan menyesuaikan bahan dan layering.
Misalnya, di musim panas kamu cukup memakai kemeja lengan pendek dengan celana kain dan tetap mempertahankan tone warna gelap.
Begitu juga soal gender, gaya ini sangat inklusif. Tidak ada aturan baku bahwa kamu harus maskulin atau feminin. Banyak look Dark Academia yang tampil androgini, cocok untuk kamu yang ingin mengekspresikan diri di luar batas stereotip busana konvensional.
Tren ini juga bisa dilihat sebagai bentuk perlawanan terhadap arus cepat mode yang terus berubah. Dengan Dark Academia, kamu tak perlu terus-menerus beli pakaian baru.
Gaya ini justru mendorong kamu mencari baju vintage, memadupadankan barang lama, dan mengeksplorasi nilai estetika dari busana yang punya sejarah.
Selain itu, gaya ini secara tidak langsung mendukung slow fashion movement. Banyak penggemar Dark Academia lebih memilih thrift shopping atau membeli dari brand lokal yang fokus pada kualitas, bukan kuantitas.
Jadi, selain tampil keren, kamu juga berkontribusi pada fashion yang lebih berkelanjutan.
Kalau kamu baru ingin mencoba gaya ini, berikut beberapa langkah praktis:
Dark Academia Style bukan hanya soal tampil keren, tapi juga tentang membangun identitas yang mencerminkan nilai-nilai klasik: cinta ilmu, ketenangan, dan kedalaman rasa.
Bagi kamu yang merasa jenuh dengan tren yang itu-itu saja, gaya ini bisa jadi jalan keluar yang menyegarkan.
Tahun 2025 memperlihatkan bahwa Dark Academia bukan tren musiman. Ia adalah pernyataan gaya hidup, pilihan estetik, dan medium ekspresi diri yang tetap relevan di tengah zaman yang terus berubah.
Kalau kamu tertarik tampil beda tanpa harus mencolok, dan ingin menampilkan sisi intelektual lewat busana, maka Dark Academia adalah pilihan yang patut kamu eksplorasi.
Jadi, sudah siap merapikan buku puisi, menyeduh teh, dan mengenakan blazer klasik hari ini?
