Monday, 01 January 2022

Mengenal Istilah Fast Fashion yang Bisa Ancam Keberlangsungan Lingkungan

Ternyata produk fashion yang kamu beli sangat mempengaruhi keberlangsungan lingkuangan sekitar loh. Yuk, bantu selamatkan lingkungan sekarang!
February 7, 2023  | Anggun Tifani
fast fashion ancam lingkungan
 

Belakangan ini pecinta fashion mungkin tak asing bahkan pernah mendengar istilah fast fashion. Apakah kamu pernah mendengar istilah tersebut? Bagaimana konsep fast fashion bisa ancam lingkungan? 

Sumber: Unsplash

Fast fashion dianggap sebagai sebuah tren yang dapat mempengaruhi keberlangsungan iklim dan lingkungan. Ternyata ada banyak hal yang mempengaruhi hal tersebut. 

Untuk itu, ada baiknya sebelum melabel sebuah brand atau sebuah tren sebagai gerakan fast fashion, maka kamu perlu mengetahui sejarah dan solusi dari adanya fast fashion. Simak pembahasan lebih lanjut dalam ulasan berikut. 

Apa arti dari fast fashion?

Fast Fashion adalah istilah untuk menyebut industri tekstil yang memiliki berbagai model fashion yang silih berganti dalam waktu yang sangat singkat, serta menggunakan bahan baku yang berkualitas buruk, sehingga sebuah produk fashion menjadi kurang awet digunakan. 

Contohnya ialah sebuah pabrik misalnya saat ini tengah meluncurkan produk pakaian musim panas. Namun tak lama, untuk menyambut musim dingin maka pabrik itu pun akan memproduksi pakaian musim dingin. 

Istilah fast fashion ini, sebetulnya merujuk pada kegiatan industri yang produksi produk fashionnya tak sejalan dengan prinsip menjaga keberlangsungan lingkungan dan juga tidak memperhatikan nasib pekerja dibalik layar industri fashion. 

Terlebih fenomena ini didukung dari banyaknya sejumlah pabrik industri pakaian yang tumbuh dan berkembang di negara-negara di Benua Asia seperti India, Indonesia, Bangladesh dan sebagainya. 

Kaum buruh pabrik produksi pakaian, kerap diupah dengan hitungan yang kurang wajar, bekerja 14 jam/hari dan tanpa jaminan keselamatan kerja. 

Baca juga:   Memahami Proses Penerapan Praktik Circular Fashion

Ferni dan Sparks mendefinisikan fast fashion sebagai sebuah ekspresi yang diterima secara luas oleh sekelompok orang, dari waktu ke waktu yang ditandai dengan beberapa faktor pemasaran, seperti prediktabilitas rendah, pembelian impuls tinggi, siklus yang pendek dan permintaan pasar tinggi (Vertika dan Ann, 2009). 

Sejarah perkembangan fast fashion

Mengutip buku Kapita Selekta Citraleka Desain 2021:Desain pada Era New Normal karya I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan (109:2021), sebelum memasuki jaman revolusi industri, fashion merupakan sebuah produk yang mahal, karena fashion dijahit dengan tangan dan sangat detail. 

Efeknya fashion, hanya dapat dibeli oleh kalangan tertentu saja. Kemudian setelah tahun 1980 pada saat revolusi industri, saat teknologi mesin jahit telah lahir maka cikal bakal fast fashion pun turut bergeliat dalam membangun industri fashion di berbagai belahan dunia. 

Fast fashion merujuk pada arti proses pembuatan produk fashion dengan cara cepat, menggunakan bahan baku berkualitas rendah dan dijual dengan harga yang sangat murah. 

Istilah fast fashion lahir dari ungkapan yang diinisiasi oleh New York Times yang ditujukan kepada merek Zara. Label fast fashion pada produk Zara lahir untuk menggambarkan model produksi Zara yang sangat cepat, yang dapat membawa pakaian dari rancangan desain ke gerai Zara dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Setelah diawali oleh Zara, lahirlah retailer fast fashion lainnya yakni HnM, GAP, Forever 21, Top Shop dan sebagainya. 

fast fashion ancam lingkungan
Sumber: pixabay.com 

Dalam hal ini, para retailer fast fashion itu pun turut memproduksi pakaian yang sering dipamerkan dalam peragaan busana merek-merek ternama. Berbekal inspirasi mode produk fashion merek ternama, mereka menduplikasi produk yang bahkan waktu produksinya kadang tak sampai dari lima minggu usai peragaan busana dilangsungkan. Untuk mengetahui contoh pusat fast fashion di dunia misalya ialah Pasar Dongdaemun, Korea Selatan dan Pasar Tanah Abang, Indonesia. 

Baca juga:   Sejarah Fast Fashion, Karakteristik, dan Dampaknya

Karakteristik ciri-ciri fast fashion

Barikut ciri-ciri fast fashion seperti dikutip dari Jurnal Dampak Fast Fashion dan Peran Desainer dalam Menciptakan Sustainable Fashion karya Chanifathin Nidia dan Ratna Suhartini dari Universitas Negeri Surabaya:

fast fashion ancam lingkungan
Ilustrasi: Mengenal Istilah Fast Fashion yang Bisa Ancam Keberlangsungan Lingkungan Sumber: pixabay.com 
  • Selalu mengikuti tren terbaru.
  • Memasarkan produk di pasar dengan segera.
  • Memiliki retail yang tersebar di seluruh dunia sehingga makin mudah menjangkau banyak pelanggan.
  • Ada kebutuhan untuk menghububgkan permintaan pelanggandengan desain, pengadaan, produksi dan distribusi.
  • menawarkan model fashion yang banyak dan selalu berubah dalam jumlah terbatas.

Dampak dari adanya fast fashion

Menurut (Feletra, 2020), berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan terkait konsumsi produk fast fashion:

  • Limbah tekstil yang dibuang perusahaan dan limbah produksi pakaian yang tidak terjual di toko. 
  • Praktik perburuhan yang eksploitatif, buruh pabrik yang melibatkan anak-anak, kondisi kerja yang buruk dan upah rendah. 
  • Emisi karbon yang terkait dengan produksi dan transportasi dalam distribusi pakaian. 
  • Penggunaan air dan kontaminasi jumlah air yang digunakan dalam partikel pakaian. 
  • Bahaya kesehatan masyarakat lantaran proses produksi menggunakan pewarna kimia dan bahan-bahan produksi berbahaya lainnya. 

Selain itu, dampak dari adanya fast fashion ialah menjadi penyebab berkurangnya populasi hewan sebab banyak industri fashion yang menggunakan bahan baku produksinya dari kulit hewan dan sebagainya. 

Tak hanya itu, Industri fast fashion dapat mendorong sifat konsumtif masyarakat. Sebab dalam hal ini, hasrat manusia menjadi selalu ingin menggunakan produk model terbaru. Akibatnya akan menimbulkan sifat boros dan ketidakpuasan. 

Solusi mengatasi fast fashion

Berikut adalah solusi mengatasi pertumbuhan fast fashion, sehingga dengan langkah berikut kamu turut mendukung keberlangsungan lingkungan sekitar:

  • Tidak konsumtif sehingga gemar belanja produk fashion terbaru. 
  • Jangan takut menggunakan pakaian model lama. 
  • Jangan takut untuk beli baju bekas. 
  • Jika ingin menggunakan model pakaian tertentu, pertimbangkanlah untuk menyewanya daripada membelinya. 
Baca juga:   Produk Sustainable Lebih Mahal dari Produk Konvensional

Nah itu dia pembahasan tentang fast fashion yang bisa ancam lingkungan dan ulasan menarik yang penting untuk diketahui. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat, untuk memberi pemahaman terkait fast fashion.


With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!

Reference: 
Jurnal Dampak Fast Fashion dan Peran Desainer dalam Menciptakan Sustainable Fashion karya Chanifathin Nidia dan Ratna Suhartini dari Universitas Negeri Surabaya (Diakses pada: 8 Desember 2022).

Buku Kapita Selekta Citraleka Desain 2021:Desain pada Era New Normal karya I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan (109:2021).

https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/mengenal-fast-fashion-dan-dampak-yang-ditimbulkan/ (Diakses pada: 8 Desember 2022).
Copyright © 2023 - Style by Laruna - All rights reserved
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram