Dalam koleksinya kali ini, Fendi menawarkan pandangan memukau tentang perpaduan futurisme minimalistik dan penghormatan terhadap Karl Lagerfeld yang legendaris.
Zendaya dan Reese Witherspoon yang turut hadir di baris terdepan menyaksikan kreasi futuristik dari direktur seni Fendi, Kim Jones. Tidak seperti era gemerlap Karl Lagerfeld dengan bulu eksotis dan barang-barang mewah, Jones memilih fokus pada bentuk tubuh manusia. Setiap busana dirancang untuk menonjolkan keunikan pemakainya, bukan untuk memayungi mereka.
"Saya sedang memikirkan futurisme Karl Lagerfeld," ujar Jones memberikan gambaran tentang koleksi yang memadukan keringanan, struktur, dan emosi dengan begitu mulusnya.
Peragaan koleksi Fendi dimulai dengan siluet kotak baru yang dilengkapi dengan pola geometris presisi pada kain sutra gazars. Gaun-gaun dengan hemline minimalis yang ketat dihiasi dengan detail manik-manik yang rumit, menggambarkan evolusi yang canggih dari gaya berat bulu yang melekat pada masa lalu merek ini. Ada sentuhan baru berupa pinggiran yang menyerupai bulu sehingga menciptakan efek seperti pelt yang unik.
Jones jelas ingin menyampaikan bahwa visi masa depan Fendi, berakar pada humanisme yang lembut, bukan pada kulit binatang. Setiap potongan pakaian menunjukkan keahlian ateliers Fendi mulai dalam sulaman, penjahitan hingga manipulasi kain.
Tak ketinggalan, kristal beading terintegrasi dengan indah pada lengan tulle yang menyatu dengan tas selempan. Perpaduan harmoni ini menciptakan ilusi visual yang menawan. Ini bisa dianggap sebagai puncak dari koleksi ini dan menjadi bukti kejeniusan dalam dunia mode.
Masing-masing karya dalam koleksi ini menunjukkan keanggunan yang disempurnakan, memancarkan rasa ringan dan keluwesan. Meskipun merayakan kemegahan haute couture, busana-busana ini tetap kontemporer dalam eksekusinya. Kim Jones berhasil menghormati kode-kode Fendi yang berbasis di Roma, sambil dengan berani membawa merek ini ke arah masa depan yang lebih halus dan kurang mewah.
Kemunculan tas Fendi Gems Baguette menjadi sorotan dalam pertunjukan ini, menampilkan kerajinan yang intens dan bahan-bahan berharga. Tas Mini Baguette menjadi pusat perhatian dengan perangkat keras berlapis emas putih 18 karat dan gembok yang diberi lapisan berlian putih dengan daun platinum yang diterapkan pada kulit buaya.
Silvia Venturini Fendi, sebagai Direktur Seni Aksesoris dan Pakaian Pria, menghadirkan visi tas-tas ini sebagai objek yang mewah, mulai dari Nano hingga Large, mencerminkan material pakaian dari bulu musang berlining hingga bordir berpinggiran.
Kolaborasi dengan komposer Max Richter memberikan dimensi auditori pada pengalaman haute couture ini, menggambarkan tema 'presisi dan emosi' yang diusung oleh Kim Jones dalam skor yang memukau. Dengan demikian, Fendi Haute Couture Spring Summer 2024 bukan hanya sekadar peragaan busana, tetapi juga sebuah bukti nyata dari perpaduan harmonis antara seni, kerajinan, dan inovasi. Mereka berhasil mengatur panggung untuk masa depan mode tinggi yang berani dan terinspirasi.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!