Kalau dulu kamu melihat jaket hiking, celana cargo, atau sepatu gunung hanya dipakai di jalur pendakian, sekarang semua itu jadi bagian sah dari streetwear. Di tahun 2025, tren Gaya Gorpcore makin mendominasi gaya berpakaian urban.
Gorpcore bukan sekadar tentang fashion, tapi juga tentang bagaimana kamu menggabungkan fungsi dan estetika dalam satu kesatuan. Jaket tahan hujan, celana berbahan ripstop, hingga ransel besar yang dulu identik dengan alam terbuka. Kini justru dibanggakan di tengah hiruk-pikuk kota.
Fenomena ini bukan tiba-tiba. Di tengah gaya hidup serba cepat dan mobilitas tinggi, fashion yang tahan lama, nyaman, dan fungsional jadi kebutuhan. Di sinilah Gorpcore masuk dan langsung mendapat tempat.
Gorpcore berasal dari istilah "Good Ol’ Raisins and Peanuts", yang sebenarnya merujuk pada makanan ringan populer untuk aktivitas hiking. Tapi istilah ini berkembang jadi identitas fashion yang mengutamakan pakaian outdoor untuk aktivitas sehari-hari.
Singkatnya, Gorpcore adalah gaya berpakaian dengan inspirasi alam bebas tapi dipakai untuk aktivitas di kota.
Di tahun 2025, kamu bisa melihat lebih banyak orang yang memadukan workwear jacket tahan cuaca dengan sneaker trail running. Atau mengenakan celana climbing sebagai bagian dari outfit kerja mereka.
Bukan hanya karena tren, tapi karena cocok dengan kebutuhan mobilitas masyarakat urban masa kini.
Gorpcore 2025 juga beriringan dengan tren gaya hidup sustainable. Di mana bahan tahan lama, multifungsi, dan bisa digunakan untuk jangka panjang lebih dihargai ketimbang fast fashion.
Salah satu aspek menarik dari tren Gorpcore adalah masuknya unsur workwear ke dalam ranah fashion harian. Kalau kamu belum tahu, workwear adalah jenis pakaian yang awalnya dirancang untuk aktivitas berat dan pekerjaan industri. Tapi sekarang justru jadi salah satu elemen kunci dalam tren gaya ini.
Misalnya, workwear pants berbahan tebal dan penuh kantong sekarang banyak dipakai bareng windbreaker atau gorpcore jacket. Kombinasi ini tidak hanya terlihat keren tapi juga sangat praktis.
Bahkan beberapa brand high-end sekarang mulai merilis workwear outfit versi mereka sendiri.Tampilan yang terinspirasi dari tukang bangunan atau pemanjat tebing, tapi dengan sentuhan desain minimalis khas kota.
Pertanyaan yang sering muncul: “Gorpcore terbuat dari bahan apa sih?” Jawabannya, kebanyakan dari bahan teknikal, material yang biasa digunakan dalam industri outdoor, seperti nylon, Gore-Tex, ripstop, polyester daur ulang, hingga fleece dan mesh.
Bahan-bahan ini dipilih karena ringan, tahan lama, cepat kering, dan punya fungsi proteksi dari cuaca ekstrem. Di sisi lain, siluet Gorpcore cenderung longgar, berlapis, dan tidak terlalu menekankan bentuk tubuh.
Prinsip utamanya: kenyamanan dan fungsi lebih penting dari tampilan seksi atau glamor.
Itu sebabnya jaket oversize, celana dengan banyak kantong, dan sepatu bulky jadi ciri khas gaya ini.
Gorpcore juga tidak bisa dilepaskan dari peran brand dan komunitas fashion. Di tahun 2025, brand-brand seperti Arc’teryx, Patagonia, The North Face, hingga Salomon masih mendominasi.
Tapi menariknya, banyak brand lokal dan desainer muda Indonesia mulai mengadopsi gaya ini, bahkan mengkombinasikannya dengan sentuhan budaya lokal.
Kamu bisa lihat banyak influencer dan streetwear enthusiast yang mempopulerkan look ala hiking. Saat nongkrong di coffee shop, naik MRT, bahkan datang ke acara musik. Mereka berhasil membuktikan kalau tampil nyaman bukan berarti mengorbankan gaya.
Salah satu tantangan Gorpcore adalah menjaga supaya outfit kamu tetap terlihat stylish, bukan seperti orang nyasar dari gunung. Maka dari itu, kamu perlu memperhatikan elemen layering dan pemilihan warna.
Warna-warna netral seperti hitam, olive, beige, navy, dan earth tone jadi pilihan utama. Tapi tidak sedikit juga yang mulai berani eksplorasi warna-warna cerah seperti oranye neon atau biru terang sebagai aksen visual.
Aksesori seperti beanie, ransel tahan air, hingga kacamata gunung pun dimasukkan untuk memperkuat statement tapi tetap balance dengan outfit sehari-hari. Sementara teknik layering dipakai untuk membuat siluet yang kompleks tapi tetap praktis.
Hal yang bikin Gorpcore digemari adalah sifatnya yang fleksibel dan nggak kaku. Kamu bisa mengenakan satu elemen saja. Misalnya jaket gunung tahan hujan dengan kaus polos dan celana jeans, dan itu sudah termasuk Gorpcore.
Atau kamu bisa total look pakai celana climbing, jaket waterproof, dan sepatu trail. Intinya, gaya ini tidak mengharuskan kamu tampil ekstrem. Cukup padukan satu-dua item dengan vibe outdoor dan kamu sudah membawa semangat Gorpcore ke jalanan.
Dan jangan lupa, Gorpcore tidak mengenal gender. Ini salah satu gaya yang benar-benar genderless. Cocok buat siapa saja yang ingin tampil fungsional tanpa kehilangan estetika.
Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Gorpcore 2025 lebih fokus pada:
Yang menarik, tren ini makin matang dan bukan sekadar tren musiman. Gorpcore sekarang dianggap sebagai gaya hidup. Di mana kamu bisa aktif, nyaman, dan tetap stylish di mana pun.
Gaya Gorpcore 2025 membuktikan bahwa fashion tidak melulu soal tampilan luar. Ini tentang bagaimana pakaian bisa bekerja untukmu. Jaket tahan angin yang bisa kamu pakai dari gunung ke mal.
Celana cargo yang cukup tangguh buat naik motor dan cukup keren buat nongkrong malam. Inilah gaya hidup baru yang cocok buat kamu yang aktif tapi tetap peduli dengan style.
Kalau kamu belum coba gaya ini, 2025 adalah waktu yang tepat untuk mulai. Mulailah dari item kecil: jaket waterproof atau celana ripstop, dan lihat bagaimana perubahan kecil ini bisa mengubah seluruh vibe outfit kamu.
Gorpcore bukan soal tren sesaat, ini adalah cara baru memahami pakaian: fungsional, adaptif, dan tetap ekspresif.
Temukan artikel fashion terlengkap hanya di Laruna, stay stylish, stay updated!