
Pertanyaan mengenai penyebab harga tas Hermès Tasya Farasya mahal sempat jadi topik hangat di media sosial setelah penampilan Tasya di sidang perceraian perdananya bersama Ahmad Assegaf.
Publik langsung menyorot tas Hermès Himalaya Birkin yang digadang-gadang bernilai lebih dari Rp3 miliar, bahkan bisa lebih tinggi lagi jika masuk pasar lelang. Kehadiran tas ini di tangan Tasya membuat banyak orang bertanya-tanya, apa sebenarnya yang membuat tas tersebut begitu fantastis harganya?
Fenomena tas mewah memang selalu mengundang rasa penasaran, apalagi jika menyangkut brand sekelas Hermès. Nama besar Hermès sudah lama identik dengan kemewahan, kualitas, dan eksklusivitas.
Namun, di balik itu semua, ada alasan teknis sekaligus strategi bisnis yang menjadikan koleksi Birkin, khususnya Himalaya Birkin, sebagai barang incaran kolektor dunia.
Tasya Farasya pun berhasil memanfaatkan momen besar dalam hidupnya untuk tetap tampil ikonik. Meski sedang menghadapi sidang cerai, ia tidak kehilangan sentuhan glamornya. Dengan membawa salah satu tas termahal di dunia, ia sekaligus menegaskan citra dirinya sebagai fashion enthusiast yang konsisten tampil all-out.

Salah satu alasan utama kenapa harga tas Hermès Himalaya Birkin mahal adalah material kulit yang digunakan. Tas ini terbuat dari kulit buaya Nil yang terkenal langka dan sulit diolah. Tidak sembarang pengrajin bisa mengerjakan kulit ini, hanya artisan berpengalaman Hermès yang dipercaya untuk mengubahnya menjadi tas mewah.
Selain itu, teknik pewarnaan yang dipakai membuat tas ini benar-benar istimewa. Pewarnaan dilakukan dengan tangan, menghasilkan gradasi putih keabu-abuan yang menyerupai pegunungan Himalaya bersalju. Karena proses manual ini, tidak ada dua tas yang benar-benar identik, menjadikannya semakin langka dan unik.
Faktor lain yang membuat tas ini mahal adalah eksklusivitasnya. Tidak semua orang bisa membeli Hermès Himalaya Birkin meskipun punya uang.
Hermès hanya menawarkan tas ini kepada klien-klien penting dan loyal. Dengan kata lain, punya akses untuk membeli tas ini saja sudah jadi simbol status tersendiri.
Nilai jual kembali juga sangat tinggi. Di pasar sekunder, harga tas ini bisa melonjak jauh dari harga asli. Misalnya, sebuah Himalaya Birkin pernah terjual lebih dari Rp6 miliar di lelang Christie’s pada 2020. Versi dengan taburan berlian bahkan laku di atas Rp7 miliar di Sotheby’s pada 2022. Tak heran jika tas ini disebut sebagai investasi, bukan sekadar aksesori.

Di sidang cerai perdananya, Tasya Farasya tampil dengan setelan kuning pastel yang segar dan chic. Warna ini memberi kesan ceria namun tetap sophisticated, sangat pas dengan citra Tasya yang dikenal glamor namun approachable.
Blazer cropped koleksi Ganni Summer Suiting Cropped senilai Rp5,5 juta menjadi highlight, dipadukan dengan celana lurus relaxed fit dari koleksi yang sama seharga Rp4,5 juta.
Busana ini berhasil menampilkan sisi formal yang tetap stylish. Pilihan warna pastel membuatnya menonjol di tengah suasana sidang yang biasanya kaku dan monoton.
Sorotan terbesar jelas jatuh pada Hermès Birkin 30 Himalaya Matte Niloticus Crocodile with Palladium Hardware yang dibawanya. Dengan nilai sekitar Rp3,3 miliar, tas ini lebih dari sekadar pelengkap outfit. Kehadirannya memperkuat citra Tasya sebagai fashion icon yang tidak ragu tampil berbeda di situasi apa pun.
Tas ini sekaligus mengundang diskusi publik, kenapa harga tas Hermès Tasya Farasya mahal? Jawabannya terletak pada kombinasi material, teknik pengerjaan, eksklusivitas, dan status sosial yang melekat pada pemiliknya.
Untuk alas kaki, Tasya memilih pointed heels transparan dari Fendi Colibrì seharga Rp16,6 juta. Desain sleek dengan aksen hitam membuat tampilannya makin modern dan serasi dengan nuansa pastel busananya. Beberapa gelang minimalis juga menghiasi pergelangan tangannya, memberi sentuhan manis tanpa berlebihan.
Jika dihitung secara keseluruhan, nilai outfit Tasya di sidang cerai perdananya mencapai hampir Rp4 miliar. Angka fantastis yang membuat publik makin tercengang.
Tasya menyempurnakan penampilannya dengan rambut bergelombang natural bergaya effortless. Belahan tengah memberi kesan klasik, sementara loose waves menambah volume dan dinamika pada gaya rambutnya. Makeup natural glam yang ia pilih membuat wajahnya tetap segar dan anggun, sejalan dengan keseluruhan look yang ingin ditampilkan.
Gaya makeup ini juga menjadi ciri khas Tasya sebagai beauty influencer. Ia tahu betul bagaimana menyeimbangkan fashion dan riasan agar tetap terlihat elegan tanpa berlebihan.
Penampilan Tasya Farasya di sidang cerai perdananya menjadi bukti nyata bahwa fashion bisa jadi pernyataan yang kuat. Membawa Hermès Himalaya Birkin bukan hanya soal kemewahan, tapi juga simbol status dan strategi personal branding.
Temukan artikel fashion terlengkap hanya di Laruna, stay stylish, stay updated!




