Kain ini telah ada selama ribuan tahun dan memiliki sejarah yang panjang, di mana pada masa lalu, lamé secara eksklusif dikaitkan dengan kemewahan dan kebangsawanan. Hari ini, lamé lebih mudah ditemukan, meskipun jenis lamé yang menggunakan logam berharga tetap menjadi kain yang sangat mahal. Baik lamé asli maupun tiruan sering digunakan dalam dunia mode tinggi dan kostum.
Sejarah lamé dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, tepatnya di Asiria Kuno, sebuah negara di Timur Tengah yang eksis antara 2500 SM hingga 600 M. Catatan sejarah tertua tentang kain lamé berasal dari tulisan piktograf Asiria kuno yang melaporkan adanya kain yang terbuat dari emas atau perak yang hanya digunakan oleh kerajaan.
Karena logam berharga memiliki harga yang tinggi, lamé tetap menjadi kain yang terbatas bagi individu dengan kemampuan finansial yang mencukupi sepanjang sejarahnya. Lamé menjadi populer di kalangan elit di berbagai peradaban besar di seluruh benua Eurasia sepanjang berabad-abad. Di Eropa, kain ini dikenal sebagai "cloth of gold" atau "kain emas" karena penggunaan serat emas dan kemiripannya dengan koin atau perhiasan emas.
Kain emas secara eksplisit disebutkan dalam batu nisan Romawi, dan bahkan muncul dalam Alkitab. Beberapa ahli bahkan mengemukakan bahwa "Golden Fleece" yang terkenal dalam mitologi Yunani mungkin juga merupakan lamé. Di gereja-gereja Eropa, banyak pakaian upacara yang menggunakan benang emas.
Lamé mengalami kebangkitan singkat pada tahun 1920-an, ketika gerakan flapper membawa kembali minat pada kain-kain mencolok dan mahal. Lamé juga populer pada tahun 1960-an ketika para selebriti seperti Marilyn Monroe dan Elvis Presley sering mengenakan pakaian lamé dalam film dan video musik mereka. Sejak saat itu, lamé kembali dikenal oleh masyarakat luas dan tak sedikit masyarakat yang menjajal menggunakan kain emas bersejarah ini.
Pada saat ini, meskipun lamé masih jarang digunakan, kain ini tidak pernah benar-benar keluar dari gaya. Meskipun tidak umum melihat orang-orang mengenakan lamé emas atau perak, baik yang asli maupun tiruan di jalanan, tetapi kain lamé dapat ditemukan dalam konteks tertentu.
Desainer mode ternama terus mencintai lamé asli karena atribut uniknya, sedangkan lamé tiruan telah menjadi bahan populer untuk kostum, terutama dalam komunitas cosplay internasional. Lamé asli dan tiruan dijual dengan harga yang sangat berbeda, di mana lamé asli yang menggunakan logam berharga tetap menjadi salah satu kain termahal di dunia, sementara lamé tiruan adalah salah satu yang paling terjangkau.
Di dunia fashion saat ini, lamé digunakan dalam berbagai cara kreatif. Desainer menciptakan pakaian malam mewah dengan sentuhan kilau lamé yang memukau. Lamé juga sering digunakan dalam aksesori seperti sepatu, tas, dan ikat pinggang, untuk memberikan kilau ekstra pada penampilan.
Lamé adalah kain yang telah memberikan kemewahan pada dunia mode selama ribuan tahun. Sejarahnya yang panjang dan penggunaan yang konsisten dalam mode tinggi dan kostum menunjukkan bahwa lamé tetap menjadi simbol kemewahan dan keindahan. Meskipun tidak banyak digunakan dalam pakaian sehari-hari, lamé tetap menjadi bahan yang menarik bagi para desainer dan pecinta mode yang ingin menambahkan sentuhan kilau dan kemewahan dalam penampilan mereka.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!
