Kalau kamu sempat nonton penampilan Lisa di Coachella 2025, pasti setuju ini bukan sekadar konser. Ini semacam pernyataan. Lisa tampil solo untuk pertama kalinya di panggung festival musik terbesar dunia, dan dia langsung bikin sejarah.
Nggak cuma sebagai artis K-pop pertama yang tiga kali tampil di Coachella, Lisa juga tampil sebagai solois perempuan Asia yang benar-benar mengguncang panggung itu dari awal sampai akhir.
Penampilan Lisa di Coachella 2025 benar-benar total. Dia nggak cuma nyanyi dan menari, tapi juga menyuguhkan pertunjukan penuh visual dan energi yang luar biasa. Dalam satu set berdurasi hampir satu jam, dia membawa 13 lagu dengan lima kostum berbeda, plus satu pilar raksasa sebagai bagian dari set panggung. Nggak ada jeda, nggak ada momen lemas. Hanya Lisa yang tampil penuh keyakinan dan karisma dari awal sampai akhir.
Lisa membuka penampilannya dengan lagu "Thunder". Bukan sembarang pembuka, tapi momen yang bikin merinding. Dia muncul di atas pilar tinggi, pakai bodysuit perak yang mengilap, mirip baju zirah dari masa depan.
Lampu sorot menyapu tubuhnya, menciptakan kesan seolah dia adalah dewi cyberpunk yang baru turun dari langit. Lagu berikutnya, “Fxck Up the World”, jadi tanda bahwa penampilannya kali ini nggak akan mengikuti formula K-pop yang biasa kamu lihat. Ini adalah Lisa yang lepas dari batasan, menampilkan sisi dirinya yang liar, tajam, dan tanpa kompromi.
Yang bikin makin keren, setiap lagu punya nuansa berbeda. Ada yang bernuansa trap, R&B, sampai pop dengan sentuhan nostalgic. “When I’m With You” terasa mellow dengan vibe R&B retro, sedangkan “Moonlit Floor” bikin kejutan karena ada sampling lagu lawas “Kiss Me”. Lalu di akhir, “Rockstar” jadi penutup yang eksplosif.
Di balik penampilannya yang begitu mencengangkan, ada dua kostum nyentrik yang sukses membuat semua mata terpukau. Yuk, intip detail kedua kostum Lisa di Coachella 2025.
Bicara soal fashion, Lisa tampil nggak main aman. Kostum pertamanya langsung bikin heboh. Dengan tema "penjahat reptil" dia mengenakan bodysuit rancangan Asher Levine yang penuh detail. Dari jauh aja udah kelihatan garang, warna hitam mengilap, tekstur sisik, dan duri-duri tajam di bagian bahu dan lengan.
Tapi nggak berhenti di situ. Levine, sang desainer yang juga mendesain untuk selebritas kelas dunia ini ternyata terinspirasi dari iguana peliharaannya buat menciptakan tekstur realistis di kostum ini.
Lisa muncul ke panggung dengan mantel hitam super panjang yang bikin kesan misterius. Tapi di tengah lagu “Thunder”, mantel itu robek dengan dramatis, menunjukkan bodysuit reptil di dalamnya.
Ada juga elemen sabuk depan yang menjuntai yang terinspirasi dari gaya Britney Spears tahun 90-an, ini bikin penampilannya makin berani dan nyentrik. Menurut Levine, look ini adalah gabungan antara "cyborg anime" dan "penjahat berdarah dingin.”
Kostum ini bukan cuma soal penampilan, tapi juga soal fungsi. Bayangin harus menari selama hampir satu jam di bawah panas lampu panggung, kostum ini dirancang supaya tetap nyaman dan fleksibel, tanpa kehilangan kesan edgy dan kuat. Dan hasilnya, Lisa kelihatan seperti tokoh utama dalam game futuristik yang sedang menyelamatkan dunia dengan musik.
Setelah tampil garang di awal, Lisa tiba-tiba bertransformasi jadi sosok yang lebih lembut dan magis. Di lagu balada “Moonlit Floor (Kiss Me)”, dia mengenakan kostum kedua yang nggak kalah memukau.
Kali ini, tema yang diangkat adalah bioluminescent fairy, yakni peri bercahaya dari dunia fantasi. Bodysuit-nya terdiri dari sulur-sulur halus dan aksen kelopak kaca yang menyebar dari bahu sampai ke pinggul. Warna-warnanya lembut, perpaduan antara biru kehijauan, merah muda, dan putih mutiara yang berubah warna saat terkena cahaya.
Asher Levine menjelaskan bahwa kostum ini terinspirasi dari jamur bercahaya dan serangga transparan yang bisa ditemukan di hutan-hutan eksotis. Tujuannya adalah menciptakan kesan makhluk hidup yang cantik tapi misterius. Nggak cuma itu, elemen glowing di kostum ini benar-benar bikin Lisa terlihat seperti makhluk lain, bukan manusia biasa.
Levine juga bilang bahwa dua kostum ini adalah simbol transformasi, yang satu dingin dan berwibawa, satunya lagi lembut dan penuh keajaiban. Konsep dualitas inilah yang menurutnya cocok banget menggambarkan karakter Lisa sebagai seniman. Dan ya, kamu bisa lihat sendiri bagaimana Lisa berpindah dari kekuatan maskulin ke energi feminin tanpa kehilangan esensinya. Semua seamless, dan yang pasti, super memukau.
Coachella 2025 mungkin akan dikenang sebagai salah satu momen terbesar dalam karir Lisa. Nggak cuma karena dia tampil solo untuk pertama kalinya di ajang sebesar itu, tapi juga karena keberaniannya untuk tampil otentik. Fashion-nya nyentrik tapi tetap nyambung. Musiknya berani keluar dari pakem. Energinya nggak pernah turun dari awal sampai akhir.
Keep up with the latest fashion trends with Laruna! Tampil stylish dan percaya diri dengan gaya yang selalu up-to-date!