Dalam dunia fashion, diagram warna adalah elemen penting yang dapat mempengaruhi kesan tampilan keseluruhan dari sebuah pakaian. Untuk mencapai hal tersebut, penting untuk memahami prinsip-prinsip dasar dalam teori warna.
Berdasarkan teori warna, ada beberapa panduan untuk menggabungkan mode berdasarkan diagram warna, seperti warna analog, komplementer, triadik, tetradik, monokromatik, dan warna netral.
Tiga kombinasi pertama (analog, komplementer, dan triadik) dapat dicampur dengan warna putih, abu-abu, atau hitam dalam pakaian Anda, karena warna-warna ini dianggap sebagai warna netral dan tidak dihitung sebagai warna tambahan dalam kombinasi Anda. Sementara, dua warna lainnya yakni tonal dan monokromatik tidak dapat dicampur dengan warna netral.
Dalam artikel ini, Laruna akan membahas diagram warna dan menjelaskan 7 warna yang digunakan dalam padu padan fashion.
Warna monokromatik adalah gaya padu padan menggunakan satu warna dengan berbagai gradien atau nuansa yang berbeda. Warna monokromatik menciptakan tampilan yang seragam namun tidak membosankan karena menawarkan variasi dalam satu palet warna.
Contoh yang sering digunakan adalah gaya padu padan dengan berbagai nuansa warna biru, mulai dari biru muda hingga biru tua.
Warna monokromatik adalah pilihan yang aman, karena menggunakan satu warna dari atas ke bawah. Beberapa warna yang lebih mudah dipadu padankan dalam tampilan monokromatik adalah hitam, putih, atau krem.
Warna komplementer adalah pasangan warna yang berlawanan dalam roda warna. Mereka menciptakan kontras yang kuat ketika digabungkan sehingga memberikan tampilan yang penuh gaya dan berani.
Pasangan warna komplementer yang terkenal adalah merah dan hijau, biru dan oranye, serta kuning dan ungu. Warna-warna ini saling menonjolkan satu sama lain dan menciptakan tampilan yang mencolok.
Warna komplementer sering digunakan dalam mode jalanan Korea sehingga menciptakan kombinasi yang cerah dan mencolok. Meskipun terdengar mencolok, pasangan warna komplementer ini sebenarnya sangat cocok satu sama lain dan memberikan nuansa harmonis yang penuh warna.
Warna analog adalah warna-warna yang berdekatan satu sama lain dalam diagram warna. Mereka memberikan kesan padu padan yang koheren dan harmonis karena memiliki kesamaan dalam nuansa dan gradien. Misalnya, kombinasi merah muda dan merah, biru dan ungu, atau hijau dan biru adalah contoh warna analog.
Tampilan dengan warna analog menghasilkan gradasi warna yang lembut dan kohesif. Untuk mengaplikasikannya pada pakaian, pilih item pakaian dengan warna yang Anda sukai, periksa dua warna yang berdekatan dengan warna item tersebut pada roda warna, dan pilih dua item lainnya seperti aksesori, sepatu, syal, atau jaket dari warna-warna tersebut.
Warna triadic adalah kombinasi tiga warna yang berjarak sama dalam roda warna. Dengan jarak yang sama pada roda warna, warna-warna ini saling menyeimbangkan dan menciptakan harmoni. Contoh warna triadic adalah oranye, ungu, dan hijau, serta merah, kuning, dan biru.
Warna triadic adalah jenis tampilan multi warna yang seimbang dan penuh gaya. Untuk tampilan yang lebih lembut, disarankan untuk memilih nuansa yang lebih muted dalam palet warna triadic.
Warna tetradic adalah kombinasi empat warna dalam roda warna yang saling berseberangan membentuk persegi panjang. Memadu padankan outfit dengan kombinasi warna tetradic cukup menantang untuk menciptakan tampilan yang seimbang. Hal ini karena Anda harus menggabungkan berbagai warna dalam satu tampilan.
Untuk memudahkan, pilih satu atau dua warna utama dari keempat warna tersebut untuk pakaian utama yang ingin Anda tonjolkan. Sementara warna-warna lainnya bisa Anda gunakan untuk pakaian sekunder atau aksesori. Hindari penggunaan jumlah yang sama dari keempat warna tersebut agar penampilan Anda tidak terlalu berlebihan.
Warna netral adalah rona warna yang tidak muncul pada roda warna. Warna-warna ini disebut netral karena bukan bagian dari warna primer atau sekunder. Warna netral adalah campuran dari ketiga warna sekaligus dengan komposisi yang berbeda. Contoh warna netral adalah putih, hitam, abu-abu, dan ivory.
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap warna netral sebagai pilihan yang membosankan, tetapi sesungguhnya warna netral sangat berguna dalam fashion. Gaya berbusana dengan menggunakan warna netral sangat ideal untuk pakaian kasual sehari-hari.
Selain itu, warna netral sangat cocok untuk dipadu padankan dengan warna-warna lain dalam palet Anda.
Warna tonal adalah variasi dalam satu warna yang sama. Misalnya, berbagai nuansa merah bisa digabungkan, seperti merah muda, merah muda magenta, merah terang, dan merah anggur tua. Ini semua adalah nada yang berbeda, dengan terang/gelapnya warna merah yang berbeda.
Tampilan tonal ini memberikan variasi dalam satu warna dan menciptakan tampilan yang menarik. Warna tonal memberi Anda gaya yang cantik dan sedikit lebih halus daripada tampilan monokromatik.
Dalam dunia fashion, pemahaman tentang penggunaan warna adalah kunci untuk menciptakan gaya yang menarik dan memukau. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat dengan mudah menggabungkan warna-warna dengan bijak dalam pakaian Anda dan meningkatkan penampilan Anda secara keseluruhan.
Selain itu, penting juga untuk selalu memperhatikan bagaimana warna pakaian Anda cocok dengan warna kulit Anda untuk mencapai tampilan yang lebih sempurna.
Tetap eksperimen dengan warna dan temukan padu padan yang paling cocok dengan gaya pribadi Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang teori warna, Anda akan dapat mengambil risiko yang terkendali dalam mode dan tampil lebih percaya diri dalam setiap kesempatan.
Demikianlah penjelasan mengenai teori diagram warna dalam industri fashion. Selamat bereksperimen dengan berbagai warna untuk tampilan fashion yang sempurna.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!