Monday, 01 January 2022

Mengintip Penampilan Harmoni Dua Gaya yang Kontras di Pernikahan Chloe Moretz

Cinta sejati tak selalu hadir dalam warna putih. Pernikahan Chloë Grace Moretz membuktikan bahwa keberanian memilih berbeda bisa jadi perayaan yang indah
September 11, 2025  | Melisa Nirmaladewi
chloe moretz
 

Pernikahan selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu, bukan hanya bagi pasangan yang mengikat janji, tapi juga bagi publik yang penasaran dengan detail gaya yang ditampilkan. Hal ini semakin terasa ketika aktris Chloë Grace Moretz resmi menikah dengan pasangannya, Kate Harrison. Acara yang berlangsung di akhir pekan Labor Day 2025 ini langsung mencuri perhatian, terutama karena keputusan Chloë yang berani menolak tradisi gaun putih. 

Alih-alih tampil klasik, ia memilih gaun berwarna baby blue, pilihan yang lembut namun penuh pernyataan. Dari momen itu saja, jelas terlihat bahwa pernikahan ini bukan sekadar upacara, melainkan sebuah perayaan cinta yang autentik, personal, dan berani menabrak pakem.

Penampilan Manis dalam Balutan Baby blue

Sejak awal, Chloë sudah tahu bahwa dirinya tidak ingin mengenakan gaun putih di hari pernikahannya. Ia merasa putih bukan representasi terbaik dirinya. Inspirasi warna biru muncul ketika ia menghadiri sebuah acara dengan gaun kulit biru rancangan Louis Vuitton. Dari situ, muncul keyakinan bahwa biru akan menjadi warna yang mewakili dirinya di hari spesial. Pilihan ini membuahkan gaun slip satin baby blue rancangan khusus Louis Vuitton, dengan detail tali spageti dan ruffle lembut di bagian bodice. Hasil akhirnya menampilkan kesan glamor ala Old Hollywood, namun tetap terasa segar dan modern.

chloe moretz
Pierre Mouton

Keputusan untuk mengenakan biru bukan sekadar soal estetika. Bagi Chloë, ini adalah cara untuk mengomunikasikan jati dirinya yang berani, sekaligus memperlihatkan bahwa cinta tidak harus dibungkus tradisi yang kaku. Gaun itu tidak hanya membuatnya terlihat memesona, tetapi juga memberi makna baru pada konsep gaun pengantin dalam dunia fashion.

Baca juga:   Gaya Fashion Unik Quannah Rose di Pemotretan Guest In Residence X Nigel Xavier

Penampilan Chloë semakin kuat dengan detail aksesori yang ia pilih. Ia melengkapi gaunnya dengan sarung tangan opera berwarna senada yang menambah nuansa dramatis. Tidak berhenti di situ, ia juga mengenakan veil panjang berwarna biru pucat, membuat dirinya seolah menjadi sosok Cinderella di abad ke-21. Sentuhan ini memberi dimensi teatrikal pada tampilannya, seakan-akan ia memang sedang menciptakan momen ikonik yang akan dikenang dalam sejarah red carpet maupun pernikahan selebriti.

Selain penampilan utama, Chloë juga menyiapkan gaya after-party yang tidak kalah menarik. Ia berganti ke busana serba putih dari Louis Vuitton dengan desain cut-out modern. Penampilannya dipadukan dengan topi koboi lebar dan setelan blazer serta celana tailored, yang memberikan kesan playful namun tetap glamor. Transformasi ini menunjukkan sisi lain dirinya: serius di altar, namun santai dan penuh semangat di pesta.

Tampilan Elegansi yang Klasik dari Kate Harrison

Jika Chloë tampil berani dengan warna biru, Kate Harrison memilih gaya yang lebih tradisional namun tetap penuh karakter. Ia mengenakan gaun strapless dengan bustier sederhana, dipadukan dengan rok putih berhias embroidery halus. Pilihan ini memberikan kesan romantis dan elegan tanpa terkesan berlebihan.

Kate juga melengkapi penampilannya dengan dua veil sekaligus: veil pendek model birdcage yang menutupi sebagian wajah, serta veil panjang menjuntai ala cathedral. Kombinasi ini menciptakan layer visual yang dramatis, memberi kesan bahwa dirinya adalah pengantin klasik yang tetap tahu bagaimana menambahkan sentuhan personal. Untuk after-party, Kate tampil dengan ensemble modern yang terdiri dari bodice putih elegan, celana ramping, dan overlay sheer metalik. Outfit ini bisa diubah sesuai kebutuhan, memperlihatkan kepraktisan sekaligus gaya yang tak kalah memikat dibanding Chloë.

Baca juga:   Didiet Maulana dalam Puspa Senandika

Proses Kreatif Bersama Louis Vuitton

Pierre Mouton

Salah satu hal yang membuat pernikahan ini semakin menarik adalah keterlibatan langsung rumah mode Louis Vuitton. Baik Chloë maupun Kate menjalani proses fitting di atelier Louis Vuitton di Paris, di bawah arahan artistic director Nicolas Ghesquière. Proses ini bukan hanya teknis, tetapi juga emosional. Dalam fitting terakhir, sahabat dekat Chloë, aktris Kiersey Clemons, sampai berkomentar bahwa ia terlihat bak Cinderella ketika mengenakan gaun biru tersebut. Bagi Chloë, momen ini menjadi pengakuan bahwa pilihannya tepat, karena gaun itu memang terasa “seperti dirinya sendiri.”

Perjalanan merancang busana bersama Louis Vuitton juga menunjukkan bagaimana mode bisa menjadi bagian dari cerita cinta. Setiap detail, mulai dari pemilihan kain hingga warna, diatur agar sesuai dengan karakter dan perasaan kedua mempelai. Hasilnya, gaun tidak hanya indah dilihat, tetapi juga sarat makna personal.

Pernikahan dengan Cerita dan Identitas

Yang membuat pernikahan ini begitu berkesan adalah bagaimana setiap detail benar-benar mencerminkan siapa mereka. Dari busana hingga kegiatan selama pesta, semua terasa personal. Tamu undangan tidak hanya disuguhi keindahan visual, tetapi juga dihibur dengan aktivitas yang mencerminkan hobi dan karakter kedua mempelai, seperti poker, menunggang kuda, memancing, hingga line dance. Semua ini menunjukkan bahwa acara tidak hanya dibuat untuk kamera, tetapi juga untuk dinikmati dan dirasakan oleh orang-orang terdekat mereka.

Lebih dari itu, pernikahan ini juga menjadi simbol representasi penting. Chloë dan Kate, sebagai pasangan queer, dengan bangga merayakan cinta mereka secara terbuka. Lewat pernikahan ini, mereka tidak hanya berbicara pada diri sendiri, tetapi juga pada publik luas bahwa cinta layak dirayakan dalam segala bentuknya.

Baca juga:   Dress Code Dilemma! 12 Selebriti Salah Kostum di Met Gala 2024

Pernikahan Chloë Grace Moretz dan Kate Harrison memberi pelajaran penting tentang bagaimana sebuah momen sakral bisa menjadi ruang untuk mengekspresikan identitas. Gaun biru Chloë menunjukkan keberanian untuk berbeda, sementara busana Kate menghadirkan keseimbangan dengan elegansi klasik. Bersama-sama, mereka membuktikan bahwa pernikahan tidak harus terikat tradisi, melainkan bisa menjadi kanvas untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar autentik.

Seperti yang dikatakan Chloë, bagian terbaik dari momen ini bukan sekadar ikatan resmi, tetapi rasa bahwa mereka akan memilih satu sama lain setiap hari. Itulah yang membuat pernikahan ini begitu indah: bukan hanya tampilan visualnya yang memesona, tetapi juga kisah cinta yang nyata, tulus, dan penuh makna.

Temukan artikel fashion terlengkap hanya di Laruna, stay stylish, stay updated!

Reference: 
https://www.vogue.com/article/chloe-grace-moretz-louis-vuitton-final-wedding-dress-fitting
https://www.usatoday.com/story/entertainment/celebrities/2025/09/02/chloe-grace-moretz-married-kate-harrison-wedding/85935186007/
Copyright © 2023 - Style by Laruna - All rights reserved
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram