
Pertanyaan apakah sepatu sneakers bisa untuk lari sering menjadi bahan diskusi di kalangan pecinta fashion maupun olahraga. Banyak orang merasa sneakers cukup nyaman untuk dipakai jogging ringan, bahkan ada yang menggunakannya untuk lari jarak pendek. Namun jika membicarakan lari serius, jawabannya perlu lebih hati hati. Sneakers bisa digunakan untuk berlari, tetapi tidak memberikan dukungan optimal seperti sepatu lari khusus.
Sepatu lari dirancang dengan teknologi khusus untuk melindungi kaki dari benturan, memberikan stabilitas, serta mendukung gerakan berulang ke depan. Sementara sneakers lebih mengutamakan gaya, kenyamanan harian, dan fleksibilitas penggunaan. Dengan kata lain, sneakers cocok untuk aktivitas ringan, tetapi jika kamu ingin rutin berlari, para ahli lebih menyarankan menggunakan sepatu lari khusus.
Untuk menjawab apakah sepatu sneakers bisa untuk lari, penting memahami dulu apa yang dimaksud dengan sneakers. Sneakers adalah sepatu dengan sol karet fleksibel dan bagian atas yang biasanya terbuat dari bahan kanvas atau mesh. Awalnya digunakan untuk olahraga ringan, tetapi kemudian berkembang menjadi bagian penting dari fashion sehari hari.
Nama sneakers berasal dari sifat sol karetnya yang tidak menimbulkan suara keras saat melangkah. Istilah ini muncul di Amerika Serikat pada akhir abad ke sembilan belas. Pada tahun 1917, Henry Nelson McKinney, seorang periklanan, menggunakan kata sneaker dalam materi iklan untuk menjelaskan bahwa sepatu bersol karet membuat pemakainya dapat berjalan dengan senyap seolah menyelinap. Sejak saat itu, istilah sneakers semakin dikenal luas dan dipakai sampai hari ini.
Cikal bakal sneakers sebenarnya sudah ada sejak abad kesembilan belas. Pada era 1830an, perusahaan Liverpool Rubber Company di Inggris membuat sand shoes dengan sol karet dan bagian atas kanvas. Sepatu ini kemudian populer dengan nama plimsolls. Pada tahun 1916, U S Rubber Company meluncurkan sepatu bermerek Keds, yang dikenal sebagai sneakers pertama yang diproduksi massal. Popularitasnya terus berkembang hingga akhirnya sneakers menjadi ikon fashion dunia.
Perjalanan sejarah ini menunjukkan bahwa sneakers awalnya memang dikembangkan untuk kenyamanan dan olahraga ringan. Namun seiring waktu, fungsinya lebih melekat pada gaya hidup dan mode ketimbang performa olahraga.
Membahas apakah sepatu sneakers bisa untuk lari tidak bisa lepas dari perbandingan dengan sepatu lari. Sneakers dibuat dengan fokus pada tampilan kasual, kenyamanan sehari hari, dan fleksibilitas penggunaan. Sementara sepatu lari dibuat dengan struktur yang lebih teknis. Ada bantalan khusus untuk menyerap benturan, ada desain sol yang membantu pergerakan tumit ke ujung jari, serta material ringan yang mendukung performa berlari.
Jika digunakan untuk lari ringan, sneakers masih bisa dipakai tanpa masalah berarti. Namun jika dipakai untuk berlari jarak jauh atau latihan rutin, sneakers bisa menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan meningkatkan risiko cedera. Hal ini karena sneakers biasanya memiliki sol datar dan kurang memberikan dukungan pada pergerakan kaki.
| Jenis Sepatu | Ciri Utama | Fungsi Awal | Kelebihan | Kekurangan |
| Sneakers | Sol karet fleksibel, bagian atas dari kanvas, kulit sintetis, atau mesh | Awalnya untuk olahraga ringan, kini lebih ke gaya hidup dan fashion | Nyaman untuk dipakai sehari hari, fleksibel, desain beragam, mudah dipadukan dengan outfit | Tidak dirancang khusus untuk olahraga intens, bantalan terbatas, risiko cedera jika dipakai lari jauh |
| Kets | Versi lokal dari sneakers, biasanya berbahan kanvas dengan sol karet datar | Kasual dan aktivitas santai, populer sejak awal abad ke 20 di Indonesia | Ringan, simpel, harga relatif terjangkau, cocok untuk tampilan kasual | Kurang support untuk kaki, sol tipis, tidak cocok untuk olahraga berintensitas tinggi |
| Sepatu Running | Ringan, memiliki cushioning tebal, desain sol mendukung gerakan tumit ke ujung jari | Dirancang khusus untuk berlari jarak dekat maupun jauh | Menyerap benturan, melindungi sendi, meningkatkan performa lari, mencegah cedera | Tidak sefleksibel sneakers untuk dipakai sehari hari, desain cenderung sporty sehingga kurang pas untuk fashion kasual |
Menurut Harvard Health, sepatu lari bisa digunakan untuk berjalan santai karena memiliki bantalan dan desain yang mendukung gerakan linier. Namun sebaliknya, sepatu jalan tidak ideal dipakai untuk berlari karena kurang memberikan perlindungan pada sendi akibat hentakan berulang. Marathon Handbook juga menekankan bahwa sneakers lebih cocok untuk latihan atau aktivitas kasual, bukan untuk lari yang membutuhkan efisiensi gerakan.
Dari sudut pandang komunitas lari, banyak pelari berpengalaman menilai sneakers sering terasa datar dan tidak cukup menopang telapak kaki. Ada juga yang mengaku betis lebih cepat lelah ketika lari menggunakan sneakers karena tidak ada struktur tumit yang sesuai dengan pola langkah berlari. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sneakers bisa dipakai untuk berlari, pilihan terbaik tetap sepatu lari khusus.
Apakah sepatu sneakers bisa untuk lari? Jawabannya bisa, tetapi terbatas pada lari ringan atau jarak pendek. Untuk aktivitas yang lebih serius, sepatu lari tetap menjadi pilihan utama. Sneakers memang unggul dalam hal gaya dan fleksibilitas, tetapi tidak menawarkan perlindungan maksimal bagi kaki saat digunakan untuk berlari intens.
Jadi, jika kamu ingin berlari sesekali di sekitar rumah, sneakers masih cukup aman. Namun bila tujuanmu adalah jogging rutin, latihan maraton, atau ingin menjaga kesehatan kaki dalam jangka panjang, sebaiknya investasikan pada sepatu lari yang memang dirancang untuk kebutuhan tersebut. Dengan begitu, kamu tetap bisa tampil stylish dengan sneakers sehari hari, sekaligus aman dan nyaman saat berlari menggunakan sepatu lari khusus.
Temukan artikel fashion terlengkap hanya di Laruna, stay stylish, stay updated!




