Era Regency Fashion, yang berlangsung dari sekitar tahun 1811 hingga 1820, adalah periode yang penuh dengan inovasi dalam dunia mode. Ini adalah masa yang diilhami oleh karya-karya penulis terkenal Jane Austen, seperti "Pride and Prejudice" dan "Sense and Sensibility," dan mode dari periode ini mencerminkan keanggunan dan kesederhanaan yang sering kali kita temukan dalam novel-novelnya. Mari kita telusuri tren mode yang menandai Era Regency Fashion ini.
Sumber gambar forensik mencoba menciptakan "Penampilan Sejati" Jane. Baik lukisan maupun patung lilin dibuat oleh seniman Melissa Dreng untuk Pusat Jane Austen.
Salah satu ciri khas mode Regency adalah siluet yang sederhana dan garis lurus. Pakaian pada masa ini seringkali memiliki potongan yang simpel dengan garis-garis vertikal yang panjang. Gaun-gaun yang sangat longgar dengan potongan empire waistline yang tinggi (di bawah dada) menjadi sangat populer. Ini memberikan kesan yang ringan dan elegan, serta memberikan wanita kebebasan bergerak.
Kain-kain seperti katun, muslin, dan sutra menjadi bahan yang umum digunakan dalam pakaian Regency. Mereka sangat nyaman dipakai dan cocok untuk iklim yang lebih hangat. Muslin, dengan tekstur lembut dan transparansi ringan, adalah salah satu kain favorit pada masa itu.
Pada masa Regency, berpakaian sesuai dengan acara atau kegiatan tertentu sangat diperhatikan. Pakaian malam yang lebih formal memiliki hiasan seperti payet dan renda, sementara pakaian sehari-hari lebih sederhana. Wanita-wanita pada masa itu juga mengenakan berbagai aksesori, seperti syal, topi, dan sarung tangan, untuk melengkapi penampilan mereka.
Mode Regency sangat dipengaruhi oleh seni Yunani dan Romawi klasik. Gaun-gaun dengan drapery dan detail dekoratif yang mengingatkan pada busana klasik kuno seringkali dipilih oleh wanita-wanita Regency. Ini menciptakan citra keanggunan dan kemurnian yang menjadi bagian dari estetika era ini.
Gaya rambut pada masa Regency seringkali ditata dengan sederhana, dengan rambut yang dikepang atau diikat dengan pita. Topi turban yang terinspirasi oleh gaya Timur juga menjadi sangat populer. Mereka adalah pilihan yang umum untuk melengkapi penampilan wanita-wanita pada masa itu.
Karya-karya Jane Austen memainkan peran penting dalam mengilhami mode Regency. Karakter-karakternya yang kuat dan cerdas seringkali mengenakan pakaian yang mencerminkan kepribadian mereka. Austen menggambarkan wanita-wanita yang elegan namun praktis, dan mode pada masa itu mencerminkan nilai-nilai ini.
Siluet empire waistline yang tinggi, kain-kain berkualitas tinggi, dan gaya yang sederhana tetap menjadi tren yang dicari oleh banyak desainer dan pecinta mode. Era ini tidak hanya menciptakan tren mode yang indah, tetapi juga mencerminkan semangat dan karakter wanita-wanita pada zamannya, yang seringkali mencari keseimbangan antara keanggunan dan kebebasan. Sehingga, Era Regency Fashion tetap menjadi periode yang menginspirasi dalam sejarah mode.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!