Sejarah Celana Chino - Kebutuhan untuk mengenakan celana yang nyaman tentunya perlu dipertimbangkan untuk mendukung keseharian yang akan dikerjakan. Celana chino misalnya, bisa menjadi opsi must fashion item yang dapat dipakai dalam setiap suasana semi-formal. Bagaimana sejarah celana chino? Yuk, simak pembahasan menariknya dalam ulasan berikut!
Sejarah celana chino diketahui sebelumnya sebagai celana berbahan twill, 100 persen katun. Asal kata chino sendiri ternyata berasal dari kata Chinese. Hal ini dikarenakan, pada awal mulanya celana berbahan twill ini diimpor dan dihasilkan langsung dari Negara China. Usut punya usut, awal penggunaan celana chino ternyata sebelumnya dikenakan untuk pakaian militer.
Penyebutan istilah celana chino dimulai pada saat Amerika menduduki Filipina setelah perang antara Spanyol-Amerika, darisitulah istilah chino baru mulai populer sebab kata "China" dibuat pelafalannya menjadi "Chino". Hal ini disebabkan karena penduduk Filipina banyak menggunakan bahasa Spanyol, sehingga banyak sekali istilah-istilah yang diserap ke dalam Bahasa Inggris dari Bahasa Spanyol.
Namun begitu, istilah chino sering disamakan dengan sebutan "khakis". Sementara kata "khakis" diketahui berasal dari Bahasa Hindi yang mempunyai arti debu, karena pada saat itu celana chino yang dikenal banyak orang adalah celana chino berwarna coklat muda atau krem yang dianggap mirip seperti warna debu.
Dikutip dari buku Kemeja dan Celana Pria karya Rosmala Dewi (71:2018), celana Chino dibuat dari bahan yang lebih sintetis daripada celana khaki. Celana ini lebih ringan dan cenderung memiliki potongan yang lebih sempit dan ujung mengecil atau meruncing.
Pada asal mula sejarah pembuatan celana chino yang sering dikenakan oleh pasukan militer, celana chino pertama kali dikenakan sebagai seragam oleh tentara Inggris dan Perancis pada tahu 1890-an. Rancangan desain celana chino pada saat itu dibuat sangat sederhana, tanpa lipatan dan mengerucut serta lurus pada bagian pinggang.
Bahan yang dipilih untuk memproduksi celana chino diklaim lebih awet tahan lama, ringan, nyaman, dan hangat, maka dari itu celana ini sangat nyaman digunakan ketika di medan perang.
Selanjutnya, masyarakat Amerika mulai menggunakan celana ini pada awal abad ke-20. Tak hanya dari kalangan militer, celana ini mencapai puncak popularitas pada awal tahun 1950-an, celana ini mulai dipakai juga oleh mahasiswa, pekerja kantor dan sebagainya.
Seiring dengan perkembangan zaman, desain celana chino pun terus dibuat lebih beragam. Seperti misalnya dilengkapi dengan banyak kantong sampai bisa digunakan oleh kaum wanita. Bahan yang digunakan untuk memproduksi celana ini pun, bisa menggunakan bahan polyester.
Selain itu, celana chino memiliki warna yang beragam, mulai dari warna terang ke warna gelap. Sebagai celana-semi formal, celana chino juga sering dipakai pada kesempatan santai atau casual.
So, jangan takut buat koleksi must fashion item celana yang bahannya super nyaman ini ya! Gak usah takut, style menggunakan celana chino dijamin gak bakal bikin kamu ketinggalan zaman kok!
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!