Jeans acid wash menyimpan sejarah panjang di dunia fashion. Bawahan ini sempat menjadi ikon di era 1980-an dan mulai merangkak kembali ke puncak dunia fashion pada 2019 sampai sekarang. Tampaknya jeans ini bisa menjadi item fashion yang tak lekang oleh waktu, sama dengan jeans klasik lainnya. Mari simak sepenggal sejarah lahirnya jeans acid wash yang menandakan keunikan fashion item.
Proses pembuatannya berakar pada budaya surfing California di era 1960-an, ketika para peselancar yang berambut asin bosan dengan cara tradisional menghilangkan warna dari celana mereka di bawah sinar matahari. Mereka mulai menggunakan pemutih klorin, menciptakan tampilan yang khas dengan warna-warna pudar dan bintik-bintik.
Pada tahun 1981, Guess menjadi salah satu perusahaan mode pertama yang merilis celana jeans dengan cipratan pemutih dalam proses yang dikenal sebagai "pra-cuci". Gaya ini dengan cepat menyebar di kalangan subkultur, dari penggemar heavy metal hingga para pecinta film coming-of-age dan menjadikannya salah satu tren paling ikonik dari dekade tersebut. Namun, seperti banyak tren mode, popularitas jeans acid wash meredup di pertengahan hingga akhir tahun 1990-an.
Tren ini, bersama dengan banyak gaya lain dari era 1980-an dan tidak berlangsung lama, hanya sekidar 10 tahun lalu perlahan menghilng. Namun, seperti pepatah lama yang mengatakan bahwa "mode selalu kembali", demikian pula jeans acid wash. Pada tahun 2019, mereka muncul kembali di runway fashion show terkemuka di dunia, menunjukkan bahwa tren mode memiliki siklus yang tak terduga.
Proses pembuatan jeans ini melibatkan penggunaan bahan kimia untuk menghilangkan warna dari lapisan teratas kain denim. Teknik ini menghasilkan tampilan pudar yang khas pada jeans. Warna asli tetap ada di lapisan bawah, namun ada bercak putih di atasnya sehingga menciptakan efek yang unik dan mencolok.
Ada berbagai gaya yang ditampilkan, mulai dari yang tampaknya berbintik-bintik hingga yang lebih seragam. Bahkan ada opsi untuk membuat jeans acid wash sendiri, memberikan kesempatan bagi individu kreatif untuk mengekspresikan gaya mereka sendiri.
Meskipun warna biru tua adalah yang paling umum, jeans acid wash juga tersedia dalam berbagai warna lain, termasuk hitam dan bahkan pelangi yang terinspirasi oleh era 1980-an. Namun, warna-warna klasik seperti biru dan hitam tetap menjadi favorit yang tidak pernah lekang oleh waktu. Bahkan ada versi yang dirancang khusus untuk anak-anak perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa tren ini memiliki daya tarik yang luas.
Selain celana jeans, gaya acid wash juga diterapkan pada berbagai pakaian lainnya, termasuk jaket, rok, dan bahkan mantel musim dingin. Selama era 1980-an, tidak ada batasan pada jenis pakaian yang bisa diubah menjadi acid wash. Dompet denim acid wash bahkan menjadi aksesori yang populer pada masa itu.
Saat ini, tren kembali jeans acid wash menunjukkan bahwa mode adalah kombinasi dari inovasi dan nostalgia. Meskipun beberapa tren mungkin terdengar kuno atau ketinggalan zaman pada suatu titik, mereka dapat dengan cepat kembali relevan dengan sentuhan modern. Nicole Richie adalah salah satu tokoh terkenal yang terlihat mengenakan jeans acid wash dengan gayanya sendiri.
Jeans ini adalah contoh yang menarik dari bagaimana tren mode bisa berkembang dari masa lalu hingga masa kini. Dengan akar yang dalam dalam budaya surfing California dan popularitas yang melonjak pada era 1980-an hingga kini mulai bangkit kembali menjadi tren kekinian. Dengan gaya yang unik dan kemampuan untuk terus berkembang, jenis jeans ini tetap menjadi ikon mode yang relevan dan menarik hingga saat ini.
