Tren Fashion Pria dan Wanita Era 1900-an - Abad ke-20 telah menghadirkan transformasi besar dalam dunia mode Barat mencakup perubahan signifikan dalam gaya berpakaian pria dan wanita. Meskipun perubahan-perubahan ini tidak muncul secara instan, tren mode selama tahun 1900-an telah menciptakan dasar untuk gaya modern yang kita kenal saat ini.
Tren fashion yang terkenal di tahun 1900-an dikenal dengan fashion era Edwardian. Mari kita telusuri lebih dalam tentang tren fashion yang mempengaruhi pria dan wanita pada era 1900-an.
Dekade 1900–1910 adalah bagian dari zaman yang dikenal sebagai Edwardian, dinamai dari pemerintahan Raja Inggris Edward VII (1901–1910). Era ini dikenal dengan kemewahan, elegansi, dan aturan sosial yang ketat yang diterapkan oleh kalangan kaya. Salah satu aspek paling mencolok dari mode wanita pada masa ini adalah gaun-gaun mereka.
Wanita pada tahun 1900-an mengenakan gaun-gaun indah yang terbuat dari bahan-bahan mewah seperti sutra, satin, damaskus, dan chiffon. Gaun-gaun ini sering memiliki kerah renda yang tinggi dan lengan panjang yang dihias dengan indah. Gaun-gaun ini terdiri dari blus longgar di bagian atas dan hemlines-nya mencapai lantai, bahkan ada yang menyeret di belakang dalam bentuk modesti kereta. Bagi wanita yang bekerja, mereka sering memilih setelan dua bagian yang praktis.
Gaun pesta pada era ini termasuk gaun renda yang lembut dan busana malam dengan leher yang lebih dalam, memungkinkan wanita untuk berkilau di acara-acara istimewa. Namun, perubahan gaya mulai terlihat sepanjang dekade ini. Awalnya, rok memadat di pinggang dan melebar di hemline, menciptakan siluet berbentuk lonceng yang khas. Namun, seiring berjalannya waktu, siluet ini menjadi lebih santai dan rok menjadi lebih lurus, mencerminkan perubahan dalam gaya hidup wanita.
Salah satu perubahan paling mencolok dalam mode wanita pada era ini adalah pengenalan gaun tanpa korset oleh desainer Prancis, Paul Poiret. Gaun-gaun ini mengalir dalam garis-garis yang longgar dan lurus di seluruh tubuh, menandai awal dari pembebasan wanita dari korset yang sempit. Gaya ini menjadi sangat populer pada tahun 1920-an dan menjadi simbol pembebasan wanita dari norma-norma tradisional.
Selama berpartisipasi dalam berbagai olahraga seperti tenis, bersepeda, atau berkuda, wanita mengenakan pakaian yang dirancang khusus untuk aktivitas tersebut. Mereka juga sering mengenakan sweater cardigan berkerah tebal saat bekerja atau bermain yang menunjukkan fleksibilitas dalam gaya berpakaian sehari-hari.
Tidak hanya gaun yang menjadi sorotan pada era Edwardian ini, tetapi juga aksesori-aksesori wanita. Wanita pada masa ini dikenal karena mengenakan topi yang sangat besar, seperti topi jerami berpinggiran lebar, topi pelaut, dan topi datar berpinggir lebar. Topi jerami yang lebih kecil juga populer untuk aktivitas olahraga. Saat mengemudi, beberapa wanita bahkan mengikat selendang panjang dan tipis di atas topi motor sutra mereka.
Topi yang sangat besar memerlukan gaya rambut yang dapat mendukungnya. Gaya rambut yang paling populer pada masa ini adalah pompadour penuh dengan rambut yang dikepang longgar atau dibiarkan membentuk gulungan atau bunga yang indah.
Beberapa wanita bahkan menambahkan kepang, tambahan rambut palsu, atau wig untuk memberi tampilan lebih struktural dan tinggi. Beberapa juga menggunakan alat pengeriting rambut panas untuk menciptakan tepi rambut yang keriting atau bergelombang. Tidak hanya itu, menyelipkan bunga segar, sisir dekoratif atau jarum topi menjadi tren yang populer untuk menambahkan sentuhan ekstra pada gaya rambut mereka.
Pria pada awal abad ke-20 umumnya mengenakan setelan tiga bagian yang terdiri dari jaket, celana, dan rompi (vest) bersama dengan kemeja putih berkerah tinggi, dasi leher, dan topi bowler atau topi bulat. Beberapa pria, terutama mereka yang lebih muda, mengenakan setelan seragam sepanjang hari.
Pria biasanya memakai setelan dan aksesori yang berbeda untuk berbagai waktu dalam sehari, seperti pagi, siang, dan malam. Meskipun beberapa pria memiliki jenggot, tampilan bersih tanpa jenggot juga sangat populer pada masa itu. Pria sering mengadopsi kumis yang cukup lebat yang melengkung ke atas di ujungnya sehingga menciptakan tampilan mode ikonik era 1900-an.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!
