Berubahnya cara pandang masyarakat tentang aktivitas berbelanja pakaian tidak lepas dari peran industri fashion yang terus menciptakan tren musiman. Munculnya fast fashion kemudian menjadi tren yang semakin populer di kalangan masyarakat. Hal ini mendorong adanya sifat konsumtif yang membuat mereka selalu ingin memiliki pakaian baru dengan cepat karena harganya murah. Mengikuti tren fashion dapat memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk kesehatan.
Meskipun fast fashion memungkinkan setiap konsumen dapat mengikuti tren terkini dengan mudah, namun tanpa disadari hal tersebut juga berdampak negatif terhadap lingkungan dan bahkan kepada manusia itu sendiri.
Berikut adalah 4 dampak industri fashion terhadap kesehatan yang mencakup dampak fisik, mental, sosial, dan lingkungan yang wajib diketahui, antara lain :
Dampak fisik dari industri fashion mengarah pada efek yang mempengaruhi tubuh atau fisik manusia secara langsung, yang disebabkan oleh produk atau praktik dalam industri fashion. Hal ini mencakup sejumlah masalah kesehatan yang dapat timbul sebagai hasil dari berbagai faktor terkait penggunaan pakaian, alas kaki, dan gaya hidup yang sering diasosiasikan oleh industri fashion.
mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan tidak berkualitas atau alergenik dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit, ruam, dan alergi kulit
memakai pakaian yang terlalu ketat atau tidak sesuai dengan ukuran tubuh dapat mempengaruhi postur tubuh, mengganggu sirkulasi darah dan menyebabkan adanya masalah kesehatan fisik pada tulang belakang, leher, atau punggung
menggunakan pakaian atau fashion item yang memiliki desain tidak praktis. Seperti, sepatu hak tinggi yang tidak nyaman ketika dikenakan dapat menyebabkan cedera kaki dan punggung
memakai pakaian yang diproduksi menggunakan pewarna, zat kimia, dan bahan beracun dapat berpotensi merusak kesehatan manusia, terutama jika terpapar dalam jangka panjang
menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan tertentu seperti bahan sintetis dapat mempengaruhi kenyamanan dan mengganggu pernapasan, terlebih ketika dipakai di cuaca yang panas
Dampak mental dari industri fashion mengarah pada efek atau konsekuensi yang mempengaruhi aspek-aspek kesejahteraan mental seseorang terkait dengan penampilannya. Hal ini mencakup perubahan dalam kondisi emosional, psikologis, dan perilaku seseorang saat merespon berbagai macam hal.
tren yang cepat sekali berubah, terkadang dapat menekan seseorang untuk sebisa mungkin terus mengikutinya agar tetap tampil stylish dan tidak ketinggalan hal-hal baru. Tetapi pada akhirnya, tuntutan terhadap diri sendiri tersebut malah menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak percaya diri karena tidak bisa memenuhi ekspektasi mode yang tinggi
seseorang yang terlalu sering melihat industri fashion mempromosikan produknya dengan citra tubuh model yang ideal dan sempurna, dapat mengalami gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia karena perasaan menginginkan tubuh yang sama seperti model tersebut
adanya perasaan tidak puas dengan penampilan fisik atau gaya pribadi diri sendiri, yang tidak sesuai harapan
perasaan tidak percaya diri dan tertekan karena ingin tampil sempurna dalam situasi sosial dapat menyebabkan kecemasan yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain
Dampak sosial yang disebabkan oleh industri fashion mengarah pada efek atau konsekuensi dari suatu tindakan atau kebijakan industri fashion. Hal ini dilakukan dengan masyarakat atau komunitas dalam skala yang lebih luas. Hal ini juga dapat berpengaruh banyak pada perubahan dalam hubungan sosial, nilai-nilai budaya, norma sosial, dan cara kita berinteraksi di masyarakat.
keinginan untuk terus membeli pakaian baru secara teratur karena mengikuti tren kekinian dapat menyebabkan konsumsi berlebihan, yang nantinya juga dapat mengganggu kondisi keuangan, dan berkontribusi pada masalah lingkungan
disekitar kita banyak sekali kritikan yang ditujukan pada industri fashion karena mereka melibatkan praktik kerja yang tidak etis. Hal ini dapat dilihat di upah rendah, kondisi kerja yang buruk, dan bahkan eksploitasi pekerja. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kecewa dan empati sosial yang merugikan kesehatan mental bagi konsumen
industri fashion sering mempromosikan produknya dengan citra tubuh model yang ideal dan sempurna. Hal ini kemudian memunculkan kritik karena secara tidak langsung menggambarkan tubuh yang tidak realistis. Ini juga menyebabkan ketidaksetaraan sosial berdasarkan penampilan fisik.
Industri fashion memiliki dampak lingkungan yang signifikan dan seringkali negatif terhadap ekosistem alam di bumi. Selain itu, juga dapat membahayakan kesehatan manusia akibat dari tindakan atau aktivitas produksi industri fashion yang merusak kealamian lingkungan dan ekosistem alam.
proses produksi pakaian yang dilakukan oleh industri fashion seringkali menyebabkan polusi air, tanah, dan udara. Hal ini dapat merusak lingkungan dan berpotensi mempengaruhi kesehatan manusia melalui paparan zat-zat berbahaya tersebut
proses produksi pakaian yang dilakukan oleh industri fashion juga memerlukan konsumsi sumber daya alam dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat mengganggu lingkungan secara keseluruhan dan berdampak pada ketersediaan sumber daya untuk masyarakat
produksi bahan baku untuk tekstil seperti kapas dapat mengakibatkan berubahnya penggunaan lahan yang seharusnya atau pembukaan lahan pertanian baru dan deforestasi. Hal inilah yang merusak habitat alami, mengurangi keanekaragaman hayati, dan meningkatkan resiko kerusakan lingkungan
Itulah 4 dampak industri fashion terhadap kesehatan manusia yang mencakup dampak fisik, mental, sosial, dan lingkungan yang wajib diketahui. Dengan meningkatnya kesadaran tentang dampak industri fashion, telah banyak upaya yang dilakukan untuk menguranginya dengan cara menerapkan fashion berkelanjutan, upaya etis dalam proses produksi, dan promosi produk yang realistis.
Selain itu, kesadaran dan pendidikan tentang dampak kesehatan dari pemilihan fashion yang tepat juga penting, agar konsumen dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait dengan apapun yang mereka kenakan.