Monday, 01 January 2022

6 Bahan Kulit Buatan yang Ramah Lingkungan: Kaktus sampai Mangga

Keberlanjutan bukan hanya tren, tapi cara baru untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dengan bahan-bahan alami dan inovatif.
January 6, 2025  | Kingkit Neira
kulit ramah lingkungan
 

Dalam era kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, tren fashion semakin bergerak menuju bahan-bahan yang lebih berkelanjutan atau disebut juga sustainable fashion. Salah satu perubahan paling menarik adalah pergeseran dari kulit hewan tradisional ke bahan kulit buatan yang ramah lingkungan. 

IMG_256
Sumber: Oola.com

Berbagai inovasi menakjubkan telah muncul menggantikan kulit sapi dengan bahan-bahan kulit pengganti yang berkelanjutan, seperti kulit kaktus, kulit apel, Pinatex (kulit nanas), kulit mangga, kulit jamur, dan bahkan kulit bunga yang unik. Berikut ini ulasan selengkapnya.

1. Kulit Kaktus

Kulit kaktus atau juga disebut Nopal leather merupakan alternatif berkelanjutan untuk kulit hewan. Dikembangkan di Meksiko, bahan ini terbuat dari Opuntia Cactus yang hanya menggunakan daun dewasa kaktus, sehingga tidak merugikan tanaman itu sendiri. Keunikan kulit kaktus adalah proses produksinya yang membutuhkan air minimal tanpa penggunaan pupuk atau pestisida. Merek-merek seperti Santos by Monica dan Palinoh sudah mengaplikasikan kulit kaktus dalam produk-produk mereka.

Proses pembuatan dimulai dengan mengumpulkan daun kaktus yang matang, kemudian menghancurkannya dan mengeringkannya. Selanjutnya, daun yang telah diolah dicampur dengan bahan kimia non-toksik sebelum ditempelkan pada penyangga. Kulit kaktus tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki potensi besar sebagai bahan kulit alternatif.

Kulit Apel

    Kulit apel adalah contoh nyata dari pemanfaatan sisa-sisa industri makanan untuk menciptakan sesuatu yang berguna. Saat buah apel diperas untuk membuat jus, sisa-sisa seperti ampas dan kulit yang kaya selulosa dapat diubah menjadi bahan kulit yang lembut dan tahan lama. Langkah selanjutnya melibatkan pengurangan ampas apel menjadi bubuk, yang kemudian dicampur dengan bahan sintetis, poliuretan hingga menghasilkan kulit apel.

    Kulit apel tidak hanya memberikan solusi untuk penggunaan sisa-sisa buah, tetapi juga mengurangi jejak lingkungan jika dibandingkan dengan kulit sapi. Merek-merek seperti Allégorie, Oliver Co., Veerah, dan Samara telah merangkul kulit apel dalam desain produk mereka, menjadikannya sebagai opsi yang modis dan berkelanjutan.

    3. Piñatex 

    Baca juga:   Masalah Perbudakan Modern di Industri Fashion

    Kulit nanas atau Piñatex adalah bahan tekstil alami yang inovatif, terbuat dari serat daun nanas yang menjadi limbah pertanian. Proses produksi dimulai dengan mengumpulkan daun nanas setelah panen, lalu mengekstraksi serat panjang dan menjalani proses pembersihan. Serat nanas yang dihasilkan dicampur dengan asam polilaktat berbasis jagung untuk membentuk mesh non-tenun bernama Piñafelt. Setelah diwarnai menggunakan pigmen bersertifikat GOTS dan dilapisi dengan resin poliuretan, Piñatex menjadi lebih tahan lama dan tahan air.

    Piñatex telah menjadi pilihan lebih dari 1.000 merek, termasuk Svala dan No Saints. Keberlanjutan Piñatex tidak hanya terletak pada bahan itu sendiri, tetapi juga pada proses produksinya yang memanfaatkan limbah pertanian.

    kulit mangga sepatu
    Sumber: Brightly.eco

    4. Kulit Mangga

    Sebagai respons terhadap pemborosan, beberapa merek telah memanfaatkan buah mangga yang dibuang sekitar 20 persen dari total mangga di toko kelontong di Amerika Serikat. Setelah mengumpulkan buah mangga yang tidak layak konsumsi, perusahaan-perusahaan ini menghilangkan biji dan daging buahnya untuk disulap menjadi bahan kulit yang ramah lingkungan, kuat dan tahan air yang dikenal sebagai kulit mangga.

    Proses produksi kulit mangga melibatkan pencampuran daging buah dengan agen pengikat, poliuretan berbasis air, yang kemudian dikeringkan, diwarnai, dan diolah menjadi bahan yang menyerupai kulit. Dengan pendekatan ini, limbah buah yang tidak terpakai menjadi sumber daya kreatif untuk produk kulit.

    5. Kulit Jamur atau Mylo™

    Mylo™ atau yang lebih dikenal sebagai "kulit jamur," merupakan terobosan dalam dunia bahan kulit buatan. Bahan ini terbuat dari struktur akar jamur yang disebut mycelium, menciptakan material yang sangat serbaguna, tahan lama, dan dapat terdegradasi. Merek-merek besar seperti Ganni dan Stella McCartney telah merilis desain dengan menggunakan kulit Mylo™. Mereka memberikan dorongan signifikan untuk menjadikan kulit jamur sebagai bahan tekstil utama dalam fashion berkelanjutan.

    fashion kulit kaktus
    Sumber: Phool via BBC

    6. Fleather

    Baca juga:   10 Inspirasi Warna Fashion Elegan dan Berkelas

    Fleather atau singkatan dari Flower Leather alias kulit bunga adalah bahan tekstil berkelanjutan yang terbuat dari bunga. Diproduksi oleh Phool, perusahaan ini menggunakan limbah bunga dari pabrik mereka dan bunga yang dibuang dari kuil-kuil di India. Proses produksi melibatkan pembersihan dan pengolahan bunga-bunga ini menjadi bahan kulit yang dapat digunakan sebagai pengganti kulit dalam desain produk.

    Dengan mengambil pendekatan yang kreatif terhadap limbah bunga, Fleather tidak hanya memberikan alternatif ramah lingkungan, tetapi juga menghadirkan keindahan yang unik dalam dunia fashion berkelanjutan.

    Dengan adanya inovasi bahan kulit buatan yang berkelanjutan, kita dapat tetap tampil modis tanpa mengorbankan lingkungan. Memilih bahan-bahan seperti kulit kaktus, kulit apel, Pinatex, kulit mangga, kulit jamur, dan Fleather memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, mengurangi pemborosan, dan membantu menciptakan industri fashion yang lebih berkelanjutan. Dengan begitu, kita tidak hanya mengenakan gaya, tetapi juga membawa perubahan positif untuk bumi kita.

    Keep up with the latest fashion trends! Baca artikel fashion terlengkap hanya di Laruna.

    Reference: 
    https://www.sustainablebaddie.com/blog/11-innovative-sustainable-materials-and-fabrics-to-look-for
    https://www.sustainably-chic.com/blog/innovative-fabrics-in-sustainable-fashion
    Copyright © 2023 - Style by Laruna - All rights reserved
    chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram