Kalau kamu pecinta fashion dan kerap mengikuti koleksi rumah mode ternama dunia, pasti kamu tahu betapa dinantinya koleksi Pre-Fall tiap tahunnya. Nah, tahun ini ada yang spesial banget dari koleksi Pre-Fall 2025 milik Dior. Bukan hanya karena desainnya yang memukau, tapi juga karena lokasinya yang luar biasa, yakni di Kyoto, Jepang.
Di bawah naungan pepohonan sakura yang bermekaran dan dalam nuansa magis kuil To-Ji yang berusia lebih dari 1.200 tahun, koleksi terbaru dari Dior sukses menggabungkan tradisi dan modernitas dengan sangat elegan.
Sorotan utama dari koleksi Pre-Fall 2025 ini tak lepas dari tangan dingin sang direktur kreatif, Maria Grazia Chiuri. Kali ini, ia tak hanya mendesain koleksi, tetapi juga membawa semangat kolaboratif dengan para pengrajin lokal Jepang. Mulai dari Tatsumura Textile yang pernah bekerja sama dengan Christian Dior di tahun 1953 hingga Yoshiyuki Fukuda, bengkel bordir legendaris, semua terlibat dalam menciptakan karya yang bukan hanya indah, tapi juga punya nilai budaya yang kuat.
Chiuri memainkan banyak referensi budaya Jepang dalam koleksi ini. Mulai dari siluet kimono yang dimodifikasi menjadi cropped kimono jacket, gaun tipis transparan yang menggambarkan kelembutan seorang geisha, hingga setelan serba hitam yang terinspirasi dari kekuatan tenang prajurit ninja. Ada juga atasan rajut off-shoulder dengan potongan asimetris yang memberi kesan klasik namun modern.
Nah, daripada kamu penasaran, yuk langsung saja simak rangkuman show Dior Pre-Fall 2025 di artikel ini!
Rumah mode Dior baru saja menyelenggarakan peragaan busana koleksi Pre-Fall 2025 di Kyoto, Jepang pada 15 April lalu. Pertunjukan ini mengambil latar Tō-ji Garden, bagian dari kompleks kuil tertua dan pagoda kayu tertinggi di Jepang. Dior menampilkan 71 look yang tak hanya menghadirkan busana, tapi juga narasi tentang perpaduan sejarah, budaya, dan keindahan tekstil Jepang.
Maria Grazia Chiuri menyisipkan detail tradisional Jepang dalam setiap helai kain. Ia bekerja sama dengan banyak pengrajin seperti Kihachi Tabata yang terkenal lewat teknik pewarnaan kimono Yuzen, dan Yoshiyuki Fukuda yang menggunakan teknik bordir serta pewarnaan dengan uap. Kolaborasi ini menciptakan karya yang bukan hanya unik, tapi juga mengandung nilai sejarah tinggi.
Koleksi ini didominasi oleh kain tipis untuk membuat gaun transparan yang masih menjadi andalan Maria Grazia Chiuri. Potongan asimetris dan siluet lurus memberikan kesan feminin sekaligus sensual, mencerminkan sosok geisha yang lembut dan penuh misteri. Sementara itu, kehadiran setelan serba hitam bergaya ninja memberikan nuansa maskulin yang tenang dan berwibawa.
Tak ketinggalan, elemen modern juga hadir dalam bentuk setelan denim-on-denim. Koleksi ini menjadi bukti bahwa busana high fashion pun bisa tetap fungsional dan dikenakan dalam kehidupan sehari-hari. Dior juga menampilkan versi modern dari kimono yang dikombinasikan dengan potongan kontemporer.
Alih-alih menampilkan keberagaman motif seperti pada koleksi sebelumnya, Chiuri lebih fokus pada motif bunga-bunga segar. Salah satu yang paling mencolok adalah motif bunga indigo berwarna ungu, yang menjadi benang merah antara masa lalu dan masa kini Dior. Detail sulaman yang rumit dipadukan dengan teknik tekstil Jepang membuat tiap tampilan seperti karya seni yang hidup.
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih sebenarnya koleksi Pre-Fall itu? Kok ada koleksi musim gugur, tapi dipamerkan di bulan April? Nah, istilah Pre-Fall dalam dunia mode merujuk pada koleksi transisi yang biasanya dirilis sebelum koleksi musim gugur utama. Jadi, secara waktu, koleksi ini muncul di pertengahan tahun dan menyasar para pencinta fashion yang ingin menyambut musim gugur dengan gaya baru sebelum main collection dirilis.
Koleksi ini juga sering jadi “jembatan” antara runway fashion dan gaya nyata. Banyak pembeli dari butik-butik ternama dunia yang justru menjadikan koleksi Pre-Fall sebagai andalan karena desainnya cenderung lebih fleksibel, tanpa mengorbankan elemen artistik dan kemewahan.
Dalam konteks Dior Pre-Fall 2025, Maria Grazia Chiuri tidak hanya asal meminjam elemen budaya Jepang, tapi benar-benar menyatu dengannya. Mulai dari kolaborasi dengan para pengrajin tekstil Jepang, eksplorasi bentuk kimono dan pakaian ninja, hingga suasana show yang penuh dengan cahaya dan atmosfer damai ala zen, semuanya menyatu menjadi pengalaman visual dan emosional yang mengesankan.
Jadi, apakah kamu sudah siap menyambut musim gugur dengan gaya zen chic ala Dior? Siapa tahu, inspirasinya bisa kamu bawa ke lemari pakaian harianmu juga.
Keep up with the latest fashion trends with Laruna! Tampil stylish dan percaya diri dengan gaya yang selalu up-to-date!
