Gaya hidup dan selera fashion masyarakat dunia berubah cepat, terutama ketika dunia mulai melirik tren dari kawasan Skandinavia. Salah satu tren yang mendominasi tahun 2025 adalah Scandi Minimalist, atau yang sering disebut sebagai gaya minimalis Skandinavia.
Jika kamu bosan dengan fashion yang terlalu ramai, atau ingin tampil rapi tanpa harus ribet, maka gaya ini layak kamu eksplorasi.
Scandi Minimalist bukan cuma sekadar tren estetika. Ini adalah refleksi dari cara berpikir masyarakat Nordik yang menomorsatukan kesederhanaan, fungsi, dan kenyamanan.
Bukan hanya para desainer atau pecinta fashion high-end yang mengadopsi gaya ini. Tapi juga kalangan pria urban di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia.
Pada tahun 2025, gaya ini menjadi simbol gaya hidup modern yang tidak hanya stylish tapi juga mindful.
Scandi Minimalist adalah pendekatan fashion yang lahir dari prinsip desain Skandinavia. Ciri khas utamanya adalah palet warna netral, potongan pakaian yang bersih tanpa detail berlebihan, serta fokus pada kualitas bahan.
Gaya ini bukan sekadar estetika “minimalis” biasa. Ada filosofi yang lebih dalam: less is more. Artinya, kamu bisa terlihat menawan tanpa harus memakai banyak aksesori atau berpakaian mencolok.
Pakaian yang kamu kenakan menjadi perpanjangan dari gaya hidup yang sederhana, tertata, dan penuh makna.
Dalam fashion pria, hal ini terlihat dari pilihan outfit seperti:
Kamu tidak akan menemukan elemen mencolok atau motif berlebihan dalam gaya ini. Justru ketenangan visual itulah yang membuatnya menarik.
Tahun 2025 menunjukkan pergeseran besar dalam gaya hidup pria urban. Di tengah hiruk pikuk tren cepat dan budaya konsumerisme. Gaya Scandi Minimalist menjadi pilihan bagi mereka yang ingin slow down, baik secara estetika maupun mental.
Beberapa faktor yang memperkuat popularitas gaya ini:
Fashion pria global sudah tidak lagi didominasi oleh gaya streetwear atau high fashion yang berlebihan. Gaya Nordik hadir sebagai penyeimbang: tenang, rasional, dan relevan dengan perubahan zaman.
Pengaruh Scandi Minimalist fashion men ini dapat kamu lihat di banyak koleksi runway tahun 2025. Bahkan rumah mode besar di Paris dan Milan mulai memasukkan elemen khas Nordik ke dalam koleksinya. Mulai dari warna muted, potongan longline, hingga material breathable seperti linen atau wool premium.
Di pasar Asia, khususnya Indonesia, kamu juga akan menemukan brand lokal yang mulai mengadopsi pendekatan ini.
Misalnya, brand seperti Sejauh Mata Memandang atau Studio Moral mulai meluncurkan lini pakaian pria yang terinspirasi dari gaya Skandinavia namun dengan sentuhan lokal.
Untuk kamu yang ingin mengadopsi gaya ini tanpa harus beli pakaian baru secara total, berikut beberapa pendekatan yang bisa langsung kamu coba:
Bukan cuma soal bagaimana kamu berpakaian, Scandi Minimalist adalah cerminan dari cara berpikir. Hidup yang sederhana, fungsional, dan tenang justru membuka ruang untuk hal-hal yang benar-benar penting.
Ketika kamu mengenakan pakaian bergaya ini, kamu sebenarnya sedang menyampaikan sesuatu: bahwa kamu tahu apa yang kamu butuhkan, tidak tertarik dengan kemewahan semu, dan menghargai kualitas lebih dari kuantitas.
Dalam konteks urban modern yang serba cepat dan penuh distraksi, gaya ini adalah pernyataan personal. Fashion menjadi bentuk kontrol atas kebisingan visual, bukan ikut menambahnya.
Kalau kamu bertanya apakah Scandi Minimalist hanya tren sesaat atau gaya yang akan terus hidup. Jawabannya bergantung pada bagaimana dunia melihat nilai dari kesederhanaan dan keberlanjutan.
Melihat arah pergeseran fashion global yang makin sadar lingkungan, serta kecenderungan masyarakat terhadap gaya hidup yang lebih tenang dan fungsional. Sepertinya gaya ini akan tetap relevan bahkan setelah 2025.
Dan jika kamu belum mencobanya, sekarang adalah momen yang tepat. Kamu tidak perlu menjadi warga Nordik untuk menjalani gaya hidup mereka. Cukup mulai dari isi lemari pakaianmu.
Temukan artikel fashion terlengkap hanya di Laruna, stay stylish, stay updated!