Monday, 01 January 2022

Indeks Transparansi Fashion 2022

Indeks Transparansi Fashion adalah tinjauan tahunan sejak 2016 pada 250 merek dan pengecer fashion terbesar di dunia.
December 17, 2022  | Levina Chrestella Theodora
indeks transparansi fashion
 

Indeks Transparansi Fashion 2022 menunjukkan progres industri fashion yang minim, benarkah?

Industri ini (fashion) tidak menunjukkan tanda-tanda melambatnya tingkat produksinya dan hanya sedikit merek yang transparan tentang dampak iklimnya.

Di tengah krisis iklim, studi oleh Fashion Revolution menemukan bahwa pada 2022, industri fashion masih menunjukkan progres yang sangat minim. Terutama dalam menempuh sustainable fashion dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG).

Ini diberi peringkat menurut tingkat pengungkapan publik mereka tentang kebijakan, praktik, dan dampak hak asasi manusia. Tidak hanya itu, hal tersebut juga berfokus pada lingkungan dalam operasi mereka sendiri dan dalam rantai pasokan mereka.

Untuk penilaian, Fashion Revolution menggunakan lima aspek yaitu Kebijakan & Komitmen (Policies & Commitments), Tata Kelola (Governance), Keterlacakan (Traceability), Mengetahui, Menunjukkan & Memperbaiki (Know, Show, & Fix), dan Menyoroti Masalah (Spotlight Issues). 

indeks transparansi fashion
Lima aspek penilaian yang digunakan oleh Fashion Revolution untuk laporan Fashion Transparency Index 2022. (sumber: Fashion Revolution - Fashion Transparency Index 2022)

Merek-merek yang dipilih merupakan merek besar yang memiliki omset tahunan lebih dari US$400 juta. Omset tersebut dicapai ketika perusahaan dimiliki secara pribadi. Terutama, mewakili penyebaran segmen pasar (high street, luxury, pakaian olahraga, aksesori, footwear, dan denim) dari seluruh Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, dan Afrika. Mereka seperti H&M, Dior, Balenciaga, Speedo, Zara, dan lain-lain.

Artikel ini akan membahas temuan inti Fashion Transparency Index 2022 dari sisi lingkungan, disertai dengan sumber sekunder untuk melengkapi informasi. Kamu bisa baca laporan lengkap Fashion Transparency Index 2022 di sini.

Kenapa transparansi penting untuk bisnis dan lingkungan?

Kamu mungkin berpikir, apa gunanya transparansi dan bagaimana transparansi berperan penting dalam sebuah bisnis mencapai keberlanjutan? Transparansi dapat membantu sebuah bisnis untuk mendapatkan legitimasi dan reputasi. Selain itu juga merupakan prasyarat untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan sosial (Hussain, 2017).

indeks transparansi fashion
Menuju industri fashion yang sirkular: Transparansi - Pengawasan - Pertanggungjawaban - Perubahan. (sumber: Fashion Revolution - Fashion Transparency Index 2022)

Hussain (2017) menjelaskan bahwa merek yang bersumber secara global memiliki rantai pasokan yang kompleks. Rantai pasokan bergantung pada negara dengan biaya tenaga kerja rendah untuk operasi mereka. Hal itu pasti memiliki dampak lingkungan dan sosial. 

Baca juga:   Ini Cara Mudah Rework Baju Lama Jadi Terlihat Baru Lagi!

Dampak negatifnya berkisar dari emisi zat beracun di tanah, sungai, atmosfer hingga timbulan limbah tekstil, menipisnya sumber bahan baku, eksploitasi tenaga kerja hingga perilaku pro-konsumsi. Dengan demikian, bagaimana merek-merek tersebut berdampak terhadap keberlanjutan dan praktik yang mereka lakukan harus diketahui dan dikomunikasikan secara transparan.

Transparansi adalah dasar, yang tanpanya kita tidak bisa bergerak menuju akuntabilitas dan dampak positif dalam industri fashion global (Fashion Revolution, 2022). Transparansi membantu konsumen dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengetahui dari mana dan bagaimana produk yang mereka beli dibuat, dan jika ditemukan kekurangan atau masalah, transparansi memungkinkan para merek untuk mengatasinya dengan lebih cepat dan kolaboratif.

Skor rata-rata transparansi 250 brand hanya mencapai 24 persen Pada 2022

Analisis Fashion Revolution menemukan bahwa skor rata-rata keseluruhan 250 merek hanya 24 persen, naik 1 persen dari tahun lalu. Merek yang mencapai skor tertinggi pada 2022 adalah OVS, merek Italia, Kmart Australia, dan Target Australia dengan skor 78 persen. Sedihnya, tidak sedikit merek yang berada pada kategori persentase 0-5 persen dengan 17 merek mendapatkan skor 0 persen.

Tidak ada satu pun merek yang mencapai skor dari Indeks Transparansi Fashion di atas 80 persen pada 2022. (sumber: Fashion Revolution - Fashion Transparency Index 2022)

Terdapat juga merek yang menunjukkan kemajuan yang pesat termasuk Kmart Australia dan Target Australia. Merek lain yang meningkat banyak pada tahun ini adalah Calzedonia Group Calzedonia, Intimissimi, dan Tezenis sebanyak 43 persen.

Merek dengan persentase skor dari Indeks Transparansi Fashion tertinggi dan terendah menurut laporan Fashion Transparency Index 2022. (sumber: Fashion Revolution - Fashion Transparency Index 2022)

Tong kosong nyaring bunyinya– Carry Somers, salah satu pendiri Fashion Revolution mengungkapkan bahwa pada 2022, 121 dari 250 merek (48 persen) mengungkapkan pemasok (supplier) mereka. Ini merupakan sebuah kemajuan dari temuan 2016 dimana hanya 5 dari 40 merek (12,5 persen) yang mengungkapkan pemasok mereka. 

Selain itu, banyak merek juga menyuarakan janji mereka untuk menjadi lebih berkelanjutan dan kepedulian mereka terhadap lingkungan, tapi, laporan menunjukkan bahwa: 

  • Sebagian besar (85 persen) merek masih tidak mengungkapkan volume produksi tahunan mereka meskipun ada banyak bukti kelebihan produksi dan limbah pakaian.
  • Hanya 37 persen memberikan informasi tentang apa yang merupakan bahan berkelanjutan.
  • Hanya 11 persen merek yang mempublikasikan hasil pengujian air limbah pemasok mereka, meskipun industri tekstil menjadi kontributor utama pencemaran air.
  • Hanya 24 persen merek yang mengungkapkan bagaimana mereka meminimalkan dampak serat mikro meskipun tekstil merupakan sumber mikroplastik terbesar yang berakhir di lautan.
Baca juga:   Produk Sustainable Lebih Mahal dari Produk Konvensional

Merupakan sebuah kemajuan bahwa para merek perlahan mulai transparan mengenai pemasok mereka untuk menjadi lebih sustainable

Laporan juga menemukan bahwa banyak merek mempublikasi secara rinci daftar anggota dewan dan pengecer mereka.

Namun, kekurangan informasi seperti volume produksi tahunan, apa bahan berkelanjutan yang mereka gunakan, hasil pengujian air limbah, dan aksi pengurangan dampak serat mikro dapat memberi kesan bahwa merek-merek tersebut melakukan greenwashing.

Greenwashing adalah praktik yang dilakukan oleh organisasi di mana mereka memberi klaim yang tidak berdasar atau menyesatkan, dibuat dari atribut lingkungan dan sosial dari suatu produk, layanan, atau perusahaan sebagai merek (Aggrawal & Kadyan, 2011). Intinya, saat sebuah bisnis melakukan greenwashing, mereka memberikan kesan palsu mengenai bagaimana produk atau jasa yang mereka sediakan ramah lingkungan. 

Industri fashion merupakan salah satu industri yang paling berdampak buruk pada lingkungan. Maka itu, transparansi rinci mengenai proses dan dampak lingkungan yang mereka buat menjadi penting untuk akuntabilitas. 

“Saat kita semakin dekat dalam perjalanan menuju nol bersih pada tahun 2030, pelaporan yang akurat, penetapan target yang sejalan dengan ilmu pengetahuan, dan transparansi rencana implementasi seputar karbon menjadi semakin penting bagi sektor pakaian jadi,” Pauline Op De Beeck, Manajer Pengembangan Bisnis UE dan Pemimpin Fashion Berkelanjutan, The Carbon Trust dalam laporan Fashion Transparency Index 2022.

Apa yang bisa dilakukan?

Melihat keadaan dunia yang kerap memburuk, sebagai konsumen mungkin kita merasa frustasi dan hopeless. Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh publik untuk mendorong akuntabilitas para merek? Berikut saran Fashion Revolution:

Untuk Publik, Civitas Akademik, dan Jurnalis:

  • Gunakan data ini dan temuan tersedia di laporan Fashion Transparency Index 2022 dan di Wikirate.org, untuk meneliti dan memverifikasi klaim publik yang dibuat oleh merek dan pertanggungjawabkan klaim mereka;
  • “Kibarkan bendera” atau sebarkan jika merek membuat klaim yang tidak mencerminkan kenyataan di lapangan;
  • Gunakan data ini untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan merek lainnya sendiri untuk mengatasi masalah yang ditemukan dalam rantai pasokan dan untuk mencegah masalah tersebut terjadi lagi di masa depan;
  • Berdiri bersama dalam menyerukan wajib transparansi dan pertanggungjawaban perusahaan dalam peraturan perundang-undangan atas lingkungan hidup dan masalah hak asasi manusia di industri fashion global.
Baca juga:   Digital Fashion: Fashion Berkelanjutan di Era Digital?

Untuk para Investor dan Pemangku Kepentingan:

  • Tanyakan kepada merek besar dan pengecer untuk mengatur tata kelola yang jelas
  • dan pertanggungjawaban pada hak manusia dan isu lingkungan;
  • Minta pertanggungjawaban tingkat dewan tentang hak asasi manusia dan masalah lingkungan, dan menuntut agar gaji eksekutif dikaitkan dengan peningkatan dampak pada masalah ini;
  • Menuntut agar para anggota dewan memiliki keahlian pada kompleksitas dan nuansa HAM dan isu lingkungan;
  • Utamakan faktor tata kelola lingkungan, sosial yang kredibel ke dalam strategi investasi;
  • Panggilan untuk wajib transparansi dan pertanggungjawaban perusahaan dalam peraturan perundang-undangan atas lingkungan hidup dan masalah hak asasi manusia di industri fashion global.

Konklusi

Laporan Fashion Revolution menunjukkan bahwa terdapat kemajuan dan progres namun kemajuan itu masih kurang dan minim. Lebih banyak merek mulai membeberkan sumber pemasokannya, tapi informasi yang dapat menunjukkan dampak lingkungannya masih minim.

Indeks Transparansi Fashion sangat krusial dalam mewujudkan ekonomi sirkular dan keberlanjutan dalam industri fashion. Penilaian yang digunakan oleh Fashion Revolution untuk laporan tahunan Fashion Transparency Index tidak hanya dapat digunakan untuk penilaian tapi juga panduan untuk para merek yang ingin menerapkan transparansi yang baik.


With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!

Reference: 
https://www.researchgate.net/publication/275755662_Greenwashing_The_Darker_Side_Of_CSr (Diakses pada tanggal 05/11/2022)

https://www.fashionrevolution.org/about/transparency/ (Diakses pada tanggal 05/11/2022)

https://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:1148443/FULLTEXT01.pdf. (Diakses pada tanggal 05/11/2022)
Copyright © 2023 - Style by Laruna - All rights reserved
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram