Indeks Transparansi Fashion 2022 menunjukkan progres industri fashion yang minim, benarkah?
“Industri ini (fashion) tidak menunjukkan tanda-tanda melambatnya tingkat produksinya dan hanya sedikit merek yang transparan tentang dampak iklimnya.”
Di tengah krisis iklim, studi oleh Fashion Revolution menemukan bahwa pada 2022, industri fashion masih menunjukkan progres yang sangat minim. Terutama dalam menempuh sustainable fashion dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG).
Ini diberi peringkat menurut tingkat pengungkapan publik mereka tentang kebijakan, praktik, dan dampak hak asasi manusia. Tidak hanya itu, hal tersebut juga berfokus pada lingkungan dalam operasi mereka sendiri dan dalam rantai pasokan mereka.
Untuk penilaian, Fashion Revolution menggunakan lima aspek yaitu Kebijakan & Komitmen (Policies & Commitments), Tata Kelola (Governance), Keterlacakan (Traceability), Mengetahui, Menunjukkan & Memperbaiki (Know, Show, & Fix), dan Menyoroti Masalah (Spotlight Issues).
Merek-merek yang dipilih merupakan merek besar yang memiliki omset tahunan lebih dari US$400 juta. Omset tersebut dicapai ketika perusahaan dimiliki secara pribadi. Terutama, mewakili penyebaran segmen pasar (high street, luxury, pakaian olahraga, aksesori, footwear, dan denim) dari seluruh Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, dan Afrika. Mereka seperti H&M, Dior, Balenciaga, Speedo, Zara, dan lain-lain.
Artikel ini akan membahas temuan inti Fashion Transparency Index 2022 dari sisi lingkungan, disertai dengan sumber sekunder untuk melengkapi informasi. Kamu bisa baca laporan lengkap Fashion Transparency Index 2022 di sini.
Kamu mungkin berpikir, apa gunanya transparansi dan bagaimana transparansi berperan penting dalam sebuah bisnis mencapai keberlanjutan? Transparansi dapat membantu sebuah bisnis untuk mendapatkan legitimasi dan reputasi. Selain itu juga merupakan prasyarat untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan sosial (Hussain, 2017).
Hussain (2017) menjelaskan bahwa merek yang bersumber secara global memiliki rantai pasokan yang kompleks. Rantai pasokan bergantung pada negara dengan biaya tenaga kerja rendah untuk operasi mereka. Hal itu pasti memiliki dampak lingkungan dan sosial.
Dampak negatifnya berkisar dari emisi zat beracun di tanah, sungai, atmosfer hingga timbulan limbah tekstil, menipisnya sumber bahan baku, eksploitasi tenaga kerja hingga perilaku pro-konsumsi. Dengan demikian, bagaimana merek-merek tersebut berdampak terhadap keberlanjutan dan praktik yang mereka lakukan harus diketahui dan dikomunikasikan secara transparan.
Transparansi adalah dasar, yang tanpanya kita tidak bisa bergerak menuju akuntabilitas dan dampak positif dalam industri fashion global (Fashion Revolution, 2022). Transparansi membantu konsumen dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengetahui dari mana dan bagaimana produk yang mereka beli dibuat, dan jika ditemukan kekurangan atau masalah, transparansi memungkinkan para merek untuk mengatasinya dengan lebih cepat dan kolaboratif.
Analisis Fashion Revolution menemukan bahwa skor rata-rata keseluruhan 250 merek hanya 24 persen, naik 1 persen dari tahun lalu. Merek yang mencapai skor tertinggi pada 2022 adalah OVS, merek Italia, Kmart Australia, dan Target Australia dengan skor 78 persen. Sedihnya, tidak sedikit merek yang berada pada kategori persentase 0-5 persen dengan 17 merek mendapatkan skor 0 persen.
Terdapat juga merek yang menunjukkan kemajuan yang pesat termasuk Kmart Australia dan Target Australia. Merek lain yang meningkat banyak pada tahun ini adalah Calzedonia Group Calzedonia, Intimissimi, dan Tezenis sebanyak 43 persen.
Tong kosong nyaring bunyinya– Carry Somers, salah satu pendiri Fashion Revolution mengungkapkan bahwa pada 2022, 121 dari 250 merek (48 persen) mengungkapkan pemasok (supplier) mereka. Ini merupakan sebuah kemajuan dari temuan 2016 dimana hanya 5 dari 40 merek (12,5 persen) yang mengungkapkan pemasok mereka.
Selain itu, banyak merek juga menyuarakan janji mereka untuk menjadi lebih berkelanjutan dan kepedulian mereka terhadap lingkungan, tapi, laporan menunjukkan bahwa:
Laporan juga menemukan bahwa banyak merek mempublikasi secara rinci daftar anggota dewan dan pengecer mereka.
Namun, kekurangan informasi seperti volume produksi tahunan, apa bahan berkelanjutan yang mereka gunakan, hasil pengujian air limbah, dan aksi pengurangan dampak serat mikro dapat memberi kesan bahwa merek-merek tersebut melakukan greenwashing.
Greenwashing adalah praktik yang dilakukan oleh organisasi di mana mereka memberi klaim yang tidak berdasar atau menyesatkan, dibuat dari atribut lingkungan dan sosial dari suatu produk, layanan, atau perusahaan sebagai merek (Aggrawal & Kadyan, 2011). Intinya, saat sebuah bisnis melakukan greenwashing, mereka memberikan kesan palsu mengenai bagaimana produk atau jasa yang mereka sediakan ramah lingkungan.
Industri fashion merupakan salah satu industri yang paling berdampak buruk pada lingkungan. Maka itu, transparansi rinci mengenai proses dan dampak lingkungan yang mereka buat menjadi penting untuk akuntabilitas.
“Saat kita semakin dekat dalam perjalanan menuju nol bersih pada tahun 2030, pelaporan yang akurat, penetapan target yang sejalan dengan ilmu pengetahuan, dan transparansi rencana implementasi seputar karbon menjadi semakin penting bagi sektor pakaian jadi,” Pauline Op De Beeck, Manajer Pengembangan Bisnis UE dan Pemimpin Fashion Berkelanjutan, The Carbon Trust dalam laporan Fashion Transparency Index 2022.
Melihat keadaan dunia yang kerap memburuk, sebagai konsumen mungkin kita merasa frustasi dan hopeless. Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh publik untuk mendorong akuntabilitas para merek? Berikut saran Fashion Revolution:
Laporan Fashion Revolution menunjukkan bahwa terdapat kemajuan dan progres namun kemajuan itu masih kurang dan minim. Lebih banyak merek mulai membeberkan sumber pemasokannya, tapi informasi yang dapat menunjukkan dampak lingkungannya masih minim.
Indeks Transparansi Fashion sangat krusial dalam mewujudkan ekonomi sirkular dan keberlanjutan dalam industri fashion. Penilaian yang digunakan oleh Fashion Revolution untuk laporan tahunan Fashion Transparency Index tidak hanya dapat digunakan untuk penilaian tapi juga panduan untuk para merek yang ingin menerapkan transparansi yang baik.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!