Setiap pakaian yang diproduksi, tentunya dibuat dengan jenis kain khusus yang disesuaikan dengan produksi pakaian yang akan dihasilkan. Bahkan sebuah pakaian yang diproduksi terkadang memperhatikan iklim dari sebuah negara, misalnya negara-negara dengan iklim tropis maka akan menghindari kain yang dapat membuat gerah. Sementara negara dengan iklim dingin, maka akan memproduksi pakaian yang menghangatkan badan.
Kain biasanya terbuat dari kapas dan sejumlah campuran serat kain yang biasanya diproduksi oleh perusahaan pabrik tekstil. Namun begitu, sejumlah jenis kain juga ada yang berasal dari serat alami.
Berikut adalah pengertian dari istilah-istilah kain yang sering digunakan untuk bahan membuat pakaian, yang dikutip dari buku A to Z Istilah Fashion karya Goet Poespo, 2013.
Kain katun adalah jenis kain yang berbahan dasar serat kapas dan tidak berbulu. Jenis kain ini memiliki tekstur licin dan adem ketika dikenakan. Hal ini dikarenakan katun berasal dari serat alami, mudah menyerap air, terasa halus, dan lembut saat digunakan. Keunggulan kain bahan katun ini memiliki bobot yang ringan. Sementara kelemahan bahan katun ialah menyusut saat terpapar suhu tinggi. Serat kain yang kurang kuat, mudah kusut dan warna lebih cepat pudar jika terlalu sering dicuci dan dijemur.
Serat polyester dipergunakan untuk membuat segala macam mode pakaian sejak tahun 1950-an, dan telah dilanjutkan menjadi salah satu serat buatan yang paling banyak digunakan pada pabrik pakaian. Polyester adalah bahan anti kusut, cepat kering dan tetap pada bentuknya.
Wol adalah serat yang diperoleh dari rambut hewan dari keluarga Caprinae, terutama domba dan kambing, tetapi bisa juga berasal dari rambut mamalia lainnya seperti alpaca bisa juga disebut wol. Sifat serat wol mempunyai ciri-ciri tidak berkilau, agak kuat, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.
Karakteristik kain yang tebal membuat kain wol sangat cocok digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pakaian musim dingin. Selain dibuat menjadi pakaian, wol juga bisa dibentuk menjadi selimut yang hangat.
Kasmir adalah salah satu jenis wol yang serat kainnya diperoleh dari kambing kasmir, kambing pashmina, dan beberapa jenis kambing lainnya.
Ini telah digunakan untuk membuat benang, tekstil, dan pakaian selama ratusan tahun.
Jersey merupakan kain rajutan yang hampir mirip dengan kain wol. Namun begitu, seratnya terbuat dari tambahan kapas, dan serat sintetis. Jenis bahan jersey ini biasa digunakan untuk bahan pakaian jaket dan kaos. Kain jersey terbilang cukup nyaman dipakai dan jarang menyebabkan alergi pada kulit.
Spandek adalah jenis kain yang terbuat dari bahan polimer sintetis seperti nilon atau polyester. Serat spandek tidak dapat langsung digunakan karena harus dikombinasikan dengan serat kain lain, salah satunya yaitu katun rayon.
Bahan spandek terbilang cukup nyaman saat digunakan. Bahan ini juga memiliki sifat elastis yang tinggi dan tidak membatasi ruang gerak bagi yang memakainya. Bahan spandek mampu mempertahankan ukuran aslinya, sehingga jika direnggangkan tidak akan cepat rusak.
Sebuah serat yang diberi nama pada tahun 1924 oleh Kenneth Lord S setelah suatu kompetisi untuk menemukan nama baru bagi sutera imitasi. Rayon terbuat dari selulosa, jatuh meyampir (drape) dengan baik serta memiliki daya serap yang tinggi, membuatnya bagus untuk dicelupkan warna. Pada tahun 1912, produksi rayon stockings dari sutera (silk) yang pertama kali. Produksi rayon bertambah secara menakjubkan pada tahun 1920-an dan berlanjut pada suatu tingkatan lebih tinggi.
Sutra adalah serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Kain sutra merupakan salah satu jenis kain termahal yang sangat populer dari zaman dulu hingga sekarang. Kemewahan yang dimiliki kain sutra menjadikan kain ini begitu disukai.
Meski telah di produksi dan dijual selama berabad-abad, kain sutra tetap memiliki nilai jual yang tinggi. Mahalnya harga kain sutra disebabkan oleh rumitnya proses produksi. Seperti yang sudah diketahui, kain sutra terbuat dari kepompong yang dihasilkan ulat sutra (Bombyx mori) pemakan daun murbei. Satu kepompong yang dihasilkan ulat sutra akan membentuk helaian benang sutra sepanjang 1000 yard, dan dibutuhkan sekitar 5500 ulat sutra untuk dapat menghasilkan 1 kg sutra.
Sutra memiliki tekstur mulus, berkilau, nampak elegan lembut, tetapi tidak licin. Sutra juga mampu mengurangi sensitifitas karena kain ini secara alami mencegah beberapa alergan paling umum di dunia, seperti debu, jamur, dan tungau.
Satin adalah jenis kain satin sutra yang lembut, yang ditenun dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga memiliki ciri khas permukaan yang nampak berkilau. Namun begitu, bagian dalam atau belakang permukaan satin nampak tidak licin dan tidak mengilap.
Jenis kain satin ini yang terasa sejuk dan lembut di kulit antara lain satin velvet, satin sutera, dan satin damask. Namun ada juga satin clarissa yang teksturnya lebih kaku, tebal, dan tidak menyerap keringat.
Denim adalah jenis kain yang terbuat dari serat katun berwarna biru atau indigo. Kain denim merupakan jenis kain yang cukup kuat karena ditenun menggunakan katun twill weave secara diagonal.
Kain bahan pembuat pakaian jenis jeans dibuat dari kapas dengan nomor benang rendah, dalam arti berat kapasnya lebih tinggi dibandingkan kain-kain untuk kemeja dan kaos, hal inilah yang membuat bahan sebuah celana jeans terasa lebih berat.
Itulah jenis-jenis kain yang sering dipakai untuk bahan membuat pakaian. Semoga ulasan di atas dapat menambahkan wawasan terkait pengetahuan tentang kain.
With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!