Monday, 01 January 2022

Mengintip Karya Ikonik Milik Desainer Raf Simons

Jika membahas salah satu karya desainer terbaik kelas dunia, nama Raf Simons tidak boleh ketinggalan.
February 7, 2023  | Melisa Nirmaladewi
raf simons
 

Desainer yang mengawali karier sebagai Kepala bagian Fashion Department di Royal Academy of Fine Arts ini, memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan pakaian pria maupun wanita. Simons meluncurkan label pakaiannya di tahun 1995 yang mengusung siluet minimalis untuk koleksi pakaian pria. Selain lewat desainnya yang khas, Simons juga dikenal karena ide street hiring yang dilakukannya ketika merekrut model potensial untuk memeragakan busananya.

Label brand Raf Simons yang sudah dikembangkan olehnya selama beberapa tahun ini akhirnya sampai di penghujungnya di tahun 2022 ini. Simons secara pribadi mengumumkan penutupan label Raf Simons melalui akun Instagram-nyapada bulan November lalu. Simons membagikan pesan yang tulus kepada mereka yang telah bekerja dan percaya padanya selama bertahun-tahun, dan para penggemar serta pengikutnya dengan cepat mengirimkan pesan dukungan. Sayangnya, lewat pesan yang ditinggalkan Simons di akun Instagram-nya tersebut, Ia tidak merinci alasan detail terkait penutupan label kebangaannya tersebut atau rencana masa depannya.

Pertunjukan terakhir dari brand Raf Simons tersebut berlangsung di Printworks di Surrey Quays pada bulan Oktober, di mana dia mempersembahkan koleksi Spring/Summer 2023. Meski labelnya di  masa  mendatang sudah tidak lagi hadir, namun karya-karya Simons akan terus abadi dalam berkontribusi memberikan inovasi dalam dunia fashion. 

Berikut Laruna rangkum lima karya ikonik rancangan Raf Simons sepanjangan kariernya sebagai desainer.

‘’Riot! Riot! Riot!’’ Fall/Winter 2001

Bisa dibilang puncak anti-fashion, koleksi Fall /Winter Simons di tahun 2001 ini menghadirkan banyak karya ikonik seperti coveted bomber jacket. Koleksi tersebut menandai kembalinya Simons ke runway setelah cuti panjang selama setahun dengan menampilkan sekumpulan gaya industri dan hyper-stylized looks yang menggambarkan spektrum radikal pemuda kontra-budaya. 

Sumber: Vogue Runway

Digambarkan sebagai "terrorist chic" oleh editor fashion The Guardian, Charlie Porter, koleksi tersebut ditempatkan di gudang yang memberikan nuansa mencekam didukung dengan sorotan lampu berkedip dan asap kabut yang membuat koleksi ini seakan diselimuti dengan suasana kerusuhan yang nyata.

Baca juga:   6 Brand Quiet Luxury Terkemuka di Industri Fashion

"Woe Onto Those Who Spit on The Fear Generation...the Wind Will Blow It Back" Spring/Summer 2002

Pada koleksi ini, Simons memperlihatkan para model bertelanjang kaki dengan kepala dan wajah tertutup sambil membawa obor serta memakai slogan yang bertuliskan 'We Are Ready and Willing to Ignite, Just Born Too Late.' 

Sumber: Archived

Pakaian dalam koleksi ini didominasi dengan warna monokromatik yang terdiri dari merah, putih dan hitam yang memberikan kesan "seragam". Grafis dan tipografi memperindah potongan-potongan kunci, termasuk sablon kaos oblong dengan slogan “We Are Ready and Willing to Ignite, Just Born Too Late.” Slogan tersebut memanfaatkan energi budaya anak muda dan kesediaannya untuk memprotes status quo.

‘’Consumed Collection’’ Spring/Summer 2003 

Koleksi bertajuk ‘’Consumed’’ ini diakui sebagai salah satu momennya yang paling radikal – dan salah satu yang paling penting dari pakaian pria. Alih-alih kritik, koleksi tersebut menampilkan pandangan subjektif Simons tentang masalah kapitalisme dan konsumerisme. Direalisasikan dalam tone warna yang sebagian besar monokrom, pakaian tersebut menampilkan detail layering yang rumit dan elemen yang direkonstruksi.

raf simons
Sumber: Archived

Melalui koleksi ini, Simons juga menunjukkan elemen militeristik dan streetwear yang terlihat dalam graphic tees, black mesh, hingga elemen pakaian yang terbuat dari leather.

‘’History of My World’’ Fall/Winter 2005

"History of My World" memberikan nuansa koleksi menswear berorientasi streetwear dengan fokus pada detail siluet yang menjadi ciri khas dirinya ketika membangun karirnya sebagai seorang desainer.

raf simons
Sumber: Archived

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Simons menghadirkan berbagai penampilan yang menciptakan kembali siluet pria tradisional, menghadirkan tampilan baru yang disesuaikan yang berfokus pada celana baggy, jacket cropped, dan rajutan jacquard yang ketat. Koleksinya bernuansa gloomy, militeristik, dan futuristik dalam waktu bersamaan.

Baca juga:   Penampilan Selebriti di Schiaparelli Spring 2024 Haute Couture

Fall/Winter 2022

Koleksi Fall/Wintern 2022 ini sangat cocok dengan dunia khas seorang Raf Simons. Beberapa koleksinya antara lain iversized tailored blazer, penutup kepala yang menutupi mata, dan dilengkapi dengan detail metalik di beberapa bagian yang memberikan kesan futuristik. 

raf simons
Sumber: Vogue Runway

Meski didominasi dengan desain oversized, beberapa koleksinya juga menunjukkan cutting dengan detail form fitting. Simons juga bermain dengan detail aksesori seperti manset lengan, gelang, dan pin yang tersebar di seluruh koleksinya.

Spring/Summer 2023

Diselenggarakan di klub Printworks, koleksi Raf Simons Spring/Summer 2023 yang sekaligus menjadi runway terakhir bagi label Raf Simons ini didominasi dengan warna neon khas tahun 80-an. Simons sendiri mengakui jika koleksinya ini bisa dibilang sebagai koleksi paling minimalis diantara koleksi pakaian yang pernah ia luncurkan sebelumnya.

raf simons
Sumber: Courtesy of Raf Simons

Dalam koleksi ini, Simons membawakan perpaduan dari rave culture, punk tahun 80-an, dan subverted tailoring yang tampak menyatu di bawah lampu disko. Koleksi ini didominasi dengan nuansa neon dan skin tight leggings yang dipadukan dengan detail pakaian form-fitting yang minimalis.


With Laruna, you can combine your love for fashion and the planet by choosing sustainable options that fit your style and contribute to positive changes. Want to join Laruna as a content contributor? We'd love to spend time with you!

Reference: 
https://www.theguardian.com/fashion/2022/nov/22/raf-simons-to-close-fashion-label-after-nearly-three-decades (Diakses pada: 12 Desember 2022)

https://032c.com/magazine/raf-simons-retrospective-1995-2015 (Diakses pada: 12 Desember 2022)

https://www.vogue.com/article/raf-simons-menswear-insiders-favorite-collections (Diakses pada: 12 Desember 2022)
Copyright © 2023 - Style by Laruna - All rights reserved
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram