Di era modern, sustainable fashion atau fashion berkelanjutan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi dampak buruk yang ditimbulkan oleh industri mode terhadap lingkungan. Produksi tekstil menyumbang limbah besar, termasuk penggunaan air yang masif dan polusi bahan kimia beracun yang merusak ekosistem. Selain itu, industri fashion juga menyumbang emisi karbon yang signifikan akibat proses produksi, transportasi, dan pembuangan pakaian. Memilih bahan pakaian ramah lingkungan bukan hanya memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, tetapi juga mendukung kesehatan dan kenyamanan penggunanya.
Bahan-bahan ini cenderung lebih alami, minim bahan kimia berbahaya, dan terasa lebih nyaman di kulit. Dengan beralih ke bahan-bahan yang lebih berkelanjutan, kamu bisa tampil keren sekaligus membantu menjaga kelestarian bumi.
Pakaian yang dibuat dari bahan ramah lingkungan menawarkan banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan konvensional. Salah satu manfaat utamanya adalah daya tahan yang lebih lama.
Bahan alami seperti kapas organik atau hemp, yang diproses secara etis dan ramah lingkungan, biasanya memiliki ketahanan yang lebih baik dan lebih tahan lama. Hal ini berarti pakaian tersebut tidak mudah rusak atau berubah bentuk setelah beberapa kali dicuci, berbeda dengan pakaian fast fashion yang sering kali cepat usang dan tidak tahan lama.
Kualitas bahan ramah lingkungan juga memberikan kenyamanan lebih saat dipakai. Bahan-bahan ini cenderung lebih lembut, lebih adem, dan dapat menyerap keringat dengan baik. Keunggulan ini membuatnya nyaman dipakai sehari-hari, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
Di sisi lain, dengan memilih bahan pakaian yang tahan lama, kamu ikut mengurangi konsumsi pakaian berlebihan dan mendukung konsep slow fashion—sebuah investasi yang lebih hemat dalam jangka panjang karena kamu tidak perlu sering-sering membeli pakaian baru.
Untuk tampil keren dan tetap peduli terhadap lingkungan, kamu perlu tahu beberapa jenis bahan ramah lingkungan yang semakin banyak digunakan di industri fashion.
Kapas organik diproduksi dengan lebih sedikit atau bahkan tanpa pestisida kimia, yang berarti lebih aman bagi lingkungan dan pekerja yang terlibat dalam produksinya. Selain itu, kapas organik juga lebih lembut di kulit dan memiliki kualitas yang lebih tahan lama. Dibandingkan kapas konvensional, proses produksinya menggunakan lebih sedikit air dan energi, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan.
Hemp atau rami adalah bahan yang dikenal karena kekuatannya dan kemampuannya tumbuh cepat tanpa memerlukan banyak air atau pestisida. Bahan ini tahan lama, tahan terhadap kerusakan akibat sinar UV, serta memiliki karakteristik yang membuat pakaian dari hemp awet dan tahan lama. Dengan proses pertumbuhan yang lebih ramah lingkungan, hemp juga memiliki potensi untuk mendukung keberlanjutan lebih jauh.
Tencel atau Lyocell merupakan bahan serat kayu yang biodegradable, yang artinya dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan limbah berbahaya bagi lingkungan. Bahan ini dihasilkan dari kayu yang ditanam secara bertanggung jawab dan diproses dengan menggunakan metode yang lebih efisien dan minim polusi. Tencel juga terkenal karena kelembutannya, daya serap yang baik, serta kemampuannya untuk memberikan sirkulasi udara yang optimal bagi tubuh.
Bahan dari serat bambu memiliki sifat yang luar biasa dalam menyerap kelembapan dan mengontrol suhu tubuh. Selain itu, bambu tumbuh sangat cepat dengan sedikit kebutuhan air atau pestisida, menjadikannya bahan yang ramah lingkungan. Pakaian dari bambu nyaman dipakai, terutama di iklim panas, karena bahan ini mampu memberikan sensasi sejuk dan tetap kering meski cuaca sedang lembap.
Saat berbelanja, kamu bisa mengecek label pada pakaian untuk memastikan bahan-bahan tersebut digunakan. Memahami apa yang tertulis pada label sangat penting untuk memastikan kamu mendapatkan pakaian yang benar-benar ramah lingkungan.
Jika kamu ingin berkontribusi pada fashion berkelanjutan, berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa kamu ikuti saat memilih pakaian dengan bahan ramah lingkungan.
Langkah pertama adalah selalu memeriksa label bahan pakaian. Cari kata kunci seperti "organik," "recycled," atau "biodegradable" yang menunjukkan bahwa bahan pakaian diproduksi dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Label ini biasanya juga mencantumkan informasi tentang penggunaan bahan kimia dan proses produksi yang lebih etis.
Banyak merek fashion yang sekarang mulai fokus pada produksi pakaian ramah lingkungan. Pilihlah brand yang memiliki visi sustainability dan transparan tentang proses produksi mereka. Merek yang berkomitmen pada keberlanjutan biasanya memberikan informasi jelas tentang bagaimana mereka berusaha mengurangi dampak lingkungan.
Membeli pakaian second-hand atau daur ulang adalah cara lain untuk mengurangi dampak lingkungan. Pakaian bekas yang masih berkualitas baik bisa menjadi alternatif yang menarik dan lebih ramah lingkungan daripada membeli pakaian baru. Selain itu, memilih pakaian yang dapat didaur ulang setelah digunakan juga penting untuk mengurangi jumlah limbah tekstil.
Beberapa sertifikasi internasional seperti Global Organic Textile Standard (GOTS) atau OEKO-TEX memastikan bahwa pakaian diproduksi secara organik dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Mencari sertifikasi seperti ini pada label pakaian adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan kamu mendukung fashion berkelanjutan.
Merawat pakaian ramah lingkungan dengan baik adalah kunci untuk menjaga kualitasnya lebih lama. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk merawat pakaian ramah lingkungan agar tetap awet:
Memilih pakaian berbahan ramah lingkungan bukan hanya tentang tampil keren, tapi juga tentang ikut menjaga bumi. Dengan bahan yang tahan lama, nyaman, dan diproduksi dengan cara yang etis, kamu bisa tampil gaya sambil mengurangi dampak negatif industri fashion terhadap lingkungan.
Mari mulai lebih sadar dalam memilih pakaian dan mendukung fashion berkelanjutan untuk masa depan yang lebih hijau.